Belajar Pembelajaran: Makalah Media Pembelajaran
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita rahmat hidayah serta nikmatnya
sehingga kita masih setia dijalanya. Serta salam dan shalawat tercurah kepada
baginda Rasulullah SAW yang senantiasa membimbing kita kejalan kebenaran. Dan tak lupa kami hanturkan rasa syukur
karena masih diberikan kesempatan untuk menyusun sebuah tugas kuliah yang
berbentuk makalah yaitu Media Pembelajaran Penjas
Adapun tujuan kami
menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui
media yang digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan yang kami perbuat, olehnya itu kami sangat mengharapkan kritikan dan
masukan untuk menyempurnakan tugas atau makalah kami.
Demikian tugas ini kami buat semoga
bermamfaat bagi kita semua khusunya kami pribadi dalam menyelesaikan tugas media pembelajaran ini.
Terimah Kasih
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam tahun-tahun belakangan ini
telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma
konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa
ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi
di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar
bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa
pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak
berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pembelajar sebaiknya
secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan
yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain,
kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku,
modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan
berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video,
radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber
belajar, termasuk alam sekitar).
Berdasarkan deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang
sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk
mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, lebih jauh perlu
dibahas tentang arti, posisi, fungsi, klasifikasi, dan karakteristik beberapa
jenis media, untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman sebelum menggunakan atau
mungkin memproduksi media pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Pengertian
media pembelajaran?
2. Jenis media yang digunakan dalam
proses pembelajaran?
3. Funsi media
pembelajaram?
4. Mamfaat
media pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui
pengertian media pembelajaran
2. Mengenal dan memahami jenis-jenis
media yang diperlukan dalam proses pembelajaran
3. Memahami
tentang fungsi media pembelajaran
4. Mengetahui mamfaat media
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Dr. Soepartono dalam bukunya, “Media Pembelajaran”
(2000:3) menyatakan bahwa media adalah kata jamak dari medium, berasal
dari bahasa Latin yang berarti perantara atau pengantar. Pengertian secara
harfiah ini selanjutnya menurunkan berbagai definisi media seirama dengan
perkembangan teknologi dalam pendidikan seperti yang dikatakan dosen Program D2
PGSD Pendidikan Jasmani (1991), Association
for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media
sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses penyaluran informasi.
Sedang National Education Association (NEA)
mendefinisikan bahwa media adalah segala hal yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta perantinya untuk kegiatan tersebut.
Media sering juga disebut sebagai perangkat lunak yang bukan saja memuat pesan
atau bahan ajar untuk disalurkan melalui alat tertentu tetapi juga dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman,2002:6)
Latuheru (1988:14), menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar
dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajara.
Pembelajaran adalah berasal dari kata belajar. Sebelum kita
mengartikan apa itu pembelajaran, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa
arti belajar.
Drs. Husdarta dan Drs. Yudha M. Saputra M.Ed menyatakan dalam bukunya “Belajar dan
Pembelajaran” (2000: 2) bahwa belajar itu dimaknai sebagai proses perubahan
tingkahlaku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Tingkahlaku itu menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Tingkahlaku dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang dapat diamati
dan yang tidak. Tingkahlaku yang dapat diamati disebut dengan behavioral performance, sedangkan
yang tidak dapat diamati disebut behavioral
tendency.
B. Jenis Jenis Media Pembelajaran
Penggolongan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely
yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu :
a. Media Visual :
grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, foto, buku,
ensiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi dan barang hasil cetakan
lain, gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai/slide, film rangkai (film stip),
transparansi, mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram.
b. Media Audial :
radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
c. Projected still media
:
slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
d. Projected motion media :
film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya.
e. Benda –benda hidup,
simulasi maupun model.
Klasifikasi Media
1.
Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari
sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany
: radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
2.
Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat.
Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual
gerak
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b.
Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu
dan sebagainya.
3.
Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan
suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan
menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak.
a). Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
a). Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b).
Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar
bersuara, dll.
4.
Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan
dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh media
serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber
belajar pada masyarakat.
a). Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b). Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c). Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d). Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.
a). Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
b). Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c). Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya . contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
d). Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah.
Latuheru (1988) menyatakan bahwa (1) media pembelajaran
berguna menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan,
(2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik
terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data
yang kuat dan terpercaya ..
Heinich, Malenda, Russel (1982) dalam Ilda Prayitno (1989)
mengemukakan keuntungan penggunaan media dalam pembelajaran adalah:
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
1) Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya.
2)
Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran.
3)
Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri
untuk belajar.
4)
Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan.
5)
Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui
materi-materi
yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa. Manfaat positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut:
Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa. Manfaat positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pengajaran di kelas adalah sebagai berikut:
1).
Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap pelajar yang melihat atau
mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.
2).
Pengajaran bisa lebih menarik. Media dapat diasosiasikan sebagai penarik
perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3).
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik, dan penguatan.
4).
Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat untuk mengantarkan
pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya
dapat diserap oleh siswa.
5).
Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan
6).
Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
7).
Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses
belajar dapat ditingkatkan.
8).
Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif,dalam proses belajar
mengajar.
C. Fungsi Media Pembelajaran
a. Media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik.
Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang
menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan
tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang
dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa
dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar –gambar yang dapat
disajikan secara audio visual dan audial.
b.
Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas boleh para
peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena
-
obyek terlalu besar;
-
obyek terlalu kecil;
-
obyek yang bergerak terlalu lambat;
-
obyek yang bergerak terlalu cepat;
-
obyek yang terlalu kompleks;
-
obyek yang bunyinya terlalu halus;
-
obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi.
c.
Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan
kepada peserta didik.
d.
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik
dengan lingkungannya.
e.
Media menghasilkan keseragaman pengamatan
f.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
g.
Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
h.
Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
i.
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak.
Selain itu media memiliki multi makna, baik dilihat secara
terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi, disebabkan
adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud dan tujuannya adalah :
a.
Media sebagai segala bentuk yang dimanfaatkan dalam proses penyaluran
informasi.
b.
Media sebagai segala benda yang yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan
tersebut.
c.
Media sebagai “komponen sumber belajar di lingkungan peserta didik yang dapat
merangsang untuk belajar”.
d.
Media sebagai wahana fisik yang mengandung intruksional.
e.
Media harus didukung sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler)
supaya terjadi proses belajar mengajar.
f.
Media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan suatu pesan, dimana media sebagai
teknologi pembawa informasi/pesan intruksional.
g.
Bila media dipandang secara luas/makro dalam sistem pendidikan, maka media
adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar pada diri
peserta didik.
D. Manfaat
Dari Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar
dan pembelajaran adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri
keberadaannya. Karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya
dalam menyampaikan pesan–pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru
sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna
dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto
(1997 : 245) adalah:
a.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata–katanya, tetapi
tidak tahu maksudnya)
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera.
c.
Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi
sikap pasif siswa.
d. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap
suatu masalah.
e.
Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :
f.
Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran
darah.
g.
Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
h. Manampilkan
obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
i.
Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
j. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.
k.
Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
l. Membangkitkan motivasi belajar
m.
Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
n. Menyajikan informasi belajar secara konsisten
dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
o. Menyajikan informasi belajar secara serempak
(mengatasi waktu dan ruang)
p. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar
siswa.
Dengan Adanya Alat Bantu (Media)
Dalam Pembelajaran Penjas akan bisa membantu pembelajaran Di Sekolah
Dengan menggunakan media atau alat bantu dalam pembelajaran
Pendidikan Jasmani di SLTP diyakini akan membantu proses pembelajaran yang
lebih efektif dan efisien. Mengapa? Karena dengan pemikiran secara logika untuk
mengajari jumlah siswa kurang lebih 30 orang tanpa menggunakan media atau alat
bantu, sangat kecil kemungkinannya semua siswanya dapat menangkap apa yang
diajarkan guru. Dari kenyataan yang diamati Penulis terhadap pembelajaran
Pendidikan Jasmani tanpa menggunakan media, kebanyakan siswanya komplain dan
sebagai dampaknya adalah siswa lebing senang bermain–main dan bahkan sama
sekali tidak ikut dalam proses pembelajaran.
Dr. Soepartono dalam bukunya “Media Pembelajaran” (2000: 14) menyatakan
bahwa penggunaan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran sangat
bermanfaat bukan hanya untuk siswa saja melainkan bermanfaat juga bagi guru.
Kemp dan Dayton (1985) dalam buku karangan Dr.
Soepartono “Media Pembelajaran (2000: 15) juga mengatakan bahwa media itu
sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.
Penyampaian materi dapat diseragamkan
2.
Proses instruksional menjadi lebih menarik
3.
Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
4.
Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi
5.
Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
6.
Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
7.
Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu
sendiri dapat ditingkatkan
8.
Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dalam pengadaan media atau alat
bantu pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat dibuat dengan memanfaatkan
bahan-bahan bekas masyarakat. contohnya pengadaan media atau alat bantu
pembelajaran tolak puluru dan renang.
1.
Pengadaan peluru
Peluru dapat dibuat dengan bahan–bahan sebagai berikut: bola
pelastik, pasir, semen, air, timbangan. Proses pembuatannya adalah semen,
pasir, dan air dicampur dan diaduk dengan merata sesuai dengan porsinya.
Setelah agak kering dan merata, dimasukkan ke dalam bola plastik berukuran
sedang kira – kira berdiametr 10 cm yang sudah dibuat lobang kecil dan diisi
penuh kemudian dikeringkan. Setelah kering, bola yang berisi campuran itu
ditimbang dan diujicobakan.
2.
Pengadaan pelampung
Pelampung adalah salah satu media atau alat bantu yang dapat
digunakan dalam pembelajaran teknik dasar renang. Dalam hal ini pelampung dapat
dibuat dengan menggunakan botol akua berukuran sedang, benang pancing (nilon),
lem setan, tali pelastik, yang dirancang dan didesain sedemikian rupa.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. 2002. Media
Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar
dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung:
Prospect
Sadiman, A.S., Rahardjo, R.,
Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media
Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.
0 Response to "Belajar Pembelajaran: Makalah Media Pembelajaran"
Post a Comment