Hakekat Penelitian
Penelitian adalah mencari jawaban atas masalah yang diajukan
Masalah adalah persoalan yang menuntut adanya jawaban yang tepat dan akurat.
Masalah adalah:
Masalah adalah persoalan yang menuntut adanya jawaban yang tepat dan akurat.
Masalah adalah:
Kesenjangan
antara yang dilaksanakan dengan yang direncanakan
Kesenjangan
antara kenyataan dengan harapan
Kesenjangan
dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif
Kesimpulannya: munculnya masalah penelitian didasarkan atas
fakta empirik yang ada atau yang terjadi di lapangan. Oleh sebab itu perlu
analisis atau kajian data, fenomena, fakta yang ada di lapangan, kemudian
membandingkannya dengan harapan, keinginan, kebutuhan, berdasakan rencana, konsep,
prinsip, aturan dan sistem yang berlaku.
Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari
kehidupan manusia yaitu:
(1)
logika yang dapat membedakan antara benar dan salah;
(2)
etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta
(3)
estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.
Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam
memperoleh pengetahuan tersebut.Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki
manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu
adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran yaitu koherensi
dan korespondensi. Koherensi menyatakan bahwa sesuatu pernyataan dikatakan
benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya.
Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan logis atau berpikir
secara rasional. Korespondensi menyatakan bahwa suatu pernyataan dikatakan
benar jika pernyataan tersebut didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi
dalam pengetahuan diperoleh melalui pendekatan empirik atau bertolak dari
fakta. Dengan demikian, kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara
rasional dan dibuktikan secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu
diperoleh telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara
berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta.
Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian. Banyak
definisi tentang penelitian tergantung sudut pandang masing-masing. Penelitian
dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah
berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses
pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data
menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian
adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan
penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan
data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris (Sudjana, 2001). Logika
berpikir tampak dalam langkah-langkah sistematis mulai dari pengumpulan,
pengolahan, analisis, penafsiran dan pengujian data sampai diperolehnya suatau
kesimpulan. Informasi dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang
terjadi bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian
menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran dan
cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran harus
didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangka dalam metode ilmiah. Metode
ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Penelitian
yang dilakukan menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni
pengamatan (observation) dan penalaran (reasoning). Metode ilmiah didasari oleh
pemikiran bahwa apabila suatu pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran
maka pernyataan tersebut harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya
secara empirik (berdasarkan fakta).
Bagaimana menemukan sebuah masalah dalam penulisan Sebenarnya
banyak sekali cara untuk menemukan sebuah masalah yang akan kita jadikan
penelitian. Tentunya langkah pertama adalah penentuan topik, yang merupakan
tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya ilmiah. Topik yang
masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara membuatnya lebih
sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah sesuai,
kemudian permasalahan dapat ditentukan. Permasalahan dapat berupa pertanyaan
yang kemudian analisis atau pernyataan argumentasi yang merupakan penjabaran
bukti berdasarkan analisis.
Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk menemukan
permasalahan dari topik karya ilmiah yang sudah siap.
1.
Tentukan tipe karya ilmiah
2.
Siapkan sumber informasi (resources)
3.
Menyempitkan atau memperluas topik
4.
Membangun permasalahan dari topik
5.
Uji “SO WHAT”
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus
mengandung unsur keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang dilaksanakan
secara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada karakeristik keilmuan
yaitu:
1.
Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau
oleh penalaran manusia.
2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
2. Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
3.
Sistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis.
Penelitian dikatakan tidak ilmiah jika tidak menggunakan
penalaran logis, tetapi menggunakan prinsip kebetulan, coba-coba, spekulasi.
Cara-cara seperti ini tidak tepat digunakan untuk pengembangan suatu profesi
ataupun keilmuan tertentu. Suatu penelitian dikatakan baik (dalam arti ilmiah)
jika mengikuti cara-cara yang telah ditentukan serta dilaksanakan dengan adanya
unsur kesengajaan bukan secara kebetulan.
Shukran Jazakallah Khairan, Semoga Bermamfaat…..
0 Response to "Hakekat Penelitian"
Post a Comment