Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi Perencanaan Pengajaran
berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut di
dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan murid,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Perencanaan pembelajaran didasari
oleh beberapa konsep. Konsep-konsep itu dibahas pada awal usaha menguraikan
perencanaan pendidikan ini, dengan maksud agar pemahaman tentang perencanaan lebih
mudah dan lebih mendalam.
Selain itu
setiap uraian yang didasari oleh konsep tertentu mempunyai ciri tersendiri,
walaupun uraian itu mempunyai tujuan yang sama. Dengan demikian konsep-konsep
yang dipilih akan memberikan warna kepada perencanaan ini. Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan dibahas penjelasan tentang konsep perencanaan
pembelajaran.
Pengertian konsep perencanaan pembelajaran
Perencanaan
bermakna sangat kompleks. Perencanaan didefinisikan dalam berbagai macam ragam
tergantung dari sudut pandang mana melihat, serta latar belakanag apa yang
mempengaruhi orang tersebut dalam merumuskan definisi. Diantara beberapa
definisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:
1. Menurut
Prajudi Atmusudirdjo, perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan
bagaimana.
2. Perencanaan
dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah proses mempersiapkan
kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Perencanaan
dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.[1]
Sedangkan
pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen
yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebut mencakup pendidik,
peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.[2]
Pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam
membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman
dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar. Dengan kata
lain pembelajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar
bagi peserta didik.
Sampai saat
ini riset tentang perencanaan pembelajaran masih jarang, tetapi beberapa konsep
dapat membantu guru dalam meningkatkan efektifitas pembuatan perencanaan
pengajaran. Konsep tersebut mengandung dua pemikiran utama, yaitu proses
pengambilan keputusan dan pengetahuan profesional tentang proses pengajaran.
Keputusan yang diambil oleh guru bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana
sampai pada tingkat yang komplek.
Berdasarkan
uraian diatas, konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang, yaitu:
1. Perencanaan
pembelajaran sebagai teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong
penggunaan teknik-teknik yang dapat mengembangkan tingkah laku kognitif dan
teori-teori konstruktif terhadap solusi dan problem-problem pengajaran.
2. Perencanaan
pembelajaran sebagai suatu sistem adalah subuah susunan dari sumber-sumber dan
prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran. Pengembangan sistem
pengajaran melalui proses yang sistematik selanjutnya diimplementasikan dengan
mengacu pada sistem perencanaan itu.
3. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari
pengetahuan yang senantiasa memperhentikan hasil-hasil penelitian dan teori
tentang strategi pengajaran dan implementasinya terhadap strategi tersebut.
4. Perencanaan
pembelajaran sebagai sains (science) adalah mengkreasi secara detail
spesifikasi dari pengembangan, implementasi, evaluasi, dan pemeliharaan akan
situasi maupun fasilitas pembelajaran terhadap unit-unit yang luas maupun yang
lebih sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitasnya.
5. Perencanaan
pembelajaran sebagai sebuah proses adalah mengembangkan pengajaran secara
sistematik yang digunakan secara khusus atas dasar teori-teori pembelajaran dan
pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran. Dalam perencanaan ini
dilakukan analisis kebutuhan dari proses belajar dengan alur yang sistematik
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya melakukan evaluasi
terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas sistematik.
6. Perencanaan
pembelajaran sebagai sebuah realitas adalah ide pengajaran dikembangkan dengan
memberikan hubungan pengajaran dari waktu ke waktu dalam suatu proses yang
dikerjakan perencana dengan mengecek secara cermat bahwa semua kegiatan telah
sesuai dengan tuntutan sains dan dilaksanakan secara sistematik.[3]
Beberapa
definisi perencanaan pembelajaran menurut para ahli, antara lain sebagai
berikut:
1. Definisi
yang dikemukakan oleh Guruge (1972) bahwa: “A simple definision of
educational planning is the process of preparing decisions for action in the
future in the field of educational development is the funtion of educational
planning”. Dengan demikian menurut Guruge bahwa perencanaan pembelajaran
adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan
pendidikan adalah tugas perencanaan pendidikan.
2. Definisi
yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Albert Waterston bahwa: “Functional
planning involves the application of a rational system of choices among
feasibel cources of educational invesment and the other development actions
based on a consideration of economic and social cost and benefits”. Atau
dengan kata lain bahwa perencanaan pembelajaran adalah investasi pendidikan
yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan
atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.
3. Menurut
Coombs (1982) bahwa perencanaan pembelajaran adalah suatu penerapan yang
rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan
agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan para peserta didik dan masyarakatnya.[4]
Langkah-langkah dan manfaat perencanaan pembelajaran
Perencanaan
pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan
tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan
pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran
berlangsung. Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar, yaitu:
1. Sebagai
petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai
pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang
terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai
pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur
murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu
pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk
bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan
biaya.[5]
Sebagaimana
biasanya setiap orang mempunyai pandangannya sendiri-sendiri, maka isi
langkah-langkah itu pun tidak sama antara seorang ahli dengan ahli lainnya.
Morphet mengingatkan kepada kita apa yang perlu diperhatikan bila membuat
perencanaan. Prosedur-prosedur yang harus diperhatikan ialah: mengumpulkan
informasi dan analisis data, menyelesaikan perubahan dalam bentuk kebutuhan,
mengidentifikasi tujuan dan prioritas, membentuk alternatif-alternatif
penyelesaian dan mengimplementasi, menilai serta memodifikasi.
Langkah
perencanaan yang di buat oleh McAshan adalah mewujudkan pernyataan misi dan
tujuan-tujuan, mengumpulkan informasi, menganalisa kebutuhan, menentukan
prioritas, menspesifikasi tujuan-tujuan, membuat strategi (maksudnya
alternatif-alternatif), menentukan budget, dan mengadakan evaluasi.
Dengan
demikian, langkah-langkah perencanaan atau proses perencanaan adalah melalui
tahaap-tahap sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan atas
dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan atau masalah yang muncul. Bila
kebutuhan banyak diadakan prioritas.
2. Melakukan
forecasting/ramalan, menentukan program, tujuan, misi perencanaan. Bila tujuan
banyak diadakan prioritas.
3. Menspesifikasi tujuan.
4. Membentuk/menentukan standar
performan.
5. Menentukan
alat/metode/alternatif pemecahan.
6. Melakukan implementasi dan
menilai.
7. Mengadakan reviu.[6]
C. Karakteristik perencanaan pendidikan
Karakteristik
perencanaan pendidikan ditentukan oleh konsep dan pemahaman tentang
pembelajaran. Pembelajaran mempunyai ciri unik dalam kaitanya dengan
pembangunan nasional dan mempunyai ciri khas karena yang menjadi muara
garapannya adalah manusia. Dengan mempertimbangkan ciri-ciri pembelajaran dalam
perannya dalam proses pembangunan,maka perencanaan pembelajaran, mempunyai
ciri-ciri seperti antara lain:
1. Perencanaan
pembelajaran harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi, karena pembelajaran itu
membangun manusia yang harus mampu membangun dirinya dan masyarakatnya.
2. Perencanaan
pembelajaran harus memberikan kesempatan untuk memngembangkan segala potensi
pesrta didik se-optimal mungkin.
3. Perencanaan
pembelajaran harus memberikan kesempatan yang sama bagi setiap peserta didik.
4. Perencanaan
pembelajaran harus komprehensip dan sistematis dalam arti tidak praktikal atau
segmentaris tapi menyeluruh dan terpadu serta di susun secara logis dan rasional
serta mencakup berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
5. Perencanaan
pembelajaran harus diorientasi pada pembangunan, dalam arti bahwa program
pendidikan haruslah di tujukan untuk membantu mempersiapakan man power (SDM)
yang di butuhkan oleh berbagai sektor pembangunan.
6. Perencanaan
pembelajaran harus di kembangkan dengan memperhatikan keterkaitanya dengan
berbagai komponen pendidikan secara sistematis.
7. Perencanaan pembelajaran harus menggunakan resources secermat
mungkin karena resources yang tersedia adalah langka.
8. Perencanaan
pembelajaran haruslah berorientasi kepada masa datang, karena pembelajaran
adalah proses jangka panjang dan jauh menghadapi masa depan.
9. Perencanaan
pembelajaran haruslah kenyal dan responsif terhadap kebutuhan yang berkembang
di masyarakat, tidak setatis tapi dinamis.
10. Perencanan pembelajaran haruslah merupakan sarana untuk mengembangkan
inovasi pendidikan hingga pembaharuan terus menerus berlangsung.[7]
Perencanaan
adalah proses penetapan daan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang
diharapkan dapat menunjang kegiatan kegiatan dan upaya-upaya yang akan
dilaksanakan secara efesien dan efektif dalam mencapai tujuan. Pembelajaran
adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Keberhasilan suatu proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh rencana yang dibuat guru, oleh karena itu
komponen-komponen dalam perencanaan belajar harus disusun atau dikembangkan
secara sistematis dan sistemik.
Perencanaan
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan
dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada didalam
pembelajaran, atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur,
mengkoordinasi, dan menetapkan unsure-unsur atau komponen-komponen
pembelajaran. Dalam menyusun perencanaan pembelajaran harus memperhatikan
langkah-langkah, karakteristik dan faktor-faktor yang lain.
Demikian
makalah yang kami susun, tentunya dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
guna memperbaiki makalah ini dan selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan kita dan juga bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran
Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011.
Pidarta, Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatori
Dengan Pendekatan Sistem, Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005.
Sa’ud, Udin Syaefudin, Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan
Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, Bandung: Remaja Rosda Karya,
2011.
http://mardiatiaceh.wordpress.com/2013/05/09/makalah-perencanaan-pembelajaran/.29 September
2013, 11.30 WIB.
0 Response to "Pengertian Perencanaan Pembelajaran"
Post a Comment