'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Keutamaan Rasulullah SAW Dalam Al-Quran 2



Bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du, pada bagian yang pertama sudah disebutkan tiga keutamaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur`an Al-Karim, adapun selanjutnya, berikut ini disebutkan lima keutamaan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang semoga bisa semakin menguatkan kecintaan kita terhadap beliau, lebih-lebih lagi kecintaan kita kepada Sang Pengutusnya, Allah Ta’ala.
Allah meninggikan penyebutan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak satupun makhluk yang bisa menyamainya
Allah Ta’ala berfirman,
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
(1)”Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ
(2) dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu,
الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
(3) yang memberatkan punggungmu?
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
(4) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu” (Al-Insyiraah: 1-4).
Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di rahimahullah mengatakan, “Firman Allah Ta’ala -dalam rangka mengingatkan nikmat-Nya yang dianugerahkan kepada Rasul-Nya { أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ } maksudnya, Kami lapangkan dadanya untuk menerima syari’at Islam dan untuk berdakwah (mengajak manusia) kepada Allah, untuk bersifat dengan akhlak yang baik, semangat menyambut akhirat, dan memudahkan kebaikan-kebaikan hingga tidak sempit dadanya. Setiap kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan kebaikan.
Tentang Ayat yang selanjutnya beliau menafsirkan, maksudnya  dan Kami telah menghilangkan darimu dosamu. maksudnya yang memberatkan punggungmu, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
“Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang.”
{وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ} maksudnya Kami tinggikan derajatmu dan Kami jadikan pujian untukmu pujian yang indah lagi tinggi yang tidak pernah satupun dari makhluk yang bisa mencapainya, maka tidaklah disebutkan (nama) Allah kecuali disebutkan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama nama-Nya. Sebagaimana saat (seseorang) masuk Islam, adzan, iqamah, khutbah, dan selainnya dari perkara-perkara yang Allah tinggikan dengannya penyebutan nama Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau di hati umatnya, sangat dicintai, dimuliakan, dan diagungkan, dengan bentuk (kecintaan, pemuliaan, dan pengagungan) yang tidak ada tandingannya sesudah Allah Ta’ala.
Tidaklah Allah bersumpah dengan kehidupan seorangpun kecuali dengan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Allah Ta’ala berfirman,
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
“Demi kehidupanmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kesesatan” (Al-Hijr: 72).
Al-Baghawi rahimahullah mengatakan,
قال الله تعالى: {لعمرك} يا محمد أي وحيات {إنهم لفي سكرتهم} حيرتهم وضلالتهم {يعمهون } يترددون
Allah Ta’ala berfirman : {لَعَمْرُكَ} wahai Muhammad, (maksud sumpah disini) yaitu “Demi kehidupanmu”, {إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ} (sesungguhnya mereka benar-benar berada di dalam) kebingungan dan kesesatan mereka, {يَعْمَهُونَ} mereka terombang-ambing.
Beliau juga berkata,
روي عن أبي الجوزاء عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : ما خلق الله نفسا أكرم عليه من محمد صلى الله عليه وسلم، وما أقسم الله تعالى بحياة أحد إلا بحياته .
Diriwayatkan dari Abul Jauza` dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, “Allah tidaklah menciptakan jiwa yang lebih mulia dari jiwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tidaklah Allah Ta’ala bersumpah dengan kehidupan seorang pun kecuali dengan kehidupan beliau ”.
Allah menjaga beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dari segala keburukan
Allah Ta’ala berfirman,
وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ
“Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia” (Al-Maaidah: 67).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,
وقوله :{ والله يعصمك من الناس} أي : بلغ أنت رسالتي ، وأنا حافظك وناصرك ومؤيدك على أعدائك ومظفرك بهم ، فلا تخف ولا تحزن ، فلن يصل أحد منهم إليك بسوء يؤذيك .
“Firman Allah {وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ } maksudnya sampaikanlah syari’at-Ku, niscaya Aku akan
menjaga, menolong dan menguatkanmu menghadapi musuh-musuhmu, serta memenangkanmu mengalahkan mereka, maka janganlah engkau takut dan janganlah bersedih, tidak akan ada satupun dari mereka yang mampu menyakitimu dengan keburukan apapun yang ditujukan kepadamu.”
Ajaran yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bawa, berasal dari Allah Ta’ala, bukanlah hasil karangan beliau
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ
(3) “dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
(4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (An-Najm: 3-4).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
{ وما ينطق عن الهوى } أي : ما يقول قولا عن هوى وغرض {إن هو إلا وحي يوحى} أي : إنما يقول ما أمر به ، يبلغه إلى الناس كاملا موفرا من غير زيادة ولا نقصان
{وما ينطق عن الهوى } maksudnya beliau tidaklah mengucapkan ucapan (dalam urusan agama) yang bersumber dari hawa nafsu dan interes pribadi, {إن هو إلا وحي يوحى} maksudnya semata-mata beliau hanya mengatakan apa yang diperintahkan kepada beliau, beliau pun menyampaikannya kepada manusia dengan sempurna, lengkap, tanpa penambahan dan pengurangan (sedikitpun).
Al-Baghawi rahimahullah mengatakan,
{إن هو} ما نطقه في الدين ، وقيل : القرآن { إلا وحي يوحى } أي : وحي من الله يوحى إليه .
“{إن هو}, tidaklah beliau mengucapkan ucapan (tentang agama) ada pula yang berpendapat tentang Al-Qur`an {إلا وحي يوحى } maksudnya (ucapannya itu tiada lain hanyalah) wahyu dari Allah yang diwahyukan kepadanya.”
Seluruh akhlak yang ada dalam Al-Qur`an beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan semuanya
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” (Al-Qolam: 4).
Al-Baghawi rahimahullah berkata,
{وإنك لعلى خلق عظيم }قال ابن عباس ومجاهد : دين عظيم لا دين أحب إلي ولا أرضى عندي منه ، وهو دين الإسلام وقال الحسن : هو آداب القرآن . سئلت عائشة رضي الله عنها عن خلق رسول الله – صلى الله عليه وسلم – فقالت : كان خلقه القرآن وقال قتادة : هو ما كان يأتمر به من أمر الله وينتهي عنه من نهي الله ، والمعنى إنك على الخلق الذي أمرك الله به في القرآن .
{وإنك لعلى خلق عظيم } Ibnu ‘Abbas dan Mujahid mengatakan,(Beliau beragama) dengan agama yang agung, (yang) di sisi-Ku, tidak ada agama yang lebih Aku cintai dan ridhai daripadanya, dan agama tersebut adalah agama Islam”.
Al-Hasan Al-Bashri berkata, “Ia ( “khuluq” dalam Ayat ini) adalah adab-adab Al-Qur`an”. ‘Aisyah radhiallahu ‘anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau pun menjawab, “Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-Qur`an”. Qatadah mengatakan, Ia (“Khuluq” dalam Ayat ini) adalah sesuatu yang beliau laksanakan dari perintah Allah dan sesuatu yang beliau jauhi dari larangan Allah, dan makna Ayat di atas: Sesungguhnya engkau benar-benar berakhlak  dengan akhlak yang diperintahkan Allah dalam Al-Qur`an. Wallahu a’lam.
Insyaallah akan berlanjut kepada. Insyaallah akan berlanjut kepada Keutamaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Al-Qur`an (3).
            Semoga Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keutamaan Rasulullah SAW Dalam Al-Quran 2"