Bahasa Indonesia
Pada dasarnya bahasa adalah alat yang digunakan oleh lebih
dari satu orang untuk berkomunikasi. Bahasa juga bisa dijadikan sebuah lambang
pada suatu negara untuk di akui oleh negara yang lainnya. Sebagai alat
komunikasi, bahasa dipakai untuk menghubungkan perbedaan, persamaan serta
berbagai perabadan dari zaman dahulu hingga sekarang. Bahasa timbul dari
kesewenang-wenangan suatu kelompok masyarakat dimana mereka menyetujui akan
bahasa yang timbul tersebut.
Di dunia ini terdapat beribu-ribu bahasa yang berbeda, namun
arti atau makna yang mereka ungkap sesungguhnya sama. Untuk menemukan agar arti
atau makna itu sama, kewajiban filsafat yaitu memberikan kerangka analisis agar
persamaan artinya dapat dipertemukan. Tugas utama filsafat itu memang untuk
memecahkan problem yang muncul dalam bahasa.
Kemampuan berbahasa harus mencerminkan karakter dan sifat
yang utuh, lugas dan berbobot. Bahasa sebagai cara mengutarakan makna harus
mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ragam pengertian. Sebab tak jarang,
karena bahasa orang bisa saling konflik dan bunuh-membunuh serta menimbulkan
perpecahan antarindividu, keluarga, maupun masyarakat.
Dengan demikian, bahasa tidak saja sebagai alat komunikasi
tetapi juga untuk mengantarkan proses hubungan antarmanusia, melainkan mampu
mengubah seluruh tatanan kehidupan manusia. Artinya, bahasa merupakan salah
satu aspek terpenting dari kehidupan manusia. Sekelompok manusia atau bangsa
tidak bisa bertahan jika dalam bangsa tersebut tidak ada bahasa.
Ada dua macam bahasa, yaitu bahasa lisan adalah bahasa yang
kita ucapkan dengan mulut atau lisan dan tulisan yaitu bahasa yang ditulis pada
sebuah media, seperti kertas, batu, dan lainnya. Kebanyakan masyarakat lebih
sering menggunakan bahasa lisan, karena sebagian dari mereka ada yang tidak
bisa membaca dan menulis.
Setiap negara pasti mempunyai bahasa resmi masing-masing
yang digunakan oleh masyrakatnya. Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa
pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-hari dalam
masyarakat. Di dalam bahasa baku ini pun ada juga bahasa lisan dan tulisannya.
Latar belakang terjadinya bahasa baku berawal dari sumpah
pemuda, sehingga terjadi bahasa pemersatu. Dengan adanya bahasa baku masyarakat
seluruh Indonesia dapat memahami dan bisa berkomunikasi dengan baik.
Bahasa
Indonesia baku ini sering digunakan pada situasi :
1.
Komunikasi resmi
Contoh : Undangan, surat resmi.
2.
Pembicaraan formal di depan umum
Contoh : Ceramah, pidato, mengajar
kuliah.
3.
Penulisan sebuah karya
Contoh : Penulisan ilmiah, skripsi,
tesis, buku pelajaran.
4.
Pembicaraan kepada yang lebih d hormati
Contoh : Murid kepada guru, bawahan
kepada atasan.
Bila semua bahasa Indonesia hanya dipakai untuk keperluan
resmi seperti dalam perundang-undangan, dunia pendidikan, upacara resmi, maka
kemudian bahasa Indonesia juga dipakai untuk keperluan tidak resmi seperti yang
dipakai dalam surat menyurat antara orang yang akrab, sapa-menyapa antara orang
tua dan anak-anaknya, tawar-menawar di toko, dan di pasar.
Bahasa
Indonesia yang baku mempunyai 4 fungsi, yaitu :
1. Sebagai
pemersatu :
Bahasa Indonesia baku dapat
mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa
Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia
baku. Bahasa Indonesia baku mengikat kebhinekaan rumpun dan bahasa yang ada di
Indonesia dengan mangatasi batas-batas kedaerahan. Bahasa Indonesia baku
merupakan wahana atau alat dan pengungkap kebudayaan nasional yang utama.
Fungsi pemersatu ini ditingkatkan melalui usaha memberlakukannya sebagai salah
satu syarat atau ciri manusia Indonesia modern.
2. Sebagai
penanda kepribadian :
Bahasa Indonesia baku merupakan ciri
khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku
memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia baku.
Dengan bahasa Indonesia baku kita menyatakan identitas kita. Bahasa Indonesia
baku berbeda dengan bahasa Malaysia atau bahasa Melayu di Singapura dan Brunai
Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan bahasa Melayu
Riau yang menjadi induknya.
3. Sebagai
penambah kewibawaan :
Pemilikan bahasa Indonesia baku akan
membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan
usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui
pemerolehan bahasa baku. Di samping itu, pemakai bahasa yang mahir berbahasa
Indonesia baku “dengan baik dan benar” memperoleh wibawa di mata orang lain.
Fungsi yang meyangkut kewibawaan itu juga terlaksana jika bahasa Indonesia baku
dapat dipautkan dengan hasil teknologi baru dan unsur kebudayaan baru. Warga
masyarakat secara psikologis akan mengidentifikasikan bahasa Indonesia baku
dengan masyarakat dan kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata,
lembaga, bangunan indah, jalan raya yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa
Indonesia karena ia dipergunakan oleh masyarakat yang berpengaruh yang menambah
wibawa pada setiap orang yang mampu menggunakan bahasa Indonesia baku.
4. Sebagai
kerangka acuan :
Bahasa Indonesia baku berfungsi
sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang
dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah bahasa Indonesia baku itu menjadi
tolok ukur pemakaian bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh karena itu,
penilaian pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau kaidah
bahasa Indonesia baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian
bahasa yang menarik perhatian karena bentuknya yang khas, seperti bahasa
ekonomi, bahasa hukum, bahasa sastra, bahasa iklan, bahasa media massa,
surat-menyurat resmi, bentuk surat keputusan, undangan, pengumuman, kata-kata
sambutan, ceramah, dan pidato.
Bahasa non baku adalah bahasa sehari-hari yang sering atau
lebih banyak digunakan oleh masyarakat terutama oleh masyarakat Indonesia.
Seperti bahasa daerah yang sering digunakan oleh masyarakat pedalaman di
Indonesia. Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa menulis ataupun
mengucapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Oleh karena itu diadakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), EYD
ini mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 agustus 1972
hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati
dalam tulisan bahasa indonesia resmi.
Shukran Jazakallah Khairan, Semoga Bermamfaat…..
0 Response to "Bahasa Indonesia"
Post a Comment