Surah Al-Isyrah
Pada Tulisan ini saya bukan hendak
menafsirkan Al-Qur’an, karena pemahaman saya tentang ilmu tafsir hanya secuil,
tapi disini saya mencoba memahami ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan apa yang saya
fahami, saya pelajari, saya dengar, saya baca dan saya mengerti. tentunya hal
itu memungkinkan banyak kekeliruan. karena yang paling pasti benar adalah kalam
Allah itu sendiri al haqqu min rabbika fala takunanna minal mumtarin…
disini saya akan coba memahami dan membaca Surah
Al-Insyirah :
Bismillahirrahmanirrahmanirrahim
‘’Alam Nasyrah
laka sadraka.
1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
Disini Allah melemparkan pertanyaan
kepada kita.. sebuah pertanyaan yang bukan untuk kita jawab, akan tetapi untuk
penegasan sebuah pernyataan yang akan disampaikan.. Bukankah Kami telah memberi
Pencerahan kedalam dadamu, telah kami lapangkan hatimu..
‘’wawada’na
anka wizrak.
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
3. yang memberatkan punggungmu[1584]?
[1584] Yang dimaksud dengan beban di
sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad s.a.w. dalam
menyampaikan risalah.
Dan kami/Allah telah mengangkat
beban yang telah memberatkan punggungmu.. Allah hilangkan kesulitan yang kamu
pikul.
4. dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[1585],
[1585] Meninggikan nama Nabi
Muhammad s.a.w di sini Maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan
namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada Nabi
Termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
Kemudian Allah mengangkat derajatmu.
Pertanyaan ini kemudian Allah jawab
pada ayat berikutnya.. bagaimana Allah bisa melapangkan dada kita,
menghilangkan kesusahan yang kita alami, kemudian mengangkat kita pada level
yang lebih tinggi, lebih mulia di sisi Allah maupun dalam pandangan manusia.
Ada syarat, cara, jalan yang harus ditempuh untuk
mendapatkan itu semua. Apa itu?
5. karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan,
Setiap usaha atau kerja keras yang
dilakukan pasti akan mendatangkan kemudahan, setiap keberhasilan sebuah tujuan
memerlukan pengorbanan yang besar, untuk naik kelas pasti ada ujian yang harus
dijalani. Diayat berikutnya kemudian Allah mengulangi pernyataan yang sama,
¨
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
untuk menguatkan bahwa untuk
mencapai puncak tertinggi diperlukan sebuah perjuangan yang besar, sudah
menjadi takdirnya bahwa untuk mencapai hasil yang besar membutuhkan usaha yang
besar, kalau kita melihat orang yang sukses mungkin kita mengira bahwa Allah
sepertinya tidak adil, kenapa kita tidak bisa seperti dia, tapi tahukah kita
bahwa untuk mencapai kesuksesannya dia mendaki jalan yang berliku yang tidak
pernah kita tempuh,
Agama Islam ini dibawa oleh
rasulullah juga penuh perjuangan yang hebat, hingga pada akhirnya agama ini
menjadi besar hingga akhir zaman.
Maka ketika kita masih gagal, kita
tidak perlu menyalahkan apapun atau siapapun, tidak perlu menyalahkan kondisi,
keadaan, atau lingkungan kita, atau dalam beberapa tulisan sering saya baca
bahwa kita sering menyalahkan Yahudi atau nasrani dalam kemunduran kita.
Seolah2 merekalah yang terus menzalimi kita, Tapi kita tidak bercermin ke dalam
diri kita, bahwa sebesar apa perjuangan yang kita lakukan untuk kemajuan kita.
Ketika kita masih sibuk berdebat dengan masalah sepele yang tak pernah selesai,
perbedaan qunutlah, persoalan wirid yasinlah, perbedaan hari rayalah, mereka
sudah melakukan terobosan yang lebih maju, kita sibuk menghujat mereka, tapi
kita makan makanan buatan mereka, kita bangga minum minuman mereka, kita senang
memakai teknologi yang mereka buat.
Di ayat ini dua kali Allah
menegaskan bahwa untuk mencapai yusr (Kemudahan) perlu “usr” perjuangan yang
berat. Kalau usaha kecil jangan mimpi untuk mendapatkan hasil yang besar. Kalau
hanya duduk di warung jangan mimpi untuk memiliki kesejahteraan yang layak.
Setiap sesuatu ada takdirnya. Kalau usaha modalnya Cuma 100 ribu jangan terlalu
berharap untuk bisa menghasilkan untung 1 M dalam waktu 1 bulan.
Maka untuk sampai pada puncak gunung
ya mendakilah dengan sabar. Jangan mudah menyerah, jangan mudah berputus asa.
Insyaallah pasti akan sampai kepada tujuan yang dikehendaki ‘yusr’
Kadang2 kita sering menistakan
agama, berlindung dalam kemasan agama untuk menutupi kemalasan dan kebodohan
kita, kita menyalahgunakan hadits yang mengatakan bahwa Dunia ini adalah surga
bagi orang kafir dan penjara bagi orang mukmin. Sehingga kita melemahkan
potensi kita untuk berbuat yang terbaik bagi diri kita dan umat manusia, kita
berhenti pada kemiskinan kita dengan mengatasnamakan agama, takdir dan kehendak
Allah, bahwa kita menganggap kemiskinan kita karena takdir dari Allah. Padahal
sebenarnya adalah Allah maha Adil, Allah tidak akan berbuat zhalim kepada
hambaNya, bahwa siapa saja makhluknya yang mau berusaha di dunia ini dengan usr
maka pasti dia akan mendapatkan yusr, apapun agamanya, apapun keyakinannya.
Kita mengambil dalil bahwa Rasul
memilih hidup miskin dan senang mati dalam keadaan miskin dan ingin
dibangkitkan bersama orang2miskin, tapi jangan salah berprasangka, bahwa Rasul
hidup miskin bukan karena malas. bahkan kalau melihat dan mencontoh orang yang
paling sukses di dunia ini dari awal hingga akhir zaman dialah Rasulullah,
beliau multi Talent, beliau adalah seorang pengusaha yang hebat, dari kecil
beliau sudah mengelola usaha peternakan, kemudian setelah dewasa beliau menjadi
seorang pedagang dan enterpreneur yang sukses, bisnisman yang handal dan jujur,
tidak cukup sampai disitu dari segi politik beliau juga adalah seorang
presiden, bahkan bukan hanya dalam satu negara tapi beliau juga pemimpin di
seluruh dunia, yang semua rakyatnya cinta dan tunduk kepadanya.
Maka tidak heran ketika nama beliau
dimasukkan sebagai nomor pertama dari 100 tokoh pemimpin dunia. Kita bilang
beliau miskin, tapi tau gak dalam 1 riwayat beliau meminang siti Khadijah
dengan 100 ekor unta, kalau dihitung 1 unta harganya 10 juta, dikalikan 100
maka mahar beliau adalah 1M. beliau miskin bukan karena malas tapi tujuan
hidupnya jauh lebih besar dari materi, sehingga hartanya beliau habiskan untuk
tujuan yang lebih mulia. Bahkan seluruh hidupnya, energynya, pemikirannya,
beliau korbankan untuk mencapai sukses dalam tujuan hidup yang paling mulia
yang diembannya dalam misi kenabiannya. Sehingga usr perjuangan beliau yang
berat mendapat kesuksesan keberhasilan yang yusr. Inna maal usri yusra
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu
urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[1586],
Maka kata Allah jangan pernah
berhenti berupaya, bekerja dan berusaha, kalau kamu sudah menyelesaikan suatu
urusan maka kerjakan usaha yang lain dengan sungguh2, kalau sudah mencapai
puncak gunung yang satu, maka dakilah gunung yang lain, jangan cepat merasa
puas. Terus gali dan optimalkan seluruh kemampuan seluruh potensi yang
diberikan Allah kepada kita.
Faidza faraghta fanshob atau kalau
masih gagal dalam perjuangan yang satu maka jangan menyerah, teruslah berupaya
dalam cara yang lain. Karena orang yang sukses bukan orang yang tidak pernah
jatuh akan tetapi orang yang selalu bangkit dan belajar dari kegagalannya.
Jangan menyerah pada 1 kegagalan.
Faidza faraghta fanshob kalau sudah
tamat kelas 1 maka naiklah kelas 2, kalau sudah tamat SD maka lanjutkan ke SMP
dst. Jangan berhenti pada satu titik. Jangan cepat puas atas apa yang telah
kita capai tapi teruslah bergerak naik untuk mencapai level yang lebih tinggi.
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.
Kemudian terakhir kata Allah setelah
seluruh Usaha, kerja keras, perjuangan yang berat, pengorbanan yang besar, yang
sudah kamu lakukan maka jangan lupa hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap
semoga seluruh jerih payahmu itu menuai keberhasilan.
Semoga
Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@
0 Response to "Surah Al-Isyrah"
Post a Comment