'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Pendidikan Jasmani: Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

       Peran dan kedudukan pendidikan jasmani di sekolah tidak dapat berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah penjas. Karena sebagian besar warga sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan Siswa) masing menganggap bahwa mata pelajaran penjas hanyalah sebagai matapelajaran pelengkap saja (bukan yang diuji-nasionalkan, sehingga tidak atau kurang penting). Akibatnya perhatian dari warga sekolah kurang bagus.
                Selain itu, mata pelajaran penjas selalu diidentikan dengan prestasi. Dengan kata lain yang prestasi “olahraga”nya jelek berarti penjasnya juga tidak bagus. Alat dan fasilitas yang diberikan juga kurang memadai (masih sangat kurang). Selama ini upaya yang dilakukan, baik Kepala Sekolah, guru maupun siswa, tidak begitu nyata. Masalah penting lain yang dihadapi penjas sekarang ini adalah sebagian siswa dan orangtua bahkan masyarakat menganggap peranan penjas tidak begitu penting, mereka lebih mementingkan ikut privat atau less bidang studi seperti Bahasa Inggris, Matematika, daripada mengutamakan anaknya latihan di klub olahraga.
            Pelaksanaan penjas di dalam matapelajaran yang jarak lapangannya kurang lebih 400 m dari sekolah, adapun lapangan di sekolah, kadang tidak memungkinkan untuk dipakai sekaligus oleh 3 orang guru penjas. Jam pelajaran kadang sampai jam terakhir, yang kadang membuat anak cepat lelah dan malas berolahraga. Secara umum, unsur sekolah masih menganggap bahwa matapelajaran pendidikan jasmani hanya sebagai matapelajaran nomor sepuluh, yang utama adalah matapelajaran yang di ujian nasional-kan. Namun demikian, matapelajaran pendidikan jasmani oleh kepala sekolah, guru-guru non pendidikan jasmani, orangtua, atau siswa masih dianggap lebih penting dibandingkan dengan matapelajaran muatan lokal. Karena matapelajaran pendidikan jasmani dapat mengangkat nama baik sekolah lewat prestasi siswanya di bidan olahraga seperti dalam kegiatan POPDA baik tingkat provinsi, kabupaten maupun pertandingan inter-sekolah. Ini berarti olahraga pendidikan di sekolah masih dianggap sebagai olahraga prestasi.
           Fenomena pembelajaran pendidikan olahraga di sekolah terbagi kedalam dua kategori. Pertama, olahraga dalam bentuk sport yang kemudian dikembangkan menjadi sports skills (keterampilan teknik cabang olahraga). Olahraga sebagai bentuk keterampilan teknik kecabangan olahraga disampaikan kepada siswa dalam bentuk pelatihan, pengulangan, dan pembiasaan, dengan harapan para siswa mampu dan menguasai berbagai teknik kecabangan olahraga. Proses ini diharapkan mengantarkan para siswa bisa memiliki keterampilan tinggkat tinggi, yang kemudian berakhir pada tingkat pencapaian prestasi, para siswa menjadi pemenang dan juara di berbagai pertandingan olahraga.
           Kedua, penyelenggaraan pendidikan jasmani yang berakar dari filosofi gerak insani, yang diwujudkan kedalam bentuk berbagai aktivitas jasmani. Manipulasi aktivitas jasmani ini perlu menyebabkan para siswa mengalami proses belajar-mengajar. Orientasi belajar-mengajar inilah yang menjadi perhatian sehingga bisa memunculkan tingkat kebugaran fisikal, penguasaan keterampilan, pengetahuan dan pemahaman, keterampilan sosial, dan sikap serta apresiasi terhadap peranan dan keterampilan sehingga mengantarkan para siswa bisa membekali diri untuk beraktivitas jasmani sepanjang hayat. Kebisaan, pengetahuan, dan sikap sosial inilah yang menjadi orientasi sehingga para siswa memiliki kemampuan memelihara dan meningkatkan kualitas hidup. Berbagai aktivitas jasmani atau olahraga yang dilakukan siswa sepanjang hidupnya diharapkan mampu mengantarkan siswa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
            Dua fenomena inilah yang menjiwai pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah. Orientasi utama pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah diarahkan pada pembekalan kecakapan hidup melalui belajar olahraga atau aktivitas jasmani, mengantarkan siswa mampu mengatasi segala tantangan aktivitas jasmani di lingkungannya. Fenomena pendidikan olahraga perlu diarahkan pada model mutakhir olahraga sebagai bukan hanya bermakna keuntungan biologis-tubuh, nilai-nilai pedagogis, tetapi secara terpadu dan konstruktif guru dan siswa membangun bahtera belajar olahraga bagi kepentingan pencapaian tujuan pendidikan.Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa olahraga dan pendidikan jasmani merupakan dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila ada perbedaan hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan berbeda.              
 

           Menurut UNESCO lewat ICSPE Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak

           Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya tidak sama akan tetapi dalam bagian tertentu menunjukan kaitan satu sama lain. Berdasarkan  dokumen yang resmi, Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan perlombaan. 
         Pendidikan Jasmani dan Olahraga (Penjas-Or) merupakan bagian dari kurikulum standar Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan Jasmani, Rohani dan Sosial Peserta didik tidak pernah diragukan.Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani. Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga).  
              Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya sebagai seorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. Pendidikan jasmani ini harus menyebabkan perbaikan dalam pikiran dan tubuh yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan harian seseorang. Pendekatan holistic tubuh jiwa ini termaksud pula penekanan pada ketiga domain kependidikan, psikomotor, kognitif, dan afektif. Dengan meminjam ungkapan Robert Gensemer, penjas diistilahkan sebagai proses menciptakan “tubuh yang baik bagi tempat pikiran atau jiwa”. Artinya, dalam tubuh yang baik “diharapkan” pula jiwa yang sehat, seperti dengan pepatah “men sana in corporesano” Akan tetapi, apakah kita percaya terhadap konsep holistik tentang pendidikan asmani, tetapi, apakah konsep tersebut saat ini bersifat dominant dalam masyarakat kita atau diantara pengembang tugas penjas sendiri. Masih banyak guru penjas yang sangat jauh dari menyadari terhadap peranan dan fungsi pendidikan jasmani disekolah-sekolah, sehingga proses pembelajaran penjas disekolahnya masih lebih banyak ditekankan pada program yang berat sebelah pada aspek fisik semata-mata. Bahkan, dalam kasus Indonesia, penekanan yang berat itu masih dipandang lebih baik, karena ironisnya, justru program pendidikan jasmani dikita masih tidak ditekankan kemana-mana. Itu karena pandangan yang sudah lebih parah, yang memandang bahwa program penjas dipandang tidak penting sama sekali. 

 

Sumber:http://berachunk-amrank.blogspot.com/2012/06/perbedaan-antara-pendidikan-jasmani.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pendidikan Jasmani: Pendidikan Jasmani Dan Olahraga"