Realitas Pemuda Indonesia: Remaja Darurat Minuman Keras & Narkoba
Oleh: Muhammad Akbar
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Makassar
Akbarusamahbinsaid.@gmail.com
Berdasarkan data Badan Narkotika
Nasional (BNN),jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998
- 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun.
Definisi
dan Macam – Macam Narkoba
Narkoba (singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat
yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup,
maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik
dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
(Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Yang
termasuk jenis Narkotika adalah :
·
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),
opium
obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
·
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
campuran-campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut
di
atas.
Psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku (Undang- Undang No. 5/1997). Zat yang
termasuk psikotropika antara lain:
·
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya
adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai
sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf
pusat, seperti: Alkohol.
Apakah
Alkohol itu?
Alkohol adalah zat penekan susuan
syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi
ringan Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang
diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama
yang populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus ,
balo dll. Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bir
dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan minuman keras
yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol). Konsentrasi alkohol dalam
darah dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah diminum.
Dari
beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :
Kecelakaan lalu lintas
Luka bakar
Kasus penganiayaan anak
Bunuh diri
Kecelakaan kerja
Di Indonesia penjualan minuman
beralkohol di batasi dan yang boleh membeli adalah mereka yang telah berumur 21
tahun Beberapa etnik di Indonesia menggunakan minuman beralkohol pada acara tertentu
dalam jumlah yang sedikit. Mereka juga memproduksi minuman beralkohol dengan
nama yang bermacam ragam misalnya : tuak, minuman cap tikus, ciu dll
Pengaruh
Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh
bervariasi, tergantung pada beberapa faktor
yaitu
:
Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
Usia, berat badan, dan jenis kelamin
Makanan yang ada di dalam lambung
Pengalaman seseorang minum – minuman
beralkohol
Situasi dimana orang minum – minuman
beralkohol
Pengaruh
jangka pendek
Walaupun pengaruh terhadap
individu berbeda – beda, terdapat hubungan antara konsentrasi alkohol di dalam
darah (Blood Alkohol Concentration – BAC) dan efeknya. Euphoria ringan dan
stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi
alkohol di dalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan
mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.
Resiko
intoksikasi (”mabuk”)
Gejala intoksikasi alkohol yang
paling umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan cedera dan
kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol
yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka
pendek alkohol dapat menyebabkan hilangny produktifitas kerja (misalnya ”teler,
kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku
kriminal. 70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak
kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh alkohol
Pengaruh
Jangka Panjang
Mengkonsumsi alkohol berlebiha
dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
Kerusakan jantung
Tekanan Darah Tinggi
Stroke
Kerusakan hati
Kanker saluran pencernaan
Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak
lambung)
Impotensi dan berkurangnya kesuburan
Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
Kesulitan tidur
Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian
dan suasana perasaan
Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
Sebagai tambahan terhadap masalah
kesehatan, alkohol juga berdampak terhadap hubungan sesama, finansial,
pekerjaan, dan juga menimbulkan masalah hukum. Pengaruh alkohol pada perilaku;
Konsentrasi
alkohol dalam
darah
Pengaruh
yang ditimbulkan
Perasaan
segar
(well –
being)
Sampai
dengan 0.50 g% · Banyak bicara
·
Santai
·
Lebih percaya diri
Risiko
rendah
0.05
– 0.08 g % · Banyak bicara
·
Bertindak dan lebih merasa
percaya
diri
·
Berkurangnya kemampuan
untuk
berfikir dan bergerak
·
Berkurangnya rasa malu
Risiko
sedang
0.08
– 0.15 g % · Bicara cadel
·
Berkurangnya keseimbangan
dan
koordinasi tubuh
·
Refleks menjadi lambat
·
Penglihatan kabur
·
Emosi yang labil
·
Mual, muntah - muntah
Risiko
tinggi 0.15 – 0.30 g % · Tidak dapat berjalan tanpa
bantuan
·
Apatis, mengantuk
·
Kesulitan bernafas
·
Tidak dapat mengingat
beberapa
kejadian
·
Tidak dapat mengendalikan
buang
air kecil
·
Kemungkinan kehilangan
kesadaran
·
Koma
·
Kematian
Kematian
> 0.3 g %
Toleransi
dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus
menerus dapat mengalami toleransi dan ketergantungan.
Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari jumlah yang kecil menjadi
lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang sama. Sedangkan ketergantungan
adalah keadaan dimana alkohol menjadi bagian yang penting dalam kehidupannya,
banyak waktu yang terbuang karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi
dan bagaimana cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan
bagaimana cara menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Gejala
Putus Alkohol
Seseorang yang mengalami
ketergantungan secara fisik terhadap alkohol akan mengalami gejala putus
alkohol apabila menghentikan atau mengurangi penggunaannya. Gejala biasanya
terjadi mulai 6 – 24 jam setelah minum yang terakhir. Gejala ini dapat
berlangsung selama 5 hari, diantaranya adalah :
·
Gemetar
·
Mual
·
Cemas
·
Depresi
·
Berkeringat yang banyak
·
Nyeri kepala
·
Sulit tidur (berlangsung beberapa minggu)
Gejala putus alkohol sangat
berbahaya. Orang yang minum lebih dari 8 standar minum perhari dianjurkan untuk
berkonsultasi ke dokter (sebelum memutuskan untuk berhenti minum) untuk
mendapatkan terapi medis guna mencegah komplikasi
Sedangkan berdasarkan efeknya,
narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1.
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian.
Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti
morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2.
Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai
adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3.
Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau
ganja.
Penyalahgunaan
Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba
sebenarnya digunakan untuk pengobatan - dan
penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari keinginan untuk dicoba
–
coba, ikut trend/gaya, lambing status social, ingin melupakan persoalan dll –
maka
narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut juga dengan kecanduan. Tingkatan
penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1)
coba-coba;
2)
senang-senang;
3)
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu;
4)
penyalahgunaan;
5)
ketergantungan.
Dampak
Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara
terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan
ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan
psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan
organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak
penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang
dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial
seseorang.
Dampak Fisik:
1.
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi,
gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi
akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
4.
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan,
kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
6.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,
seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron),
serta gangguan fungsi seksual
7.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe
(tidak haid)
8.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis
B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over
dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1.
Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2.
Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3.
Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4.
Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5.
Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3.
Dampak Sosiai:
1.
Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2.
Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3.
Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial
berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar
biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)
dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa
gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala
sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah,
manipulatif, dll.
Bahaya
Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang
dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut
di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja,
justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta
bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih
gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang
sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan
remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Semoga Bermamfaat, Shukran
Jazakumullahu Khairan@....
0 Response to "Realitas Pemuda Indonesia: Remaja Darurat Minuman Keras & Narkoba"
Post a Comment