10 Sahabat Dijamin Masuk Syurga (bag 7) "Zubair bin Awwam"
7. Zubair
bin Awwam ra.
Zubair bin
Awwam bin
Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama
Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw. Wanita ini telah
menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam.
Zubair bin Awwam termasuk salah
seorang dari 7 orang yang pertama masuk Islam. Beliau memeluk agama Islam
ketika dia masih berusia 8 tahun dan melakukan hijrah ketika berusia 18
tahun. Berperawakan tinggi dan berkulit putih. Namun ada juga yang
mengatakan bahwa perawakan Zubair tidak termasuk sangat tinggi dan juga tidak
tergolong pendek dan bukan termasuk orang yang berbadan gemuk. Ada yang
mengatakan bahwa warna kulitnya sawo matang, memiliki banyak bulu tubuh, dan
kedua pipinya tidak penuh terisi daging.
Ketika pamannya Naufal bin Khuwailid
mengetahui perihal Zubair telah masuk Islam, beliau sangat marah dan berusaha
menyiksanya, pernah beliau dimasukkan dalam karung tikar, kemudian dibakar, dan
dia berkata kepadanya, "Lepaskan dirimu dari Tuhan Muhammad, maka saya
akan melepaskan dirimu dari api ini." Namun Zubair menolaknya dan
berkata kepadanya,"Tidak, demi Allah saya tidak akan kembali kepada
kekufuran selamanya."
Suatu hari beliau mendengar isu yang
mengabarkan bahwa Nabi Muhammad saw telah meninggal, maka dia keluar menuju
jalan-jalan di Mekkah sambil menghunuskan pedangnya, dan memecah barisan
manusia, lalu pergi mencari kepastian dari isu ini dan berjanji jika isu itu
benar dia akan membunuh orang yang telah membunuh Rasulullah saw, akhirnya
beliau bertemu dengan Rasulullah saw di utara Mekkah, maka saat itu Rasulullah
saw berkata kepadanya, "Ada apakah engkau gerangan?" dia
berkata, "Saya mendengar kabar bahwa engkau telah terbunuh,"
Nabi berkata kepadanya, "Lalu apa yang akan engkau lakukan?"
dia berkata, "Saya akan membunuh orang yang telah membunuhmu." Setelah
mendengar hal tersebut beliaupun bergembira dan mendoakannya dengan kebaikan
dan pedanganya dengan kemenangan.
Zubair merupakan orang yang pertama
menghunuskan pedangnya di jalan Allah, Ia pernah ikut berhijrah ke
Habasyah bersama orang-orang hijrah dari kaum muslimin, dan beliau tetap
tinggal disana hingga Rasulullah saw mengijinkannya untuk kembali ke
Madinah. Beliau selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah saw,
setelah perang Uhud dan orang-orang Quraisy kembali ke Mekah, Rasulullah saw
mengirim 70 orang sahabat untuk mendampingi dirinya, termasuk di
dalamnya Abu Bakar As-Siddiq dan
Zubair bin Awwam.
Pada perang Yarmuk, Zubair bertarung
dengan pasukan Romawi, namun pada saat tentara muslim bercerai berai, beliau
berteriak: "Allahu
Akbar" kemudian beliau menerobos ke tengah pasukan musuh
sambil mengibaskan pedangnya ke kiri dan ke kanan, anaknya Urwah pernah berkata
tentangnya, "Zubair memiliki tiga kali pukulan dengan pedangnya, saya
pernah memasukkan jari saya didalamnya, dua diantaranya saat perang badar, dan
satunya lagi saat perang Yarmuk".
Salah seorang sahabatnya pernah bercerita,
"Saya pernah bersama Zubair bin Awwam dalam hidupnya dan saya melihat
dalam tubuhnya ada sesuatu, saya berkata kepadanya,"Demi Allah saya tidak
pernah melihat badan seorangpun seperti tubuhmu," dia berkata kepada saya," demi Allah tidak ada luka dalam tubuh ini
kecuali ikut berperang bersama Rasulullah saw dan dijalan Allah."
Saat terjadi pengepungan atas Bani
Quraidzah dan mereka tidak mau menyerah, Rasulullah saw mengutus Zubair bin
Awwam bersama Ali bin Abu Thalib, lalu
keduanya berdiri di depan benteng dan mengulangi kata-katanya, "Demi
Allah kalian akan merasakan seperti yang telah dirasakan oleh Hamzah, atau kami
akan menaklukkan benteng ini."
Nabi saw pernah berkata tentangnya,"Setiap
Nabi punya pendamping dan penolong, dan pendamping saya adalah Zubair." Ia
juga sangat bangga dengan ucapan Rasulullah saw saat terjadi perang Uhud dan
perang Bani Quraidzah, "Lemparkanlah panahmu yang taruhannya adalah
bapakku dan ibuku".
Zubair bin
Awwam juga
merupakan seorang yang terhormat dan mulia, selalu menginfakkan hartanya di
jalan Allah, Ka'ab berkata tentangnya, "Zubair memiliki 1.000 macam kekayaan
yang dikeluarkan untuk berperang, dan tidak ada uang satu dirhampun yang masuk
kerumahnya," (maksudnya hartanya disedekahkan seluruhnya), beliau
mensedekahkan seluruh hartanya sampai ia mati dalam keadaan berhutang, dan
mewasiatkan kepada anaknya untuk membayarkan hutangnya, dan ia berkata
kepadanya, "jika engkau tidak
sanggup membayar utang saya, maka mintalah tolong kepada Tuanku,"
Abdullah pun bertanya, "Siapakah yang engkau maksud dengan Tuan?
" beliau menjawab, "Allah,
Dialah sebaik-baik pemimpin dan penolong." Lalu setelah itu
Abdullah berkata, "Demi Allah saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam
membayar hutangnya, kecuali saya berkata, "Wahai Pemimpin / pemilik Zubair
bayarlah hutang Zubair," maka Diapun menggantinya.
Walaupun beliau selama hidupnya
selalu bersama Rasulullah saw namun beliau tidak banyak meriwayatkan haditsnya
kecuali sedikit, anaknya Abdullah pernah bertanya akan sebab tersebut, maka
diapun berkata, "Walaupun antara saya dan Rasulullah saw memiliki
hubungan keluarga dan kerabat namun saya pernah mendengar beliau pernah
bersabda, "Barangsiapa yang
berkata dusta atasku dengan sengaja, maka akan ditempatkan di neraka."
Karena itu dia sangat takut meriwayatkan hadits yang tidak pernah diucapkan
oleh Rasulullah saw sehingga tergelincir ke dalam neraka.
Nama Putra dan putri Zubair adalah Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al
Muhajir, Khadijah Al Kubra, Ummul Hasan, dan Aisyah. Semua anak Zubair ini
berasal dari istrinya yang bernama Asma'
binti Abu Bakar. Sedangkan anak-anaknya yeng bernama Khalid, Amru, Habibah, Saudah, dan Hindun berasal dari istrinya
yang bernama Ummu Khalid. Nama
asli wanita ini adalah Amah binti Sa'id bin Al Ash. Anak-anaknya yang bernama Mush'ab, Hamzah, dan Ramlah berasal dari istrinya yang bernama Ar-Rabab binti Anif bin Ubaid.
Anaknya yang bernama Ubaidah
dan Ja'far berasal dari
istrinya, Zainab. Putrinya
yang bernama Zainab
berasal dari istrinya, Ummu Kultsum
binti Uqbah bin Abi Mu'aith. Putrinya lagi yang bernama Khadijah Ash-shugra berasal dari istrinya,
Al Halal binti Qais.
Saat Zubair bin Awwam keluar dalam
perang Al-Jamal, seseorang dari kaum Tamim bernama Amru bin Jarmuz mengikuti
beliau dan membunuhnya dari belakang di suatu tempat yang bernama lembah
Siba. Lalu pergi kepada Ali bin Abu Thalib ra. dengan menduga bahwa dia
telah membawa kabar gembira, setelah mengetahui hal tersebut Ali bin Abu Thalib
ra. berteriak dan berkata kepada pembantunya, "Berikan kabar kepada
pembunuh putra Sofiyyah dengan neraka, sungguh Rasulullah saw pernah bersabda
kepada saya bahwa pembunuh Zubair adalah penghuni neraka.".
Zubair bin Awwam wafat pada hari Kamis bulan Jumadil
Awwal tahun 36 Hijriyyah, sedangkan umurnya saat itu 66 atau 67 tahun.
0 Response to "10 Sahabat Dijamin Masuk Syurga (bag 7) "Zubair bin Awwam""
Post a Comment