Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Al Wala Wal Bara.
§ Tujuan Penyajian Materi :
- Agar peserta tarbiyah mengetahui bahwa salah satu bagian terpenting dari aqidah Islam adalah al wala wal bara.
- Agar peserta tarbiyah mengetahui kepada siapa wala yang sempurna diberikan dan kepada siapa bara-ah yang sempurna diberikan.
- Agar peserta tarbiyah memahami sikap yang benar dalam wala dan bara terhadap ahli bid'ah dan ahli maksiat dari kaum muslimin.
- Agar peserta tarbiyah mengetahui bentuk-bentuk wala' kepada kaum muslimin.
- Agar peserta tarbiyah mengetahui contoh-contoh wala' kepada orang kafir.
- Agar peserta tarbiyah dapat membedakan antara mudarah dan mudahanah.
§ Al Wala
Ø
Definisi
þ
Dari sisi bahasa al wala' berasal dari kata al
walyu yang artinya kedekatan.
þ
Secara istilah bermakna kecintaan dan
pertolongan maksudnya kedekatan kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka
dan menolong mereka untuk menghadapi musuh-musuhnya dan tinggal bersama dengan
mereka.
Ø
Wala' seorang mu'min hanya diberikan kepada
Allah, Rasul dan orang-orang beriman
QS. 5 : 55 – 56
55.
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah).
56. dan
Barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi
penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] Itulah yang pasti
menang.
[423]
Yaitu: orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman sebagai penolongnya.
QS. 8 : 73
73.
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian
yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah
diperintahkan Allah itu[625], niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang besar.
[625] Yang dimaksud dengan apa yang telah
diperintahkan Allah itu: keharusan adanya persaudaraan yang teguh antara kaum
muslimin.
Orang-orang beriman dalam hal ini ada tiga
macam:
þ
Orang yang sempurna keimanannya
þ
Ahli maksiyat, dicintai sesuai kadar keimanan
dan ketaatannya dan dibenci sesuai kadar kemaksiatannya.
þ
Ahli bid'ah, dicintai sesuai kadar keimanan dan
ketaatannya dan dibenci sesuai kadar
kebid'ahannya.
Ø
Wala' adalah
bagian dari iman karena itu tidak ada wala' sama sekali untuk orang
kafir
QS. 5:51
51.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi
pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
QS. 60:1
1. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi
teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad),
karena rasa kasih sayang; Padahal Sesungguhnya mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu
karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. jika kamu benar-benar keluar untuk
berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat
demikian). kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada
mereka, karena rasa kasih sayang. aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan
dan apa yang kamu nyatakan. dan Barangsiapa di antara kamu yang melakukannya,
Maka Sesungguhnya Dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
QS.58:22)
22.
kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan[1462] yang
datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka,
dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan
Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang
beruntung.
[1462] Yang dimaksud dengan pertolongan ialah
kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.
§ Al Bara
Ø Definisi
Dari sisi bahasa bermakna kejauhan dan
pemutusan.
Secara istilah bermakna kebencian dan
permusuhan maksudnya pemutusan hubungan hati dengan orang-orang kafir dengan
tidak mencintainya, tidak menolongnya dalam agamanya dan tinggal di negeri
mereka.
Ø
Bara-ah seorang mu'min ditujukan kepada
orang-orang kafir secara penuh (QS. 9:1,3 dan QS. 60:4) dan kepada sebagian
dari orang-orang beriman yaitu ahli maksiyat dan bid'ah. Maka orang-orang
beriman yang bermaksiyat atau berbuat bid'ah dicintai karena keimanan mereka dan dibenci karena maksiyat atau bid'ah
mereka.
QS. 9 : 1 – 3
1.
(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan RasulNya (yang
dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum muslimin) telah
Mengadakan Perjanjian (dengan mereka).2. Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin)
di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa Sesungguhnya kamu tidak
akan dapat melemahkan Allah, dan Sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang
kafir[627].
3. dan
(inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia
pada hari haji akbar[628] bahwa Sesungguhnya Allah dan RasulNya berlepas diri
dari orang-orang musyrikin. kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, Maka
bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa
Sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. dan beritakanlah kepada
orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.
[627]
Sebelum turunnya ayat ini ada Perjanjian damai antara Nabi Muhammad s.a.w.
dengan orang-orang musyrikin. di antara isi Perjanjian itu adalah tidak ada
peperangan antara Nabi Muhammad s.a.w. dengan orang-orang musyrikin, dan bahwa
kaum muslimin dibolehkan berhaji ke Makkah dan tawaf di Ka'bah. Allah SWT
membatalkan Perjanjian itu dan mengizinkan kepada kaum muslimin memerangi
kembali. Maka turunlah ayat ini dan kaum musyrikin diberikan kesempatan empat
bulan lamanya di tanah Arab untuk memperkuat diri.
[628]
Berbeda Pendapat antara mufassirin (ahli tafsir) tentang yang dimaksud dengan
haji akbar, ada yang mengatakan hari Nahar, ada yang mengatakan hari Arafah.
yang dimaksud dengan haji akbar di sini adalah haji yang terjadi pada tahun
ke-9 Hijrah.
QS. 60 : 4
4.
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara Kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. kecuali Perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya
aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun
dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan Kami hanya
kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan
hanya kepada Engkaulah Kami kembali."
[1470]
Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah
: ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mukmin
memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (Lihat surat An Nisa ayat 48).
§
Beberapa
contoh dari sikap salaf
a) Dalam
sikap wala' :
þ
Wala' kaum anshar terhadap muhajirin (QS. 59:9)
9.
dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka
sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung
þ
Sikap Ka'ab bin Malik ra ketika diboikot.
þ
Sikap seorang muslim dalam kisah sebab terjadinya
perang Qainuqa'.
þ
Sikap kaum muslimin ketika mendengar desas-desus
tentang terbunuhnya Utsman ra.
b) Dalam
sikap bara' :
þ Sikap
Nabi Ibrahim 'alaihissalam kepada kaumnya yang kafir (QS. 60:4)
4.
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu
sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara Kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada
Allah saja. kecuali Perkataan Ibrahim kepada bapaknya[1470]: "Sesungguhnya
aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun
dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan Kami hanya
kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan
hanya kepada Engkaulah Kami kembali."
[1470]
Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah
: ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mukmin
memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (Lihat surat An Nisa ayat 48).
þ Sikap
Abu Ubaidah bin Al Jarrah terhadap bapaknya dalam perang Badar (QS. 58:22).
þ Sikap
Abdullah bin Abdullah bin Ubay bin Salul terhadap bapaknya dalam kisah perang
Tabuk (QS. 63:8).
§ Fenomena Wala Terhadap Orang Kafir
a)
Tasyabbuh
b)
Ikut merayakan hari raya mereka
c)
Menjadikannya sebagai orang kepercayaan dan pemegang
rahasia (QS. 3:118)
118.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya.
d)
Meminta pertolongan/bantuan/mempekerjakan mereka, hal
ini ada dua keadaaan:
1. Dalam
posisi yang memegang dan menguasai urusan kaum muslimin maka tidak
diperbolehkan (QS. 3:118).
2. Dalam
posisi/pekerjaan yang tidak mendatangkan bahaya bagi kaum muslimin seperti
membangun rumah, jalan dan lain-lain apabila tidak ada diantara kaum muslimin
yang dapat mengerjakannya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
menyewa penunjuk jalan yang musyrik ketika beliau berhijrah.
e)
Memberi ucapan selamat dan ta'ziyah, karena hal
tersebut akan melahirkan wala' dalam hati (sadd adz dzari-ah)
§ Mudarah dan Mudahanah
a) Mudarah
Berkata Al Qurthuby : المداراة بذل الدنيا لصلاح الدنيا أو الدين أو هما معاً (mudarah adalah mengorbankan dunia untuk kepentingan
dunia atau agama atau keduanya). Seperti bersikap dan berkata lembut serta
tidak bersikap kasar dan keras kepada seorang jahil atau fasik dalam keadaan dia
tidak melakukan kefasikannya dengan tujuan agar dia tertarik kepada da'wah.
Atau berpaling darinya ketika dia melakukan kefasikannya untuk menghindari
keburukannya atau untuk menghindari keburukan yang lebih besar. Mudarah
hukumnya mubah atau mustahab. Dalilnya :
b) Mudahanah
Rkata Al Qurthuby : المداهنة: ترك
الدين لصلاح الدنيا (mudahanah
adalah mengorbankan agama untuk kepentingan dunia). Seperti menunjukkan keridhoan terhadap suatu
pelanggaran tanpa mengingkarinya dan menunjukkan ghirah atasnya karena sebab
duniawi. Mudahanah hukumnya haram (QS. 5:78-80).
0 Response to "Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Al Wala Wal Bara."
Post a Comment