Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Urgensi Tarbiyah Islamiyah
§ Tujuan :
-
Menumbuhkan motivasi/menumbuhkan
dorongan/memberikan stimulan kepada peserta tarbiyah mutarabbiyah agar
konsisten terhadap tarbiyah
-
Menanamkan keyakinan akan pentingnya tarbiyah
islamiyah dalam perjuangan Islam
§ Urgensi Tarbiyah Islamiyah :
1. Solusi terhadap seluruh kompleksitas problema ummat
Bahwasanya ummat islam pada hari ini
itu tidak seperti lagi dengan ummat terdahulu, kejayaan yg telah diraih oleh
ummat2 terdahulu itu tidak lagi terdapat pada ummat sekarang ini. Termasuk sifat2 dan karakteristik mereka
tidak ada pada ummat skrg ini. Inilah
disebut dengan problematika ummat. Akibatnya dari problematika ummat tersebut
maka ummat ini bukan lagi berada pada bangsa pemimpin tapi berada pada bangsa
yang dipimpin sehingga perlu kita sedari bahwa sudah berapa banyak bangsa yang
dipimpin oleh amerika. Tentunya bagi setiap muslim yang komitmen dgn agamanya,
ia tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.
Makanya kita dapat mengingat : Perkataan
Imam Malik
”Tidak akan jaya ummat ini hingga ia kembali
kepada kemuliaan umat terdahulu”.
2.
Tarbiyah
wadah utama menuntut ilmu
ü Wajibnya
menuntut ilmu syar’I (fardhu ‘ain)
-
Ilmu syar’I menjaga eksistensi kemanusiaan kita
QS. 7 : 179
179. dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk
(isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
-
Iman dan amal shalih bisa didapatkan dengan ilmu
syar’i
QS.
95 : 4-6
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian Kami
kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
-
Tidak bolehnya mengikuti sesuatu yang kita tidak
memiliki pengetahuan tentangnya
QS.
17:36
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
ü Ilmu
sebelum perkataan dan amal
QS.
17 : 36
36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang
kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
3.
Pencetak
kader
ü Merupakan
unsur utama perubahan
Mengapa kita memerlukan kader/Rijal, hal
itu dikarenakan bahwasanya kader itu merupakan unsur perubah. Bahkan merupakan unsur
utama dalam perubahan. Dan perubahan yg dimaksudkan disini adalah perubahan
menjadi lebih baik. Contohnya Dari tingginya harga sembako menjadi terjangkau
ataukah perubahan dari tidak berjalannya syariat menjadi jalannya syariat..
Namun kader ini tidak akan pernah muncul jika tidak ada tarbiyah dan
rijal/pemimpin didalamnya.
Yang dimaksud dari kata Rijal adalah
Sahabat Rasulullah. Rijal juga menunjukkan kualitas bukan jenis kelamin shg
akhwat dpt juga disebut rijal.
ü Menjaga
keberlanjutan dakwah
Mengapa kita
perlu mesin pencetak kader, hal ini dikarenakan bahwasanya kita memerlukan
istimrariyah dakwah/ keberlanjutan dakwah ini sehingga keberlangsungan dakwah
ini tidak akan mandeg.
4. Mengokohkan / menguatkan dan meningkatkan
keimanan
Diharapkan bahwasanya dengan tarbiyah,
seseorang dapat memelihara bahkan menguatkan imannya. Hal itu dikarenakan
bahwasanya :
ü Keimanan itu bisa naik dan bisa pula
turun.
Iman itu berfluktuasi yaitu iman itu bisa
naik jika kita melakukan keta’tan dan ia turun jika kita banyak melakukan
kemaksiatan. Sehingga kita butuh sarana/wadah yaitu dengan tarbiyah ini,
setidaknya keimanan kita dapat stabil/dalam keadaan standar.
Ibnul Qayyim, melihat
gurunya saja sudah mengokohkan iman.
Tidak ada nikmat yang berharga dari Allah
kecuali nikmat keimanan. Sehingga ketika kita dipaksa disuruh untuk memilih
antara nikmat hidup dengan nikmat iman maka kita dapat memilih nikmat iman.
Contohnya keluarga Yasir rela mengorbankan
nikmat hidupnya dibanding nikmat imannya hilang, begitupula dengan kisah Syaikh
Kutub yang rela mengorbankan dirinya ditiang gantungan dibanding kehilangan
nikmat imannya.
Sehingga tidak ada gunanya harta dan
popularitas yang kita miliki jikalau
kita itu hanya sakit-sakitan
Nikmat iman adalah nikmat yang paling berharga
ü Syarat
utama meraih kebahagiaan dunia dan akhirat
Nikmat Iman itu ibarat nilai kaku yang
hakiki sedangkan nikmat dunia yang lain itu bernilai nol sehingga jika semua
kenikmatan disandingkan dengan nikmat dunia maka tak ada nilainya karena ia
dikalikan dengan angka nol.
QS.
16 : 97
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri
Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa
laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal
saleh harus disertai iman.
5. Berperan dalam menguatkan ikatan
persaudaraan
Makanya dalam istilah ukhuwah iu adalah
Usrah atau keluarga. Mengapa disebut keluarga agar suasana di dalam tarbiyah itu memang merasa
keluarga. Murabbiyah sebagai ibu kita sedangkan yang lain itu adalah
saudara-saudara kita.
Mungkin di luar sana ada yang seperti kita
namun bedanya terkadang di sana terdapat celaan-celaan bahkan ketidakjujuran
yang terjadi.
6.
Media untuk
menumbuhkan dan melejitkan potensi
ü Bahwasanya dengan tarbiyah ini maka
potensi tersebut dapat tersalurkan dan terarah dengan baik sehingga potensi2
rijal dapat tersalurkan karena dakwah islamiyah ini dapat terwujud dengan baik.
ü Perjuangan dakwah ini membutuhkan potensi
rijal yang beragam. Sehingga potensi kader kita dapat itqan atau profesional
dalam potensinya sendiri. Walaupun keterampilan/potensinya hanya seorang supir
tapi ia harus itqan di dalamnya.
ü Pemanfaatan potensi itu untuk amal
islamiyah dan untuk perjuangan, itu merupakan konsekwensi syukur nikmat. Karena
potensi yang kita punya bukan berasal dari diri kita namun merupakan kesyukuran
yang diberikan oleh Allan.
7.
Wasilah
untuk pengorganisiran amal jama’i
Amal ama’i membutuhkan profesionalitas. Sehingga
profesionalitas dapat terwujud jika banyak berlatih dalam amal jama’i. Seperti
contohnya penyiar TV, dia ahli dalam profesinya ketika ia banyak berlatih
begitupula pada seorang guru, ketika ia ditanya dengan pelajaran yang ia
pelajari maka walaupun sambil tidur ia akan dapat menjawab. Hal itu karena ia
banyak berlatih sehingga ia telah ahli/profesional dalam profesinya.
§ Dampak Tarbiyah yang Mandeg
1.
Tidak akan lahir kader, atau kader jadi mandul
à
Dengan tarbiyah akan memproduksi kader
à
Perjuangan Islam membutuhkan adanya kader
2.
Tidak terjadi perkembangan dakwah
à
kurangnya kader da’i
à
Lemahnya kualitas da’i
Oleh karena itu diadakan daurah tarqiyah
( untuk peningkatan kualitas)
3.
Lahirnya orang-orang yang isti’jal / tergesa-gesa;
Ingin
cepat menuai hasil, tidak sabat dengan waktu yang panjang
à
tarbiyah yang parsial, tidak menyeluruh, hanya menekankan pada satu sisi
à
tidak terjadi tarbiyah yang istimror
4.
Futhur
Kader
futur di tengah jalan.
Muwashafat Tarbiyah
Muwashafat
adalah sifat-sifat atau karakter individu yang menjadi tujuan akhir tarbiyah
sesuai tahapannya. Muwashafat tarbiyah mencakup sepuluh poin cirri pribadi
muslim sebagai berikut :
1. Aqidah yang Lurus
Banyak sekali fakta di masyarakat Islam yang
mengalami penyimpangan aqidah yang sangat beragam. Banyak dari mereka yang
percaya kepada dukun, paranormal, tukang ramal, bahkan hingga mendatangi
kuburan untuk meminta pertolongan. Dengan program tarbiyah, seorang muslim
diarahkan untuk menghindari berhubungan dengan jin, tidak datang ke tempat
peramal, dukun, mengusap-usap kuburan untuk meminta pertolongan, atau
penyimpangan-penyimpangan akidah yang lain. Selain itu, seorang muslim juga
harus pandai menyikapi berbagai ideology seperti liberalisme, kapitalisme,
sosialisme, feminism, dll.
2. Ibadah yang Benar
Ibadah adalah bentuk penghambaan manusia kepada
Tuhannya yaitu Allah SWT dengan tata cara tertentu. Dalam tarbiyah, seorang
muslim dituntun untuk dapat mengerjakan ibadah yang benar agar terhindar dari
kesalahan dalam ibadah yang mengakibatkan tidak diterimanya ibadah kita kepada
Allah SWT. Tidak hanya memperhatikan kebenaran dalam beribadah tetapi juga
waktu pelaksanaannya, frekuensinya, dan kekhusyukannya. Seorang muslim akan
dibiasakan shalat qiyamul lail, bersedekah, berpuasa sunnah, menjaga tubuh dari
dosa, membaca Al-Qur’an, berdzikir kepada Allah, dan ibadah-ibadah lainnya.
Semua itu tentu dilaksanakan secara bertahap untuk mencapai tujuan.
3. Akhlak yang Terpuji
Tarbiyah senantiasa mendidik seorang muslim
agar merakhlak terpuji seperti yang dicontohkan Rasulullah. Akhlak yang mulia
itu seperti : menyayangi yang muda, menghormati yang tua, memenuhi janji,
berbakti pada orang tua, menutup aib orang lain, memiliki rasa malu untuk
berbuat kesalahan, dsb. Selain itu seorang muslim juga dibiasakan untuk
menghindari perbuatan tercela seperti : menjauhkan prasangka buruk, menjauhi
ghibah atau membicarakan aib orang lain, tidak sombong, tidak berbohong, tidak
mencaci maki dan lain sebagainya.
4. Sehat dan Kuat Jasmani
Tarbiyah membiasakan seorang muslim agar menjaga tubuhnya,
menjaga kebersihan badan, komitmen dalam berolahraga, meninggalkan kebiasaan
yang berpengaruh buruk pada kesehatan seperti merokok dan mengkonsumsi makanan
yang membahayakan tubuh. Dengan pola hidup sehat diharapkan seorang muslim
dapat memiliki kekuatan, kesehatan, dan kebugaran fisik.
5. Intelek dalam Berfikir
Setiap muslim dituntut untuk memiliki
wawasan yang luas. Ia harus dapat memanfaatkan setiap waktu yang tersedia untuk
mencari dan mengembangkan ilmu baik ilmu tentang keislaman maupun ilmu umum.
Dengan tarbiyah, ia juga dibina unuk dapat menyadari adanya peperangan Zionisme
terhadap dunia Islam, menyadari adanya ghazwul fikr (perang pemikiran),
mengetahui oraganisasi-organisasi terselubung yang membahayakan umat Islam.
Pendidikan ini dilakukan agar umat Islam berhati-hati dalam bersikap dan
berdakwah.
6. Melawan Hawa Nafsu
Dengan tarbiyah, individu muslim diarahkan
untuk memerangi hawa nafsunya dan bersungguh-sungguh melawan rayuan setan yang
menjerumuskan manusia ke dalam kejahatan dan kebatilan. Seorang muslim akan
dibiasakan untuk menjauhi yang haram, menjauhi tempat-tempat maksiat, tidak
berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, dan selalu menyertakan niat baik dalam
segala aktivitas.
7. Pandai menjaga Waktu
Setiap muslim wajib untuk menghargai waktu
yang diberikan oleh Allah SWT. Kita harus mampu memeliharanya agar terhindar
dari kelalaian. Waktu kita amat terbatas sedangkan kewajiban kita sangat
banyak. Untuk itu, kita dituntut agar tidak menunda pekerjaan. Apbila sebuah
pekerjaan bisa dilakukan sekarang, maka lakukanlah sekarang, jangan
ditunda-tunda. Kebiasaan mentolerir keterlambatan akan menjadi watak dan
karakter yang sangat tidak sesuai dengan syariat Islam. Individu muslim harus
hendaknya memberi contoh keteladanan dalam ketepatan waktu.
8. Teratur dalam Segala Urusan
Dalam kehidupan keseharian, kemampuan
memanage sangatlah dibutuhkan untuk mengatur sebuah urusan dari mengatur kos
atau tempat tinggal, mengatur perabotan atau peralatan, mengatur jadwal
kegiatan, mengelola berbagai amanah, hingga mengatur kelompok bekerja. Segala
hal yang teratur akan mudah untuk diselesaikan dan terhindar dari kegagalan.
9. Memiliki Jiwa Kemandirian dari Segi Ekonomi
Setiap individu muslim dituntut agar
mempuyai potensi dan kreativitas dalam menyelesaikan malasah kehidupan. Program
tarbiyah akan mengarahkan setiap individu muslim untuk memiliki spesialisasi
agar bisa mendapatkan kemanfaatan finansial dari spesialisasi tersebut. Kita
juga dibiasakan untuk menjauhi sumber penghasilan haram, menjauhi riba,
menjauhi judi, memperbanyak infaq dan sadaqah, dan menabung walaupun sedikit.
10. Bermanfaat bagi Orang Lain
Jangan sampai keberadaan kita di tengah
masyarakat tidak memberi manfaat pada orang sekitar kita atau justru malah
menjadi masalah bagi orang lain. Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk
memberi kebermanfaatan kepada orang lain. Memberi pertolongan medis kepada
orang sakit, hingga memberi pertolongan logistik atau barang. Ikut mengumpulkan
bantuan bagi daerah yang terkena bencana, hingga ikut peduli pada krisis kemanusiaan
yang terjadi di Palestina, Irak, dll. Bentuk bantuan yang bisa kita berikan
dapat berupa uang, jasa, sehingga kita ikut berperan dalam membantu sesama
muslim.
0 Response to "Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Urgensi Tarbiyah Islamiyah"
Post a Comment