Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Ma'rifatul Islam
Islam merupakan perwujudan aturan
hidup yang telah diwahyukan oleh Allah SWT kepada manusia. Oleh karena itu
Islam disebut juga Diinullah. Diin memiliki makna yang berbeda dari agama
(milah). Islam memiliki ciri dan sifat tertentu yang menggambarkan kehidupan
manusia secara keseluruhan.
Ad-dien menurut Al-Qur’an
• Dienullah,
DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua Rosul dan nabi untuk
keselamatan manusia. Disebut juga dengan dienul haq (dienus samaawi).
• Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya (dienul ardli)
• Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya (dienul ardli)
Ciri-ciri dienullah/dienus-Samaawi
• Bukan
tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat. Disampaikan oleh
manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu hanya menyampaikan bukan
menciptakan.
• Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
• Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.
• Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat penganutnya.
• Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia
• Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
• Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.
• Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat penganutnya.
• Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia
Ciri-ciri dienul ardli :
• Tumbuh
dalam masyarakat.
• Tidak disampaikan oleh Rosul Allah.
• Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.
• Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll.
• Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan masyarakat penganutnya .
• Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi segenap manusia, masa dan keadaan.
• Tidak disampaikan oleh Rosul Allah.
• Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.
• Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll.
• Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan masyarakat penganutnya .
• Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi segenap manusia, masa dan keadaan.
Pengertian Islam secara Ethimologi/ Bahasa :
• Tunduk
patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83].
• Damai (as-silm) .
• Bersih (as-saliim)
• Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.
• Ajaran lslam
• Damai (as-silm) .
• Bersih (as-saliim)
• Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.
• Ajaran lslam
·
Sesuai fitrah manusia QS. 30;10
Kepentingan seluruh manusia QS 34;28
·
Rahmat seluruh alam QS 21;107
·
Untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia QS. 2;179
·
Sangat sempurna QS. 5:3
Pemahaman Islam yang dikehendaki
Allah dan Rasul-Nya adalah Islam, menyeluruh, lengkap dan sempurna berdasarkan
Al Qur’an dan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Islam merupakan
agama para Nabi mulai dari Adam AS sampai Nabi yang terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Islam memiliki beberapa makna yang
menggambarkan sifat Islam itu sendiri, antara lain : Islam Diil Al-Anbiya Wal
Mursalin, Islam Minhajul Hayah (pedoman hidup), Ahkamullah fi kitabihi wa
sunnah rasulihi (hukum Allah yang ada dalam Al-Qur’an dan As Sunnah),
Ash-shirath al mustaqim (jalan yang lurus) dan Salamah dunia wal akhirat
(selamat dunia dan akhirat).
Diharapkan setelah memahami Islam
secara menyeluruh kita dapat memperbaiki amal ibadah kita di dunia sebagai
wujud pelaksanaan tujuan kita diciptakan di bumi ini, QS. Adzariyat (51) : 56
Makna Islam
1. Secara bahasa Islam berarti :
1. Secara bahasa Islam berarti :
a. Al
Wajh (menundukan wajah), QS. An Nisaa’ (4) : 125
b. Al Istislam (berserah diri), QS. Ali Imran (3) : 83
c. As Salaamah (suci, bersih), QS. As Syuara (26) : 89
d. As Salaam (selamat/sejahtera), QS. Al An’am (6) : 54
e. As Salm (perdamaian), QS. Muhammad (47) : 35
b. Al Istislam (berserah diri), QS. Ali Imran (3) : 83
c. As Salaamah (suci, bersih), QS. As Syuara (26) : 89
d. As Salaam (selamat/sejahtera), QS. Al An’am (6) : 54
e. As Salm (perdamaian), QS. Muhammad (47) : 35
2. Secara istilah Islam berarti :
Islam dalam Al-Qur’an disebut Ad
Diin mengandung arti sistem kehidupan yang menyeluruh termasuk ibadah,
kemasyarakatan, politik dan jihad. Islam mencakup keseluruhan hidup. Islam
secara lengkap menyediakan keperluan manusia untuk mengatur kehidupan oleh
karena itu Islam itu tinggi dan tiada yang menandinginya, QS. Ali Imran (3) :
19.
Islam bagaikan sebuah bangunan yang
sempurna dengan pondasi aqidah yang kuat dan sendi tiang berupa ibadah kepada
Allah dan diperindah dengan akhlak yang mulia. Peraturan dalam syariat Allah
adalah yang memperkuat bangunan tersebut, manakala da’wah dan jihad merupakan
pagar-pagar yang menjaga dari kerusakan musuh-musuh Islam.
Islam juga memperhatikan suatu
keseimbangan dimana Islam sebagai diin tidak hanya mengejar kepentingan akhirat
tapi juga kepentingan dunia. Islam menggambarkan suatu keutuhan dan kesatuan
dengan berbagai aspek kesempurnaan. Dengan demikian Islam adalah agama yang
komprehensif yang mengatur semua yang ada di alam agar kembali kepada hukum Allah,
pencipta alam ini.
Kesempurnaan Islam
Setiap muslim diperintah oleh Allah
SWT untuk masuk dan memeluk Islam secara keseluruhan agar kita memahami bahwa
Islam itu sempurna maka kita pertama-tama harus menyadari dan memahami bahwa
Islam itu sempurna dilihat dari berbagai aspek, yaitu :
a. Syumuliyatuz Zaman
Islam sebagai aturan hidup sepanjang
masa menunjukkan bahwa Islam diperuntukkan kepada semua alam semesta tidak
terkecuali. Manusia sebagai khalifah bertugas menjaga, membangun dan memelihara
melalui penutup nabi yaitu Muhammad SAW, beliau membawa risalah yang sama
dengan nabi Adam AS sebagai khatam al anbiya (penutup nabi) maka seluruh
risalah yang dibawa para nabi sebelumnya dilengkapi dan disempurnakan sehingga
berlaku bagi seluruh manusia, tidak hanya untuk umat Rasulullah SAW pada saat
itu saja, namun berlaku hingga akhir jaman, QS. As Saba (34) : 28
b. Syumuliyah Al Minhaj (kesempurnaan Pedoman)
Islam sebagai minhaj yang sempurna
didasari kepada asas Aqidah, dibina dari akhlak dan ibadah kemudian didukung
oleh da’wah dan jihad. Asas dari Islam adalah aqidah. Tanpa aqidah maka tidak
akan kuat bangunan Islam karena ibarat rumah aqidah adalah pondasinya, kekuatan
rumah dan bangunan dipengaruhi oleh kekuatan pondasi itu sendiri.
Pada sebuah rumah bila aqidah
diibaratkan sebagai pondasinya maka akhlaq dan ibadah sebagai bangunan yang
akan mengokohkan dengan membentuk bagaimana rupa rumah tersebut, semakin bagus
ibadah dan akhlaknya semakin bagus bentuk dan rupa rumah tersebut. untuk
memperindah rumah tersebut perlu ada hiasan di rumah tersebut dengan da’wah dan
jihad melalui dukungan da’wah dan jihad, maka pondasi tetap kuat dan kukuh,
bangunan terpelihara dengan baik, hiasan rumah yang utama adalah atapnya dengan
atap maka rumah yang dibangun akan berfungsi dengan baik. Tanpa atap, sebagus
apapun bentuk bangunannya tidak akan dapat berfungsi dengan baik, QS. Ali Imran
(5) : 104
c. Syumuliyah Al Makan
Seluruh tempat di muka bumi ini
adalah tempat yang sesuai dengan Islam. Demikian pula siapa pun orangnya dan
darimana pun asalnya, tetap di bawah naungan Islam. Semua itu diciptakan oleh
Allah. Karena hanya Allah penciptanya maka seluruh makhluk dan alam dimana pun
sama, sama-sama diciptakan Allah sehingga Islam yang dijadikan sebagai pedoman
hidup maka Islam berlaku bagi seluruh makhluknya dimana pun mereka berada. QS.
Al Baqarah (2) : 163-164.
Sistem yang terkandung dalam Islam
Sebagai sebuah pedoman hidup bagi
umat manusia dulu, kini dan yang kan datang, Islam memiliki kesempurnaan
sehingga fleksibel di segala jaman dan lengkap sehingga dapat dipergunakan di
segala jaman pula, diantara sistem yang terkandung di dalam Islam ialah:
1. Islam Sebagai Akhlaq
Islam sebagai diin tidak hanya
berisi tentang cara peribadatan namun Islam mempunyai sistem akhlaq yang membedakannya
dengan sistem moral/tingkah laku buatan manusia. Akhlaq Islam adalah akhlaq
yang berpandukan kepada Al Qur’an. Islam mengajarkan hubungan Allah sebagai
khalik dan manusia sebagai makhluk. Maksudnya, akhlaq adalah tingkah laku
makhluk yang diridhai Khalik.
Sistem akhlaq dalam pandangan Islam
mencakup seluruh kehidupan alam dan manusia dengan berlandaskan kepada
prinsip-prinsip dasar alam dan manusia. Manhaj yang bersesuaian dengan tashawur
umum ini bersumber dari Allah SWT, oleh karena itu Islam dapat melahirkan
perilaku amal saleh dan akhlaq yang mulia. Namun amat disayangkan hal yang
tragis terjadi sekarang adalah seorang muslim bekerjasama dengan orang yang
memusuhi Islam dan mengesampingkan kaum muslimin karena terikat oleh satu ide
atau ikatan.
Hal ini terjadi karena aqidah mu’min
belum mantap di hati mu’min tersebut. ia belum pernah mendapat pendidikan Islam
yang benar dan belum mendapat kesempatan hidup di lingkungan Islami yang
membudayakan akhlaq Islami, berarti ia masih memiliki hati nurani dan fitrah
yang benar.
Secara umum
bentuk-bentuk akhlaq itu dibagi menjadi lima, yaitu:
1. Akhlaq
kepada Allah, QS. Al Baqarah (2) : 186
2. Akhlaq kepada Rasul, QS. An Nisaa’ (4) : 80
3. Akhlaq kepada diri sendiri, QS. Al Baqarah (2) : 43-44
4. Akhlaq kepada sesama, QS. Al Baqarah (2) : 83
5. Akhlaq kepada alam, QS. Al Baqarah (2) : 30
2. Akhlaq kepada Rasul, QS. An Nisaa’ (4) : 80
3. Akhlaq kepada diri sendiri, QS. Al Baqarah (2) : 43-44
4. Akhlaq kepada sesama, QS. Al Baqarah (2) : 83
5. Akhlaq kepada alam, QS. Al Baqarah (2) : 30
Dengan
kelima akhlaq di atas, maka seorang mu’min akan meninggalkan perbuatan tercela
dan menghiasi diri dengan perbuatan mulia.
2. Islam Sebagai Pedoman Hidup
a. Konsep
keyakinan, QS. Al baqarah (2) : 255
b. Konsep moral (akhlaq), QS. Al A’raf (7) : 96
c. Konsep tingkah laku, QS. Al Baqarah (2) : 138
d. Syu’ur (perasaan), QS. Ar Rum (30) : 30
e. Konsep pendidikan (tarbawi), QS. Al Baqarah (2) : 151, Hadits “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga akhir hayat” (HR. Muslim)
f. Konsep sosial (ijtima’i), QS. Ar Rum (30) : 22, An Nur (24) : 2-10
g. Konsep politik (as siyasi), QS. Yusuf (12) : 40
h. Konsep ekonomi (Iqtishadi), QS. Al Baqarah (2) : 275-276
i. Konsep kemiliteran (Al Asykaari), QS. Al Anfaal (8) : 60
j. Konsep hukum/peradilan (Al Jinaa’i), QS. An Nisaa’ (4) : 65
b. Konsep moral (akhlaq), QS. Al A’raf (7) : 96
c. Konsep tingkah laku, QS. Al Baqarah (2) : 138
d. Syu’ur (perasaan), QS. Ar Rum (30) : 30
e. Konsep pendidikan (tarbawi), QS. Al Baqarah (2) : 151, Hadits “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga akhir hayat” (HR. Muslim)
f. Konsep sosial (ijtima’i), QS. Ar Rum (30) : 22, An Nur (24) : 2-10
g. Konsep politik (as siyasi), QS. Yusuf (12) : 40
h. Konsep ekonomi (Iqtishadi), QS. Al Baqarah (2) : 275-276
i. Konsep kemiliteran (Al Asykaari), QS. Al Anfaal (8) : 60
j. Konsep hukum/peradilan (Al Jinaa’i), QS. An Nisaa’ (4) : 65
0 Response to "Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Ma'rifatul Islam"
Post a Comment