Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun
2007 Ruang lingkup pembelajaran mata pelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan bermuara pada cabang atletik, karena mencakup semua aktivitas gerak
dalam cabang atletik yaitu:
a)
Eksplorasi
gerak, keterampilan gerak lokomotor non-lokomotor dan gerak manipulatif kedalam
semua cabang permainan jasmani dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
(Dasar-dasar gerak jalan dan lari, lompat serta lempar)
b)
Aktivitas
pengembangan, meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani,
bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
c)
Aktivitas
senam dan gerak ritmik, meliputi: ketangkasan sederhana dengan alat dan tanpa
alat, gerak bebas, senam aerobik, dan aktivitas lainnya.
d)
Aktivitas
air atau gerak akuatik, meliputi renang, permainan di air, keselamatan,
keterampilan gerak di air dan aktivitas lainnya.
Pengelompokkan Atletik
·
Lari
-
Reaksi
Lari
merupakan salah satu nomor yang paling dominan di kecabangan atletik yaitu
dimana nomor-nomor lari itu paling banyak diperlombakan. Dalam perlombaan nomor
lari tidak hanya melakukan lari saja, tapi dibutuhkan suatu reaksi yang cepat
ketika melakukan awalan lari dan juga dibutuhkan kecepatan yang maksimal untuk
nomor-nomor pendek seperti nomor 60m, 100m, 200m, dan lainnya. Dengan reaksi
yang cepat seorang atlet bisa melakukan awalan yang lebih baik dibandingkan
dengan atlet yang reaksi lambat. Maka dari itu diperlukan sekali
latihan-latihan yang bisa mendukung reaksi kita untuk bisa cepat lagi.
Ini adalah
salah satu contoh latihan-latihan reaksi untuk pemula, untuk latihannya kita
bisa menggunakan suara (bunyi), atau dengan sentuhan, seperti contoh untuk
suara, kita bisa menyuruh atlet untuk berbaring tengkurap dengan posisi kepala
berada pada arah berlawanan dengan arah yang digunakan untuk berlari
(belakang). Kemudian kita memberitahu kepada atlet, bahwa jika anda terdengar
suara hitungan angka 5, anda harus berlari kebelakang. Kita bisa mengecoh
konsentrasi mereka dengan menyebut angka 15, 50, dan lain-lainnya. Dan jika
kita menyebut angka 5, mereka pasti bereaksi dengan membangun badan mereka,
berbalik dan lari kearah belakang. Inilah salah satu contoh untuk melatih
reaksi untuk atlet pemula tetapi menggunaakan tepuk tangan.
-
Kecepatan
Ketika
kita telah mendapatkan reaksi yang cepat, kita tidak hanya bisa bergantung pada
itu saja karena nomor lari itu jarak yang paling minimalnya hanya 60 meter,
sedangkan reaksi yang dihasilkan itu hanya dibutuhkan karena untuk menghasilkan
awalan yang baik dan cepat agar lari bisa maksimal, maka dari itu diperlukan
latihan untuk kecepatan, karena ini factor untuk menentukan hasil finish yang
maksimal. Untuk melatih kecepatan pada seorang pemula kita bisa menggunakan
model latihan yang sederhana, yang berupa mainan agar atlet itu sendiri tidak
merasa jenuh terhadap program latihannya.
Kita bisa
mengelola suatu permainan yang bisa membuat mereka untuk mengacu kecepatannya,
yaitu sebagai contohnya, kita membuat suatu perlombaan
lari bolak-balik untuk mengumpulkan bola
kecil dari tempat satu ketempat
kedua, dengan jarak kira – kira 25 meter, kemudian
kita juga harus memberi suatu hukuman untuk yang
kalah, seperti push up 10 kali atau menggendong yang
menang yang tujuannya agar mereka bisa lari maksimal untuk mengumpul
bola – bola itu.
Selain
model permainan diatas, kita juga bisa menggunakan bentuk permainan yang
lainnya, seperti lari zigzag yang berfungsi untuk melatih kecepatan
dan kecerdikan karena dengan lari yang berliku-liku seperti itu
mereka selalu menca ri ide untuk bagaimana caranya
biar malaju cepat, yaitu dengan teknik-teknik yang
mereka temukan sendiri. Tetapi dalam permainan
ini mereka harus dibuat suatu perlombaan biar
mereka selalu semangat untuk melaksanakannya.
·
Lompat
Di atletik
tidak hanya ada nomor lari saja, tetapi juga ada nomor-nomor yang lainnya
seperti lompat, sedangkan lompat itu sendiri terbagi menjadi; lompat jauh,
lompat tinggi, dan lompat gala. Dimana pada ini semua merupakan gabungan antara
kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan dalam upaya untuk melompat semaksimal
mungkin. Pada nomor lompat sangat diperlukan sekali kekuatan kaki, karena kaki
digunakan sebagai tumpuan dan mendarat ketika melakukan lompatan.
Pada model
latihan lompat untuk pemula kita bisa memilih beberapa permainan yg sering kita
jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti contoh; lari karung
karena pada permainanini memerlukan
lompatan untuk menuju ke garis finish, sehingga
dengan otomatisnya kita akanmeloncat–loncat sampai ke garis
finish, dan inilah yang kita perlukan pada cabang atletik
terutama pada nomor lompat.
Selain
lomba lari karung kita juga bisa menggunakan permainan yang lainnya, yang
tujuannya biar seorang atlet pemula itu tidak merasa jenuh dan bosen terhadap
latihan dan permainan yang seperti itu terus, kita seorang pelatih harus mampu
berfikir kreatif, yaitu mencari permainan sperti apa lagi yang harus digunakan
untuk latihan melompat. Ini adalah contoh yang kedua untuk model
latihan melompat untuk pemula, yaitu; permaianan melompat
kardus, dimana kita bisa menyuruh atlet kita untuk melompat kardus mie
baik dengan cara kekiri dan kekanan maupun\ depan\belakang\dengan\satu
syarat tanpa menyentuh karsus tersebut.
·
Lempar
Lempar
adalah merupakan salah satu nomor yang ada di kecabangan atletik, lempar itu
sendiri juga terbagi antara beberapa nomor, seperti lemar lembing, cakram, dan
tolak peluru. Pada nomor lempar sangat berbeda sekali dengan baik nomor
lari maupun nomor lompat, karena pada keduanya ini yang lebih dominan
dibutuhkan hanya kekuatan kaki berbeda dengan lempar yang sangat memerlukan
sekali kekuatan tangan untuk melempar sejauh mungkin. Untuk melatih kekuatan
tangan itu sendiri, untuk seorang atlet yang pemula kita juga bisa memanfaatkan
atau menggunakan permainan sebagai modal kita untuk melatih, dengan permain
yang kita selalu gunakan ini diharapkan kita juga bisa melihat atlet-atlet yang
memiliki bakat tertentu.
Untuk
nomor lempar ini kita bisa mengunakan permainan lempar bola kecil dengan
memasang target lempar dihapannya, kira - kira 10 meter. Dengan
memberi kesempatan 10 kali lemparan untuk
masing - masing dari mereka, kemudian kita
menghitung jumlah lemparan yang mengenai sasaran, dari keduanya
kita lihat siapa yang mengenai sasaran
yang paling banyak itu yang menang. Fungsi dari
permainan ini sendiri adalah untuk melatih kekuatan
tangan sejauh mana melemparnya dan juga berfungsi untuk
selalu fokus terhadap sasaran.
Shukran Jazakallah
Khairan, Semoga Bermamfaat@
0 Response to "Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Jasmani "
Post a Comment