Modifikasi Pendidikan Jasmani
Hakikat
pendidikan jasmani adalah anak dapat melakukan
kegiatan menuju olahraga baik itu dalam bentuk permainan asli atau permaian
yang di bentuk dalam model yang telah dimodifikasi. Kreatifitas guru sangat
dibutuhkan olrh guru Penjasorkes dalam memodifkasi.
Yang menjadi tujuan atau sasaran dalam modikasi
pembelajaran penjas adalah :
Konsep dasar pikiran anak adalah
bermain. Dari seluruh kegiatan yang mereka lakukan apabila mereka merasa senang
maka mereka akan menganggap hal itu adalah permainan. Itulah salah satu
kehebatan dalam Pendidikan Jasmani. Dalam pembelajaran Penjas yang di
modifikasi banyak sekali anak yang tidak tahu bahwa melalui modifikasi mereka
telah dapat melakukan Sepak Bola, Basket, Volly, Bowling, Base Ball, dan jenis
olahraga lainnya.
Modifikasi pembelajaran Penjas juga
menjadi solusi dalam menangani sarana dan prasarana yang kurang memadai. Hal
ini menjadi sangat penting terutama bagi sekolah yang berada di pedesaan.
Akhirnya kreatifitas lagi yang harus diolah agar mereka dapat menciptakan model
modifikasi yang menyenangkan.
Jadi, mengapa kita memodifikasi?
- Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.
- Anak belum memiliki kematangan fisik dan emosonal.
- Olahraga yang dimodifikasi akan mampu menambah ketrampilan gerak anak.
- Menumbuhkan kesenangan dan kegembiraan dalam kondisi pembelajaran yang kompetitif.
Anak mudah sekali jenuh dengan
kegiatan yang ada di sekitar lingkungannya. Terkadang Guru Penjas melakukan
masih meneruskan dengan model pembelajaran yang sama dan anak mudah sekali
bosan dengan hal yang itu-itu saja, namun kembali lagi kepada kreatifitas Guru
Penjas dalam melakukan modifikasi pembelajaran. Modifikasi dalam pendidikan
tidak hanya mencakup dalam jenis permainan dan peraturan, tetapi juga di
dalamnya jenis alat atau sarana dan prasarana.
Lalu apa yang dimodifikasi?
- Ukuran berat dan bentuk peralatan.
- Lapangan permainan.
- Waktu bermain atau lamanya permainan.
- Peraturan permainan atau jumlah pemain.
Sebagai Guru Penjasorkes kita tidak
boleh memaksakan anak kedalam model pembelajaran kita. Terkadang sebagai guru
Penjas harus mengoreksi diri mengapa anak jenuh dan tidak tertarik kepada jenis
modifikasi yang kita lakukan. Dari beberapa jumlah siswa tidak semua siswa
cocok dengan model pembelajaran yang kita lakukan. Jadi terkadang kita juga harus
melakukan beberapa tambahan, seperti : Puzzle. Matematika. Bahasa
Indonesia. dan Mata
pelajaran yang lain. karena perlu
di ingat, konsep penjas memiliki sasaran kepada Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor. Jadi berkreasilah dalam modifikasi dalam Pembelajaran Penjas.
(Terima Kasih)
Modifikasi
Dalam Pembelajaran Penjas
Pendidikan
jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai
media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-betuk aktivitas fisik yang lazim
digunakan oleh anak Sekolah Dasar, sesuai dengan muatan yang tercantum dalam
kurikulum adalah bentuk gerakan-gerakan olahraga, sehingga pendidikan jasmani
Sekolah Dasar memuat cabang-cabang olahraga.
Penyelenggaraan
program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program
pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu : “Development Appropriate Practice”
(DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan
kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian
tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang
sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi
setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya
kearah perubahan yang lebih baik.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat merancang dan
melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan dan karakteristik anak didik, terutama di Sekolah Dasar.
Memodifikasi sarana dan prasarana merupakan salah satu upaya yang dapat
dilakukan guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar agar pembelajaran dapat
mencerminkan DAP. Oleh karena itu, DAP termasuk didalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa,
harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi sarana dan prasarana
dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani.
1.
Pengertian Modifikasi
Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha
untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu
upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru,
unik, dan menarik.
Modifikasi disisni mengacu kepada
sebuah penciptaan, penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan prasarana
yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar pendidikan
jasmani.
Pelaksanaan
modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru pendidikan jasmani sebagai salah
satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
proses belajar mengajar pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi
yang sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.
2. Tujuan
Modifikasi
Setiap
rencana yang akan dilaksanakan tentunya terdapat suatu maksud dan tujuan. Dalam
hal ini Lutan (1988) menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pelajaran
pendidikan jasmani yang dikutip oleh Husdarta (2011:179) yaitu agar :
1.
Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
2.
Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan
3.
Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan
modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat
tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif,
afektif, dan psikomotor anak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di
Sekolah Dasar dapat dilakukan secara intensif.
Semoga Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@
Silahkan
Kunjungi di http://olahraga-penjas.blogspot.com
0 Response to "Modifikasi Pendidikan Jasmani"
Post a Comment