Penggunaan Diuretik Sebagai Doping Olahraga (Pendididkan Kepelatihan Olahraga FIK UNM)
Oleh: Muhammad Akbar, S.Pd
(Penulis & Guru SMP IT Wahdah Islamiyah, Serta
Alumni Pendididkan Kepelatihan
Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar)
Diuretik merupakan
zat yang meningkatkan produksi urine oleh ginjal (misalnya, kafein dalam teh,
kopi, “kola”, dan minuman lain). Kafein digolongkan sebagai stimulan, diklaim
dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan. Efek samping yang
sering timbul adalah kecemasan dan gangguan tidur. Efek diuretiknya berpotensi
menimbulkan dehidrasi. Dosis yang diperbolehkan tidak lebih dr 12 mcg/ml dalam
urin atau 8 cangkir kopi.
Zat-zat terlarang
pada kompetisi olahraga, yaitu anabolik agent, hormon dan zat terkait, beta-2
agonist, antagonis dan modulator hormon, diuretik dan masking agent
lainnya. Masking merupakan penggunaan zat atau metode spesifik untuk mencegah
atau mengelabui badan anti-doping dalam mendeteksi doping. Sebagai contoh penggunaan
diuretik sebagai penurun berat badan, melarutkan urin, dan mengaburkan
zat-zat lain, serta penggunaan probenesid untuk menghambat pengeluaran urin.
Zat terlarang dalam
kompetisi lainnya yaitu stimulan, narkotika, cannabinoid, glucocorticosteroid,
alkohol dan beta blocker. Selain golongan narkotika, seperti kokain dan ganja,
ada zat lain yang tergolong doping, yaitu anabolik dan turunannya, beta
blocker, hormon, bahan dengan aktivitas antiestrogenik, dan diuretik.
Komisi medik FIFA juga melarang metode yang memperkaya transfer oksigen darah
secara buatan, manipulasi kimia dan fisika, serta penggunaan gen .
Penggunaan deuretika
terlalu banyak dapat berakibat pengeluaran garam mineral yang berlebihan.
Akibatnya timbul kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang
terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung. Dapat
dikatakan bahwa diuretik bisa digunakan sebagai obat doping dalam olahraga
dikarenakan diuretik dalam kadar tertentu dapat digolongkan sebagai stimulan,
diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan.
Diuretik dapat meningkatkan
eliminasi cairan dari tubuh sebagai urin. Mereka kadang-kadang disalahgunakan
oleh atlet untuk mengurangi berat badan dengan cepat dalam olahraga seperti
gulat di mana berat badan klasifikasi yang ketat yang terlibat; diuretik juga
telah digunakan secara ilegal untuk mengurangi konsentrasi obat dalam urin
sehingga obat-obatan terlarang lain tidak terdeteksi. Penggunaan diuretik dapat
mempengaruhi keseimbangan mineral seperti kalium dan natrium dalam tubuh dan
dapat menyebabkan, antara lain, di aritmia jantung dan bahkan kematian.
0 Response to "Penggunaan Diuretik Sebagai Doping Olahraga (Pendididkan Kepelatihan Olahraga FIK UNM) "
Post a Comment