Modifikasi Pembelajaran Penjas
Modifikasi
pembelajaran pendidikan jasmani penulis anggap penting untuk diketahui oleh
para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan
pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan
bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek
analisis modifikasi.
Dalam
penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik
program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developentally Appropriate
Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus
memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu
mendorong kea rah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus
sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang
diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis
maupun keterampilannya.
Tugas ajar itu juga
harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu
dan mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.
a. Pernahkah anda membayangkan apakah
kita mampu mengakomodasi setiap perubahan
dan perbedaan karakteristik siswa
melalui tugas ajar yang kita berikan ?
b. Apakah keadaan media pembelajaran
yang dimiliki sekolah anda bias memfasilitasi
aktivitas pembelajaran pendidikan
jasmani secara optimal ?
c. Perlukah kita mengadakan
perubahan, penataan atau mengembangkan kemampuan daya
dukung pendidikan jasmani di sekolah
kita ?
d. Upaya apa yang bias kita lakukan agar
proses pembelajaran pendidikan jasmani
tersebut bisa memberikan hasil yang
lebih baik ?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut mungkin sering muncul manakala kita merenungi tugas kita sebagai
seorang guru pendidikan jasmani yang cukup berat.
2. KONSEP MODIFIKASI
Modifikasi
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses
pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esensi modifikasi adalah menganalisis
sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam
bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam
belajarnya.
Cara ini
dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya
tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.
Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas
pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran.
Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang
bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya. Oleh
karena itu, pertanyaan-pertanyaan berikut harus dipahami dengan sebaik-baiknya.
a. Apa yang dimodifikasi ?
Beberapa aspek
analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang
tujuan,karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasinya. Disamping
pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan, karakteristik, materi,
kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan sarana, prasarana dan media
pengajaran pendidikan jasmani yang dimiliki oleh sekolah akan mewarnai kegiatan
pembelajaran itu sendiri. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari yang paling
dirasakan oleh para guru pendidikan jasmani adalah hal-hal yang berkaitan
dengan sarana serta prasarana pendidikan jasmani yang merupakan media
pembelajaran pendidikan jasmani sangat diperlukan.
Minimnya sarana dan
prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut seorang
guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan
mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Seorang guru
pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang baru, atau
memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik
mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang
diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan
jasmani untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani.
Guru pendidikan
jasmani di lapangan tahu dan sadar akan kemampuannya. Namun apakah mereka
memiliki keberanian untuk melakukan perubahan atau pengembangan – pengembangan
kea rah itu dengan melakukan modifikasi ?
Seperti halnya
halaman sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan sebagainya yang ada
dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan untuk
kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani.
Dengan melakukan
modifikasi sarana maupun prasarana, tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam
melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa
difasilitasi untuk lebih banyak bergerak, melalui pendekatan bermain dalam
suasana riang gembira. Jangan lupa bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah
“Bermain – bergerak – ceria”.
b. Mengapa Dimodifikasi ?
Lutan (1988)
menyatakan : modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan,
dengan tujuan agar :
a) Siswa memperoleh kepuasan dalam
mengikuti pelajaran
b) Meningkatkan kemungkinan
keberhasilan dalam berpartisipasi
c) Siswa dapat melakukan pola gerak
secara benar.
Pendekatan
modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada dalam kurikulum dapat disajikan
sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik
anak. Menurut Aussie (1996), pengembangan modifikasi di Australia dilakukan
dengan pertimbangan :
a) Anak-anak belum memiliki
kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa;
b) Berolahraga dengan peralatan dan
peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi
cedera pada anak;
c) Olahraga yang dimodifikasi akan
mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat
dibanding dengan peralatan standar
untuk orang dewasa, dan
d) Olahraga yang dimodifikasi
menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak
dalam situasi kompetitif.
Dari pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi dapat digunakan sebagai
suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani, oleh karenanya
pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik
anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan jasmani dengan senang
dan gembira.
Semoga
Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@
0 Response to "Modifikasi Pembelajaran Penjas"
Post a Comment