Adab Dalam Menuntut Ilmu
Ilmu dan
adab tidaklah dapat dipisahkan, seorang penuntut ilmu harus beradab ketika
menerima ilmu dari gurunya, beradab terhadap gurunya, beradab dengan
teman-temannya, bahkan beradab terhadap buku yang dia pelajari.
Ibunya Imam malik rahimahumallah,
sangat memahami, ketika berkata kepada anaknya yang masih kecil, Imam Malik
kecil ketika akan mendatangi gurunya, ulama Madinah saat itu, Rabiah Ar-ra’yi rahimahullah.
Sang Ibu tidak berkata kepada
anaknya, belajarlah ilmu banyak-banyak sehingga engkau menjadi ulama. Dengarkan
apa yang dikatakan sang ibunda kepada anaknya, “Ambillah adabnya, sebelum
engkau mengambil ilmu darinya“.
Adab didahulukan dari ilmu, karena
dengan beradab kita meraih ilmu. Hasilnya, tidak tanggung-tanggung…. Imam
Malik, siapakah yang tidak tau tentangnya ? Ternyata apa yang dilakukan oleh
Ibundanya Imam Malik adalah praktek dari firman Allah taala ketika ingin
mengajari Nabi Musa alaihissalam.
Di dalam surat Thaha ayat 11 sampai
14 sangat jelas tentang hal itu, sebelum Allah taala mewahyukan kepada
Nabi Musa alaihissalam bahwa Dia Allah yang Tiada Ilah (Tuhan yang
berhak disembah) selain Dia.
Allah taala berfirman kepadanya,
فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ
بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى
“Lepaskan kedua alas kakimu, sesungguhnya engkau
sedang berada di lembah suci Tuwa” (QS. Thaha 12).
Sebelum menerima wahyu, Allah taala
mengingatkan Nabi Musa alaihissalam akan sebuah adab, melepas alas kaki
di lembah suci Thuwa. Inilah adab sebelum menerima ilmu…
Setelah kita mengetahui cerita Nabi Musa alaihissalam,
dan juga kisah Imam Malik dan ibunya, sedikit saya ceritakan kisah saya
sendiri. Suatu hari saya memasuki masjid Nabawi, tiba-tiba ada yang menegur
saya, “Tangan kanan!“. Ada apa dengan tangan kananku, atau ada yang
salah dengan tangan kiriku ?
Akupun sadar kalau ditangan kananku
ada sepasang sandal, ditangan kiri ada kitab dan mushaf Al-Quran…
Oh… aku sadar, kalau bapak itu sedang mengajari aku
sebuah adab.
Dan itu terjadi berulang kali,
mungkin karena lupa atau karena kebiasan yang perlu waktu untuk proses
perubahan. Setiap kali saya melewati pintu itu, dan saya melihat kepadanya,
saya langsung melihat tangan kanan dan kiri saya. Apakah sudah benar tangan
saya beradab dengan Mushaf Al-Quran dan kitab ilmu? Terima kasih guruku, engkau telah mengajari aku adab yang aku lupa darinya.
Semoga Bermamfaat, Shukran
Jazakallah Khairan@
0 Response to "Adab Dalam Menuntut Ilmu"
Post a Comment