'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Motivasi Hidup: Aku Bangga Menjadi Petani



Aku dan Kampung Halamanku (Seorang Petani) 03!

Oleh: Muhammad Akbar
muhammadakbar2.blogspoot.com

‘’Ilmu itu adalah Cahaya dan Cahaya itu tidak akan menyimbah di Hati orang-orang yang melakukan Maksiat. - (Imam Syafi'e).

            Hati terasa berkecamuk ketika baru tiba dimakassar begitu pula dengan sebaliknya ketika baru tiba dikampung halaman, penyesuain diri terhadap lingkungan yang begitu lambat berbeda dengan teman-teman ku yang lainya. Kapan terakhir kali kita mengatakan pada diri kita bahwa ‘’saya bangga menjadi diri saya, yang memiliki kekurangan dan kesalahan. Ataukah sebaliknya kita hanya bersembunyi dibalik kehebatan seseorang yang kita kagumi.
            Status yang aku miliki ketika dikampung halaman adalah bukan seorang mahasiswa, namun saya adalah seorang petani yang bekerja bukan dikelas duduk manis diskusi, menerima materi dan yang lainnya, namun tiada pagi dan sore terlewatkan air keringat membasahi tubuh berada disawah atau berada dikebun, terkadang keluarga mengatakan buat apa kamu kerja keras seperti itu seperti petani, kamu kan mahasiswa belajar saja terus agar kamu cerdas. Yah memang betul mahasiswa seharusnya memamfaatkan waktunya sebaik-baiknya untuk belajar dan belajar ‘’Karena kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersisah’’
            Namun statusku sebagai seorang petani adalah hal yg saya banggakan sampai hidupku hari ini aku tidak melihat begitu banyak orang yang sukses baik dunianya ataupun akhiratnya, menjadi dosen, prof termuda, ustadz atau bahkan sampai ulama dan aku tidak melihat  dibalik kesuksesan mereka dilatarbela-
kangi oleh orang hebat namun kebanyakan dilatarbelakangi oleh keluarga dari seorang petani yang mampu bangkit untuk mendapatkan kejayaanya.
            Aku dan petani ketika dikampung halamanku tidak ada bedanya pisau ditangan kananku dan kayu ditangan kiriku, terkadang hatiku berkecamuk ketika berada ditengah hutan melihat orang tuaku bekerja, terkadang terlintas dibenakku apakah hidup saya juga kedepanya akan tetap seperti ini! berfikir sambil merencanakan apa yang kita target kedepannya. “duduk indah menyaksikan mereka yang berdiri dengan rapi, atau berdiri dengan rapi dan disaksikan oleh mereka, pilih pemain atau penonton… Bersambung@

Bismillah
Dulu, Aku sangat kagum pada orang cerdas, kaya, dan yang berhasil dalam karir. Hidup sukses dan hebat dalam dunianya terlebih lagi cerdas dunia sainsnya.
Sekarang, Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku. Aku kagum dengan orang yang hebat di mata Allah. Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja.
Dulu, Aku memilih marah ketika merasa harga diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar padaku kan menyakitiku dengan kalimat-kalimat sindiran.
Sekarang, Aku memilih untuk banyak bersabar & memaafkan. Karena Aku yakin ada hikmah lain yang datang dari mereka ketika aku mampu memaafkan dan bersabar.
Dulu, Aku memilih mengejar dunia Exact. Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini.
Sekarang, Aku memilih bersyukur dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan apa yang bisa aku lakukan dan bermanfaat untuk Agama dan sesamaku.
Dulu, Aku berfikir bahwa aku bisa membahagiakan orang tua, saudara dan teman-temanku jika aku berhasil dengan duniaku. Ternyata yang membuat mereka bahagia bukan itu, melainkan ucapan, sikap, tingkah dan sapaanku kepada mereka.
Sekarang aku memilih untk membuat mereka bahagia dengan apa yang ada padaku.
Dulu, fokus pikiranku adalah membuat rencana-rencana dahsyat untuk duniaku. Ternyata aku menjumpai teman-teman dan saudaraku begitu cepat menghadap kepada-Nya.
Sekarang, yang menjadi fokus pikiran dan rencanaku adalah bagaimana agar hidupku dapat diridhai oleh Allah dan sesama.
jika suatu saat diriku dipanggil oleh-Nya.
Tak ada yang bisa memberikan JAMINAN bahwa aku bisa MENGHIRUP NAFAS ESOK hari. Jadi apabila hari ini dan hari esok aku masih hidup, itu adalah karena kehendak-NYA semata.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Motivasi Hidup: Aku Bangga Menjadi Petani"