Realitas Pemuda Indonesia: Kerusakan Moral & Remaja Indonesia
Oleh: Muhammad Akbar
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Makassar
Akbarusamahbinsaid.@gmail.com
Akhir-akhir
ini kerusakan moral remaja makin meluas. Namun sejatinya kerusakan moral remaja
sudah terjadi sejak dulu. Banyak sekali uraian para pakar agama dan pendidikan
yang mengupas dan membahas tentang kerusakan moral remaja di indonesia
khususnya. Kenakalan remaja seperti jalan yang tak akan pernah ada putusnya.
Berhenti yang satu , lalu muncul lagi jenis kenakalan remaja terbaru. Di era
globalisasi seperti sekarang ini, disaat semua teknologi semakin canggih dan
banyak sekali kemudahan yang di dapat seolah membuka celah bagi remaja untuk
berbuat negative. Belum lagi gaya hidup yang serba modern dengan pengaruh
budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya indonesia membuat remaja di
indonesia semakin banyak yang berbuat negative yang tentunya meresahkan
berbagai lapisan masyarakat.
Kenakalan
remaja umumnya dilakukan oleh remaja-remaja yang menjalani proses perkembangan
jiwanya. Terkadang kenakalan tersebut juga dipicu oleh beberapa factor , salah
satunya factor orang tua dan lingkungan yang merupakan factor yang sangat
berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja saat ini. Factor orang tua yang
tertalu mengekang anaknya membuat dampak yang begitu negative karena anak
biasanya memberontak dan bertindak negative. Selain itu hubungan kedua orang
tua yang tidak harmonis membuat psikis anak serta emosi anak menjadi labil ,
yang berakibat anak biasanya berbuat yang negative karena di rumah tidak ada
sosok panutan bagi dirinya sendiri.
Selain
itu untuk anak-anak remaja yang biasanya sudah bosan dengan kondisi rumah ,
memilih untuk menenangkan diri dengan minum-minuman keras dan melakukan
kenakalan-kenakalan yang lain sebagai bentuk protes dan pemberontakan terhadap
kondisi keluarga tidak seperti yang mereka harapkan. Pengaruh lingkungan juga
merupak alasan terkuat kenapa kenakalan ramaja bukannya semakin sedikit tapi
justru semakin banyak, hal itu dikarenakan salahnya pergaulan remaja-remaja
saai ini. Terkadang kita tidak dianggap gaul kalau kita tidak minum-minuman
keras atau bahkan yang saat ini sedang marak adalah pacaran yang terlalu berlebihan.
Pacaran yang berlebihan ini adalah salah satu dampak , runtuhnya nilai-nilai
moral, etika dan agama remaja indonesia. Tidak jarang saya menemui siswa-siswi
smp dan smu yang sudah pacaran namun dengan cara yang tidak sehat.
Runtuhnya
nilai agama, etika serta moral pada bangsa tentunya membuat kita miris.
Bagaimana tidak, masa depan yang seharusnya bergantung di pundak-punak remaja
generasi bangsa justru sekarang ini tidak tahu harus digantungkan kepada siapa
lagi. Ya , semua itu tidak lain karena moral bangsa yang sudah tidak sesuai
dengan moral bangsa indonesia dan ajaran agama. Di semua agama tentunya
mengajarkan hal-hal yang baik, namun karena kurangnya pengetahuan mereka
tentang ilmu agama membuat mereka bertindak seenaknya sendiri tanpa adanya panutan
dan tuntunan.
Etika
adalah perbuatan baik dan buruk manusian berdasarkan akal pikiran manusia itu
sendiri. Moral adalah ilmu tentang kebiasaan baik buruknya manusia yang
berdasarkan tradisi masyarakat. Akhlak adalah perilaku manusia yang di dasari
oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan selaras dengan
pertimbangan akal. Persamaan etika moral dan akhlak adalah sama-sama membahas
tingkah laku manusia baik dan buruk.
Kondisi remaja di
indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1.
Pernikahan usia remaja
2.
Sex pra nikah dan kehamilan tidak dinginkan
3.
Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4.
Mmr 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena
komplikasi kehamilan dan persalinan
5.
Hiv/aids: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70%
remaja
6.
Miras dan narkoba.
Tentunya
sangat miris ketika melihat semua kondisi remaja saat ini. Remaja yang
seharusnya menjadi tonggak kelanjutan bangsa indonesia justru menjadi perusak
moral bangsa indonesia itu sendiri. Moral dan etika sebagai tolak ukur cirri
khas sebuah bangsa , mulai luntur karena pengaruh budaya dari barat. Di dalam
agama islam sudah jelas beberapa hadist serta firman allah swt yang mengatakan
tentang baik dan buruknya akhlak seorang manusia.
Berdasarkan
penetuan atau standar ukuran baik dan buruk yang di gunakannya. Standar baik
dan buruk akhlak berdasarkan al qur’an dan sunnah rasul, sedangkan moral dan
etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu
masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik
pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika
bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan
abadi. Dalam pandangan islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam
jiwa seseorang.
Karena
itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan
harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi
diutusnya rasul sebagaimana disabdakannya :
“aku hanya diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(hadits riwayat ahmad).
Secara
umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari
aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila
aqidah telah mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau
dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at islam
telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.
Allah
swt berfirman;
dan sesungguhnya
kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (q.s al-qalam:4).
Allah
swt berfirman;
77. Dan carilah
pada apa yang telah di anugerahkan allah kepada mu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan jangan lah kamu melupkan bahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (q.s al-qashash:77).
Sudah
jelas tertera di al-quran bahwa , kita harus mempunyai budi pekerti yang agung
agar kita terhindar dari perlaku yang buruk.
Bisa
kita bayangkan jika semua remaja di indonesia memegang teguh ajaran agama ,
pasti mereka tidak akan bertindak negative sekalipun mereka sedang tertimpa
masalah ataupun yang lain. Agama sebagai pedoman hidup manusia di dunia
mempunyai peranan penting bagi remaja khususnya agar semua tindak-tanduk dan
perilaku nya berdasarkan dengan syariat serta moral bangsa.
Lalu bagaimana
caranya melakukan pencegahakan terhadap kenakalan remaja :
1. Meningkatkan
penanaman ilmu agama sebagai pegangan hidup.
2. Meningkatkan
pengawasan orang tua terhadap anak, dan memberikan perhatian kepada anak agar
anak tidak lagi melampiaskan terhada hal-hal yang negative ketika mereka
tertimpa masalah.
3. Orang tua
sebagai pengajar mereka sehari-hari harus memberikan contoh suri tauladan yang baik
terhadap anaknya.
4. Melakukan
pembinaan moral yang bisa dilakukan di lingkungan keluarga , sekolah dan
masyarakat
5. Menghindarkan
diri dengan budaya materialistis , hedonistis dan sekularistis
6. Peran
pemerintah harus kuar dalam melakukan pembinaan terhadap remaja , dengan cara
memberikan pembinaan-pembinaan terhadap remaja agar mereka punya kesibukkan
yang membuat mereka terhindra dari perilaku nakal.
7. Melakukan
refreshing ketika sedang stress bisa membuat remaja tidak melampiaskan diri
terhadap hal-hal yang negative
8. Untuk
meghindari salah pergaulan, kita harus pandai memilah dan memilih teman dekat.
Karena pergaulan akan sangat berpengaruh terhadap etika, moral, dan perilaku
seseorang.
9. Memperluas
wawasan dan pengetahuan akan sangat berguna untuk menyaring pengaruh buruk dari
lingkungan, misalnya kebiasaan merokok. Orang-orang menganggap bahwa merokok
meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan. Padahal jika dilihat dari sisi
kesehatan, merokok dapat menyebabkan banyak penyakit, baik pada perokok aktif
maupun pasif. Sehingga kebiasaan ini tidak hanya akan mempengaruhi dirinya
sendiri, melainkan juga orang-orang di sekelilingnya.
Memegang teguh
dan menerapkan nilai-nilai agama dengan meningkatkan iman dan takwa seperti
bersyukur, bersabar, dan beramal sholeh dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh
karena itu dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing-masing remaja untuk
dapat mengubah dan memperbaiki prilaku dan moralnya. Karena dengan kesadaran
dari diri kita sendiri, maka prilaku kita dapat diperbaiki tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Sehingga hasilnya pasti akan lebih memuaskan dan insyaallah
nasib bangsa indonesia ke depan pasti akan lebih makmur dan sejahtera karena
dipimpin oleh orang-orang yang memiliki kepribadian dan moral yang baik.
Semoga
Bermamfaat, Syukran Jazakumullahu Khairan@
0 Response to "Realitas Pemuda Indonesia: Kerusakan Moral & Remaja Indonesia"
Post a Comment