'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Keutamaan Sholat Membuat Hidup Bahagia

SHOLAT MAMPU MENYEJUKKAN PANDANGAN SERTA MENENTRAMKAN HATI.

(Syarat dan ketentuan berlaku)

Berikut adalah hal yang harus anda hadirkan dalam setiap SHolat anda agar mampu memperoleh kedua nikmat diatas :

1. Ikhlas

Bahwa faktor pendorong dan motif mendirikan shalat adalah keinginan dan kecintaan hamba kepada Allah, mencari keridhaan-Nya, memperoleh kedekatan dengan diri-Nya, menunjukkan kecintaan kepada-Nya, serta menaati perintah-Nya.

Bukan didorong oleh maksud dan tujuan duniawi. Namun, semata-mata untuk mengharapkan kesempatan melihat Wajah Allah kelak di surga karena cinta kepada-Nya, takut akan siksa-Nya, dan berharap memperoleh ampunan dan pahala dari-Nya.

2. Kejujuran dan ketulusan

Berupaya untuk mengosongkan hati untuk Allah di dalam shalat, mencurahkan segenap kemampuan agar hati mampu menghadap Allah dan fokus di dalam shalat, serta melaksanakan shalat dengan bentuk yang paling baik dan sempurna ditinjau dari aspek lahir dan batin.

Hal ini mengingat shalat memiliki dua aspek, yaitu :

    - Aspek lahir yang mencakup gerakan dan dzikir shalat, dan
    - Aspek batin yang mencakup khusyu’, muraqabah (merasa diawasi Allah), memfokuskan dan menghadapkan hati secara total kepada Allah di dalam shalat sehingga hati sedikit pun tidak berpaling pada selain-Nya.

Aspek batin ini layaknya ruh bagi shalat. Sementara aspek lahir laksana badan. Analoginya, jika shalat kosong dari aspek batin tersebut, maka pastilah serupa dengan suatu badan yang tidak memiliki ruh.

Apakah kita sebagai hamba tidak malu jika menghadap Allah dalam shalat dengan kondisi demikian?

3. Menjadikan shalat Nabi sebagai pedoman

Bersungguh-sungguh agar shalat yang dikerjakan sesuai dengan yang dituntunkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tidak mengacuhkan berbagai bentuk inovasi gerakan dalam shalat yang diada-adakan, tidak pula memperhatikan berbagai kreasi dalam shalat yang keabsahannya tidak pernah diketahui berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan salah seorang sahabat beliau.

4. Ihsan

Ihsan berarti merasa dirinya diawasi Allah sehingga dia menyembah seakan-akan Allah berada di hadapannya.

Kedudukan ihsan ini merupakan pokok seluruh amalan hati. Ihsan akan melahirkan sifat malu untuk bermaksiat, memuliakan dan menghormati-Nya, takut dan cinta kepada-Nya, tunduk dan merasa hina di hadapan-Nya, memutus keraguan hati, dan memfokuskan hati dan keinginan menuju ridha Allah.

Kedekatan hamba dengan Allah sangat bergantung pada seberapa besar maqam ihsan yang terdapat pada dirinya.

Demikian juga kadar ihsan pada diri seseorang menentukan perbedaan kualitas shalat yang dikerjakan, sehingga dua orang yang mengerjakan shalat dengan bentuk qiyam, ruku’, dan sujud yang serupa namun keutamaan yang diperoleh keduanya dapat berbeda jauh seperti langit dan bumi.

5. Mengakui karunia-Nya

Bersaksi bahwa segala kenikmatan bersumber dari Allah semata, karena Dia-lah yang menegakkan dirinya di kedudukan ini, membimbing, dan memberikan taufik sehingga hati dan raganya mampu berkhidmat kepada-Nya.

Seandainya bukan karena Allah, semua itu tidak akan terjadi.

Persaksian ini merupakan merupakan persaksian yang paling agung dan mendatangkan manfaat bagi hamba. Sangat bergantung pada kadar tauhid seseorang. Di mana persaksian ini semakin sempurna seiring dengan peningkatan tauhid pada diri hamba.

Salah satu manfaatnya adalah persaksian ini akan mencegah hati hamba dari sikap mengingat-ingat dan merasa bangga dengan amal yang telah dilakukan.

Ketika hamba mengakui dengan tulus bahwa Allah yang telah memberikan karunia, taufik, dan petunjuk pada dirinya, tentu dia akan tersibukkan dari mengingat-ingat dan merasa bangga terhadap amalnya.

6. Senantiasa merasa memiliki kekurangan

Muslim yang baik ialah, muslim yang tidak pernah merasa bangga dengan amalannya, bahkan ia tidak pernah merasa puas dan menganggap ibadahnya  penuh dengan kekurangan.Ingatlah, Ujub terhadap amalan mampu menghancurkan pahala Sholat itu sendiri

Selalu menuntut ilmu dan mawas diri adalah cara agar sifat ujub di dalam hati bisa tergerus dan membuat hati kita tentram sehingga mampu merasakan nikmatnya iman.

Rekening sedekah    : Bank mandiri syariah
708 -7007 - 493 an. DPD WI MAKASSAR

Alamat                     : Jalan Abdullah dg Sirua No.83

FB & Fanpage          : Lazis Wahdah Makassar
Twitter & INstagram   : @laziswahdahmks
BBM                        : 266C66EO
Whatsapp                : 0852 9999 3355

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keutamaan Sholat Membuat Hidup Bahagia"