4 Kotoran Dalam Diri Kita Wajib Diketahui!!
Jika ingin mendapatkan kesehatan yang sesungguhnya, kita harus terlebih dahulu membersihkan “empat kotoran” atau “empat racun” di dalam tubuh kita secara tuntas.
1.
Udara Kotor
Hawa kotor yang keluar dari mulut yang terasa bau atau gas
tidak sedap yang keluar dari usus besar, itu adalah “udara kotor” atau “udara
racun” yang tertimbun di dalam tubuh kita. Bila tidak dikeluarkan, akan
mengganggu kesehatan kita.
Maka, di pagi hari setelah bangun tidur, minumlah air putih
sebanyak 1-2 gelas @ 200 cc, kemudian berkumur 3x, lantas pergilah ke halaman
atau ke tempat yang banyak pohon. Buanglah napas yang bau itu (Qi negatif),
keluarkan lewat mulut sebanyak mungkin sampai hawa yang keluar dari mulut tidak
terasa bau lagi . Kemudian teruskan dengan menarik napas panjang dan hirup
udara yang bersih segar itu sepuas-puasnya. Sehingga udara yang sudah keluar
diganti dengan udara baru yang bersih segar.
Membuang dan menarik napas pada pagi hari sebaiknya
dilakukan dengan kedua telapak kaki telanjang menyentuh bumi dan menghadap
timur, ke arah matahari yang sedang terbit sambil mata menatap matahari pagi
yang masih berwarna merah (jam 6 pagi). Tidak dianjurkan menatap matahari yang
bersinar kuning dan putih, karena sinar ultraviolet yang terlalu keras akan
merusak saraf mata dan bisa mengakibatkan katarak.
Dari latihan pernapasan ini, dengan kedua telapak kaki
menyentuh bumi, kita bisa mendapatkan Qi positif dari bumi sekaligus dari
langit. Lebih bagus lagi kalau latihan ini dilakukan di daerah yang banyak
pohon pinus (cemara)-nya, karena dalam proses fotosintesis daun pohon cemara
mengeluarkan ion oksigen negatif, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia. Atau bisa juga di tepi laut atau di daerah yang ada air terjunnya, karena
di sana pun terdapat banyak ion oksigen negatif.
Bila ditinjau dari hukum Yin-Yang. Bumi adalah unsur Yin,
yang memberi energi dan kehidupan. Dari permukaan Bumi ada pohon-pohonan,
sayur-mayur, buah-buahan, unggas, dan ternak lainnya; dan di dalam perut Bumi
ada sumber air, minyak dan gas bumi, sumber mineral, dan lainnya, yang bisa
memberi kehidupan bagi semua makhluk hidup di atas bumi ini. Maka, bumi disebut
sebagai “Ibu” makhluk hidup.
Langit, termasuk matahari, adalah unsur Yang, dan disebut
“Ayah” bagi makhluk hidup. Langit memberi jiwa kepada manusia — oksigen, sinar
matahari, angin, hujan, dan lainnya. Tanpa sinar matahari, udara, angin, dan
hujan, makhluk hidup dan tumbuh-tumbuhan tidak mungkin bisa hidup.
Di samping itu, bila kedua telapak kaki sering menyentuh
Bumi, yang disebut “Ibu”, dan berdiri di alam terbuka di bawah sinar matahari,
kita akan mendapatkan energi positif dari unsur Yin (bumi) – Yang (langit).
Bumi dan langit setiap waktu memberi “obat alami” kepada
manusia untuk kelangsungan hidup. Lihat saja, setiap hari para petani bekerja
di sawah, berada di udara terbuka dengan kaki telanjang, dan mereka mempunyai
tubuh yang sehat kuat dan panjang usia. Jadi, manusia harus menyatu dengan
langit dan bumi, atau dengan kata lain, manusia harus menyatu dengan alam.
Gas
yang keluar dari usus besar adalah udara kotor dan gas bau yang memang harus
dibuang. Buang gas adalah gejala yang baik dan perlu disyukuri, meskipun tidak
sopan bila dilakukan di depan umum. Gas di dalam usus besar ini mengandung gas
beracun, yang dihasilkan dari fermentasi bakteri di dalam usus besar. Jika gas
itu tidak dikeluarkan akan menjadi racun di dalam tubuh.
2.
Cairan Kotor
Air putih yang kita minum akan segera masuk ke lambung dan
usus kecil. Kemudian molekul H20 yang ada dalam air tersebut diserap melalui
usus besar ke dalam sirkulasi darah.
Cairan
yang berlebihan di dalam darah akan dikeluarkan secara berangsur melalui organ
ginjal. Cairan tersebut membawa kotoran, “waste produts” urea dan creatinine
yang beracun, serta hasil uraian obat yang lakukan oleh organ hati, dan zat
lainnya yang dihasilkan dari proses katabolisme.
Semua kotoran beracun tersebut lolos dari saringan ginjal
yang sehat, lantas mengalir ke dalam kantong kemih, dan keluar menjadi air seni
yang berbau pesing. Begitu juga keringat kotor dan bau itu, dikeluarkan melalui
pori-pori kulit. Keringat juga termasuk “kotoran cair” dari tubuh yang harus
dikeluarkan.
Orang yang menderita diabetes, gula darahnya tinggi,
frekuensi buang air kecilnya lebih sering. Gula (glukosa) yang berlebihan di
dalam darah itu dikeluarkan melalui buang air seni (kencing manis). Maka,
seringnya buang air kecil bagi penderita diabetes, sebenarnya adalah suatu
mekanisme proteksi bagi mereka, agar kelebihan gula di dalam darah dikeluarkan
melalui urinasi.
3.
Kotoran dari Usus Besar
Untuk menjaga kesehatan tubuh, setiap pagi harus dibiasakan
buang air besar secara rutin. Jika kotoran yang terdapat di dalam usus besar
tidak dikeluarkan setiap hari, maka akan menjadi “racun”, dan ini tidak baik
untuk kesehatan tubuh.
Bagi orang yang mengalami konstipasi (sembelit), perutnya
terasa kembung kencang, mulutnya mengeluarkan bau tidak sedap, kulitnya juga
terlihat kusam. Orang mengatakan bahwa di mana ada yang bisa “masuk” (makan)
dan bisa “keluar” (buang air besar), itu adalah “sehat”. Namun itu saja belum
cukup jika kotoran di dalam pikiran belum dikeluarkan.
4. Kotoran dalam Pikiran
Tidak ada orang dengan pikiran negatif — seperti gampang marah, membenci
orang, suka mengkritisi dan menilai orang lain, berprasangka buruk, dan suka
berdebat — yang bisa memiliki pikiran dan tubuh yang sehat. Pikiran negatif
adalah “kotoran dalam pikiran” yang paling ampuh merusak kesehatan. Maka,
pikiran negatif yang kotor itu perlu dibersihkan segera dan setuntas mungkin.
Buddha Sidharta mengatakan, ada “3 racun”, yang bisa
mendatangkan penderitaan dalam hidup ini, yaitu: keserakahan, kebencian, dan
kebodohan. Orang yang suka marah besar dan dendam kepada orang lain, hidupnya
selalu tegang dan pikirannya tidak bisa tenang.
Yang dimaksud “kebodohan” di sini bukanlah tidak
berpendidikan, melainkan masih saja mengejar objek yang salah. Jadi, meskipun
secara akademis seseorang adalah intelek, bisa saja dia tetap melakukan
“kebodohan”. Misalnya orang yang sudah berkecukupan, tapi belum merasa puas dan
cukup, masih melekat pada nafsu keinginan, terus mengejar harta kekayaan,
bahkan sampai menempuh cara yang tidak halal. Karena keserakahan, akhirnya dia
terjerat hukum dan harus mendekam di penjara. Dia merasa malu dan menyesal di
kemudian hari. Istri dan anak-anaknya juga harus ikut menanggung malu seumur
hidupnya. Itulah yang dimaksud dengan “manusia bisa melakukan kebodohan”.
Kaisar
Kuning pernah mengatakan:
“Untuk
merawat jasmani dan rohani, sebelumnya harus memupuk kebajikan terlebih
dahulu.”
Sedangkan
filsuf Lao Zi, 2.500 tahun yang lalu, menganjurkan:
“Jernihkan
dan tenangkan pikiran, dengan sedikit keinginan.”
Jika
ingin memiliki batin yang bersih dan pikiran tenang, tanpa ada perasaan
bersalah (guilty feeling), sebaiknya jangan melakukan perbuatan yang melanggar
hati nurani. Ajaran moralitas Kong Zi (Confusius) antara lain mengatakan.
“Apa
yang kita tidak ingin orang lain lakukan terhadap kita, janganlah itu dilakukan
kepada orang lain.”
Membersihkan
permukaan tubuh itu mudah sekali, kita tinggal mandi memakai sabun dan sampo.
Sebaliknya, membersihkan batin dan pikiran tidaklah semudah membersihkan tubuh.
Kita mesti sering-sering melakukan introspeksi diri, membersihkan pikiran
negatif dan ke-Aku-an yang melekat dalam diri kita, maka barulah pikiran kita
bisa bersih.
“Untuk
mendapatkan kesehatan dan umur panjang, tergantung pada diri kita sendiri.”
Tidak
ada orang yang bisa menghadiahkan atau menjamin kesehatan kita kecuali diri
kita sendiri! Tanpa membersihkan “empat kotoran” tersebut, tidak akan ada
kesehatan bagi kita. Kesehatan adalah akumulasi dari memelihara jasmani dan
rohani setiap hari tanpa henti.
Terimah Kasih atas
kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "4 Kotoran Dalam Diri Kita Wajib Diketahui!!"
Post a Comment