Tanda Mencintai Rasulullah Dengan Benar
Bismillah...
1. Berkeinginan Keras untuk Dapat Melihat dan Bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan Merasa Berat Bila Kehilangan Kesempatan itu. Tanda dan bukti cinta Rasul ini sudah diwujudkan oleh para sahabat Nabi dengan sempurna.
Cinta Rasul
tidaklah berupa peringatan-peringatan tertentu pada saat-saat tertentu. Cinta
itu haruslah benar-benar murni dari lubuk hati seorang mukmin dan senantiasa
terpatri di dalam hati. Sebab dengan cinta itulah hatinya menjadi hidup,
melahirkan amal sholih dan menahan dirinya dari kejahatan dan dosa.
Adapun diantara tanda-tanda dan bukti cinta sejati kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah sebagai berikut:
1. Berkeinginan Keras untuk Dapat Melihat dan Bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan Merasa Berat Bila Kehilangan Kesempatan itu. Tanda dan bukti cinta Rasul ini sudah diwujudkan oleh para sahabat Nabi dengan sempurna.
2. Mentaati beliau dengan menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya.
Pecinta sejati
Rasulullah manakala mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkan
sesuatu akan segera menunaikannya. Ia tak akan meninggalkannya meskipun itu
bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsunya. Ia juga tidak akan
mendahulukan ketaatannya kepada isteri, anak, orang tua atau adat kaumnya.
Sebab kecintaannya kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam lebih dari
segala-galanya. Dan memang, pecinta sejati akan patuh kepada yang dicintainya.
Adapun orang yang
dengan mudahnya menyalahi dan meninggalkan perintah-perintah Nabi shallallahu
alaihi wasallam serta menerjang berbagai kemungkaran, maka pada dasarnya dia
jauh lebih mencintai dirinya sendiri. Sehingga kita saksikan dengan mudahnya ia
meninggalkan shalat lima waktu, padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam sangat
mengagungkan perkara sholat, hingga ia diwasiatkan pada detik-detik akhir
sakaratul mautnya. Dan orang jenis ini, akan dengan ringan pula melakukan berbagai
larangan agama lainnya. Na’udzubillah min dzalik.
3. Menolong dan mengagungkan Nabi shallallahu alaihi
wasallam dan Sunnah beliau.
Dan ini telah
dilakukan oleh para sahabat Nabi sesudah beliau wafat. Yakni dengan
mensosialisasikan, menyebarkan dan mengagungkan sunnah-sunnahnya di
tengah-tengah kehidupan umat manusia, betapapun tantangan dan resiko yang
dihadapinya.
4. Tidak menerima sesuatupun perintah dan larangan
kecuali melalui Nabi shallallahu alaihi wasallam, rela dengan apa yang beliau
tetapkan, serta tidak merasa sempit dada dengan sesuatu pun dari sunnahnya.
Hal ini sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa:
65).
Adapun selain
beliau, hingga para ulama dan orang-orang sholih, maka mereka adalah pengikut
Nabi shallallahu alaihi wasallam. Tidak seorang pun dari mereka boleh diterima
perintah atau larangannya kecuali berdasarkan apa yang datang dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam.
5. Mengikuti Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam
segala halnya. Dalam hal shalat, wudhu, makan, tidur , bergaul, dsb. Juga
berakhlak dengan akhlak beliau dalam kasih sayangnya, rendah hatinya,
kedermawanannya, kesabaran, kejujuran, dan zuhudnya, dsb.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
(QS. Al-Ahzaab: 21)
6. Memperbanyak mengingat dan sholawat atas Nabi
shallallahu alaihi wasallam. Dalam hal sholawat, Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
“Barangsiapa bersholawat atasku sekali, niscaya Allah
bersholawat atasnya sepuluh kali.” (HR. Muslim I/306 no.408)
Adapun bentuk
sholawat atas Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah sebagaimana yang beliau
ajarkan. Salah seorang sahabat bertanya tentang bentuk sholawat tersebut,
beliau menjawab:
“Ucapkanlah: Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammad
(Ya Allah,
bersholawatlah atas Muhammad dan keluarga Muhammad)” (HR. Al-Bukhari No. 6118, Muslim No. 858).
7. Mencintai orang-orang yang dicintai Nabi shallallahu alaihi wasallam. Seperti Abu
Bakar, Umar bin Khoththob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Aisyah,
Fathimah radhiallahu anhum dan segenap orang-orang yang disebutkan hadits bahwa
beliau shallallahu alaihi wasalam
mencintai mereka. Jangan Seperti Syiah yang Menghina Abu
Bakar,Umar,Utsman,Aisyah & Shahabat2 .
Kita harus
mencintai orang yang dicintai beliau dan membenci orang yang dibenci beliau.
Lebih dari itu, hendaknya kita mencintai segala sesuatu yang dicintai Nabi,
termasuk ucapan, perbuatan dan sesuatu lainnya.
Demikian pelajaran yang dapat kami sampaikan pada hari
ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
0 Response to "Tanda Mencintai Rasulullah Dengan Benar"
Post a Comment