Mengapa Orang Baik Sering Tersakiti, Tertipu dan Dinista???
Karena orang baik selalu mendahulukan
orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya
sendiri, kecuali hanya sedikit. Allah ta'ala berfirman :
“Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)” [QS.
Ar-Rahman: 60].
A. Mengapa ORANG BAIK
Kerap TERTIPU?
Karena orang baik selalu memandang
orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa
orang yang ia pandang penyayang mampu mengkhianatinya. Allah ta'ala berfirman:
“Jauhilah
oleh kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah
dosa”* [QS. Al-Hujuraat: 12]
Nabi _Shallallahu ’alaihi Wasallam_ bersabda:
“jauhilah
prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” [HR.
Bukhari-Muslim]
B. Mengapa ORANG BAIK Acap
DINISTA?
Karena orang baik tak pernah diberi
kesempatan membela dirinya. Ia hanya harus menerima, meski bukan dia yang
memulai perkara. Nabi _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:
“Cukuplah
kamu dianggap melakukan dosa ketika kamu selalu melakukan konflik.” [HR. Turmudzi]
Dari sahabat Jabir bin Abdillah
radhiallahu ‘anhuma, Nabi _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda,
“Semoga
Allah merahmati orang yang ‘lugu’ ketika menjual, ketika membeli, dan ketika
menuntut hak.” [HR. Bukhari]_
C. Mengapa ORANG BAIK
Sering Meneteskan AIR MATA ?
Karena orang baik tak ingin membagi
kesedihannya. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya, Dan percaya bahwa suatu
masa Allah akan mengganti kesedihannya. Selalu ada hikmah dalam ketetapan Allah
yang maha hakim (bijaksana) itu. Allah ta'ala berfirman :
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis”
[QS.
An-Najm: 43]
Allah
ta'ala juga berfirman :
“Dan
janganlah kamu berduka cita terhadap mereka” [QS.
An-Nahl: 127]
Kemudian Allah ta’ala berfirman,
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta
kita”
[QS.
At-Taubah: 40]_
Lalu Allah ta'ala berfirman :
“Mereka
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” [QS. Al-Baqarah: 38]
Namun orang baik tak pernah membenci
yang melukainya. Karena orang baik
selalu memandang bahwa di atas semua, Allah-lah hakikatnya. firman-Nya:
“Dan
orang-orang yang menahan amarahnya.” [Ali ’Imran:
134]
Rasulullah _Shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:
“Orang yang kuat bukan
yang banyak mengalahkan orang dengan kekuatannya. Orang yang kuat hanyalah yang
mampu menahan dirinya di saat marah.” [HR.
Al-Bukhari no. 6114].
Jika Allah menggiringnya, bagaimana
ia akan mendebat kehendak-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat
Fushshilat ayat 34-35:
“Dan
tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang
lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan
seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan sifat-sifat yang baik
itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang
besar.” [Fushshilat: 34-35]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka)maka sesungguhnya
Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” [At-Taghabun:
14]
Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda :
“Maukah aku kabarkan
kepada kalian tentang orang yang diharamkan dari neraka atau neraka diharamkan
atasnya? Yaitu atas setiap orang yang dekat (dengan manusia), lemah lembut, lagi
memudahkan.” [HR. Tirmidzi]
Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ juga bersabda
“Para pengasih dan
penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi
maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati
oleh Dzat yagn ada di langit” [HR. Abu Dawud no. 4941
dan At-Thirmidzi no. 1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah
no. 925]
Itu sebabnya orang baik tak memiliki
almari dendam dalam kalbunya. Jika kau buka laci-laci di hatinya, akan kau
temukan hanya cinta & kasih sayang yang dimilikinya. Semoga kita
termasuk orang yang senantiasa berbuat baik dan berhati lembut.
0 Response to "Mengapa Orang Baik Sering Tersakiti, Tertipu dan Dinista???"
Post a Comment