Mulutmu Setajam Mata Pedang
Bismillahirrahmani rahim….
Dari semua kata-kata yang keluar dari
mulut kita itu, dapatkah kita memperkirakan yang lebih banyak keluar dari mulut
kita, kebaikankah? Atau malah keburukan? Pantaslah apabila kita renungi setiap
perkataan yang keluar dari mulut kita bahkan sudah semestinya kita berhati-hati
pada mulut yang memang tidak bertulang tapi tajamnya bisa lebih dari
pedang,melukai bahkan membunuh.
Karena seperti kita akui bersama,
bahwa acapkali kata-kata yang keluar dari mulut kita ini sulit terkontrol
terlebih lagi kaum perempuan yang kalau sudah kumpul lebih dari dua orang mampu
menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling berkata-kata mulai dari saling
bertukar cerita sampai menceritakan kebaikan ataupun keburukan orang lain,
pokok kek semua dikupas tuntas! Bahkan setajam silet! Berarti benar juga ya?
Kalau perempuan lebih banyak berkata-kata dibandingkan laki-laki. Pantaslah
lebih banyak perempuan yang bawal eh maksudnya bawel daripada laki-laki.
“Maklum ibu-ibu, suka banyak bicara!”
pernah dengar ungkapan itu kan? Padahal belum tentu juga seorang laki-laki
mampu mengerem omongannya, ada saja kok laki-laki yang banyak bicara walaupun
tak banyak yang berbicara banyak. Berbicara itu fitrah! Semua orang bahkan
ketika bayi pun kita sudah mulai belajar mengoceh dan merespon sapaan! Akan
tetapi kalau sudah sampai tahapan ngomongin orang sudah seperti tengah makan
bangkai saudaranya sendiri.
“Dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha
Penyanyang.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Atau jangan sampai tanpa sengaja kita
ikut mencicipi daging bangkai saudara kita, artinya terkadang mungkin kita tak
mampu mengendalikan lidah hingga tanpa sadar membicarakan mereka yang
membicarakan kita, na’udzubillah.
Sungguh luar biasa mulut kita ini,
dia dapat lebih mengaung daripada harimau, menerkam dan membahayakan orang lain
dan bahkan diri kita sendiri. Mulut oh…mulut, jika tak kita jaga apa yang
keluar daripadanya kita akan binasa! Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)
Kita manusia yang memang tak luput
dari dosa akan tetapi sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga diri kita dari
panasnya api neraka dengan menjaga lisan Mulut dapat menyeret kita ke dalam
neraka, tenggelam dalam kobaran api yang membara, sungguh bahayanya mulut yang
tak terjaga, oleh karena kita masih dapat mengusahakan mengeluarkan setiap kata
yang baik dari mulut kita ini dan mencegah kata-kata kotor ataupun kasar dari
mulut kita, jika kita kesulitan untuk itu ikutilah petuah Baginda Nabi Muhammad
sallallahu alaihi wasallam,
“Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia mengatakan yang baik atau
diam.”
Dari Abu Hurairah dia berkata,
“Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa
yang dijaga oleh Allah dari keburukan yang ada di antara kedua rahangnya
(mulut) dan keburukan yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), maka ia
masuk surga,” (HR. At-Tirmidzi)
Semoga kita termasuk ke dalam
orang-orang yang mampu menggapai surga dengan menjaga kita. Aamiin
Makassar 21 Agustus 2017, Sekretariat
SC Ar-Riyadhoh FIK UNM
Muhammad
Akbar bin Zaid, S.Pd
Wallahu
a’lam bishowab…
0 Response to "Mulutmu Setajam Mata Pedang"
Post a Comment