'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Mulutmu Setajam Mata Pedang


Bismillahirrahmani rahim….
Dari semua kata-kata yang keluar dari mulut kita itu, dapatkah kita memperkirakan yang lebih banyak keluar dari mulut kita, kebaikankah? Atau malah keburukan? Pantaslah apabila kita renungi setiap perkataan yang keluar dari mulut kita bahkan sudah semestinya kita berhati-hati pada mulut yang memang tidak bertulang tapi tajamnya bisa lebih dari pedang,melukai bahkan membunuh.
Karena seperti kita akui bersama, bahwa acapkali kata-kata yang keluar dari mulut kita ini sulit terkontrol terlebih lagi kaum perempuan yang kalau sudah kumpul lebih dari dua orang mampu menghabiskan waktu berjam-jam untuk saling berkata-kata mulai dari saling bertukar cerita sampai menceritakan kebaikan ataupun keburukan orang lain, pokok kek semua dikupas tuntas! Bahkan setajam silet! Berarti benar juga ya? Kalau perempuan lebih banyak berkata-kata dibandingkan laki-laki. Pantaslah lebih banyak perempuan yang bawal eh maksudnya bawel daripada laki-laki.
“Maklum ibu-ibu, suka banyak bicara!” pernah dengar ungkapan itu kan? Padahal belum tentu juga seorang laki-laki mampu mengerem omongannya, ada saja kok laki-laki yang banyak bicara walaupun tak banyak yang berbicara banyak. Berbicara itu fitrah! Semua orang bahkan ketika bayi pun kita sudah mulai belajar mengoceh dan merespon sapaan! Akan tetapi kalau sudah sampai tahapan ngomongin orang sudah seperti tengah makan bangkai saudaranya sendiri.
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat Lagi Maha Penyanyang.” (QS. Al-Hujurat: 12).
Atau jangan sampai tanpa sengaja kita ikut mencicipi daging bangkai saudara kita, artinya terkadang mungkin kita tak mampu mengendalikan lidah hingga tanpa sadar membicarakan mereka yang membicarakan kita, na’udzubillah.
Sungguh luar biasa mulut kita ini, dia dapat lebih mengaung daripada harimau, menerkam dan membahayakan orang lain dan bahkan diri kita sendiri. Mulut oh…mulut, jika tak kita jaga apa yang keluar daripadanya kita akan binasa! Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)
Kita manusia yang memang tak luput dari dosa akan tetapi sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga diri kita dari panasnya api neraka dengan menjaga lisan Mulut dapat menyeret kita ke dalam neraka, tenggelam dalam kobaran api yang membara, sungguh bahayanya mulut yang tak terjaga, oleh karena kita masih dapat mengusahakan mengeluarkan setiap kata yang baik dari mulut kita ini dan mencegah kata-kata kotor ataupun kasar dari mulut kita, jika kita kesulitan untuk itu ikutilah petuah Baginda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia mengatakan yang baik atau diam.”
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari keburukan yang ada di antara kedua rahangnya (mulut) dan keburukan yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan), maka ia masuk surga,” (HR. At-Tirmidzi)
Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang mampu menggapai surga dengan menjaga  kita. Aamiin


Makassar 21 Agustus 2017, Sekretariat SC Ar-Riyadhoh FIK UNM
Muhammad Akbar bin Zaid, S.Pd
Wallahu a’lam bishowab…

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mulutmu Setajam Mata Pedang"