Biografi Lengkap Para Ulama: Imam Al-Bukhari Rahimahullah
Bismillaahirrahmani Rahim…
PERTUMBUHAN BELIAU
NASAB BELIAU
Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adalah
nisbah arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek
Bukhari yang kedua masuk Islam berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi. Maka
nisbah beliau kepada Al Ju'fi adalah nisbah perwalian Al Bukhari; yang
merupakan nisbah kepada negri Imam Bukhari lahir. Tanggal lahir: Beliau
dilahirkan pada hari Jum'at setelah shalat Jum'at 13 Syawwal 194 H. Tempat
lahir : Bukhara.
Masa kecil beliau : Bukhari dididik
dalam keluarga yang berilmu. Bapaknya adalah seorang ahli hadits, akan tetapi
dia tidak termasuk ulama yang banyak meriwayatkan hadits, Bukhari menyebutkan
di dalam kitab tarikh kabirnya, bahwa bapaknya telah melihat Hammad bin Zaid
dan Abdullah bin Al Mubarak, dan dia telah mendengar dari imam Malik, karena
itulah dia termasuk ulama bermadzhab Maliki.
Ayahnya wafat ketika Bukhari masih
kecil, sehingga dia pun diasuh oleh sang ibu dalam kondisi yatim. Akan tetapi
ayahnya meninggalkan Bukhari dalam keadaan yang berkecukupan dari harta yang
halal dan berkah.
Bapak Imam Bukhari berkata ketika
menjelang kematiannya; "Aku tidak mengetahui satu dirham pun dari hartaku
dari barang yang haram, dan begitu juga satu dirhampun hartaku bukan dari hal
yang syubhat." Maka dengan harta tersebut Bukhari menjadikannya sebagai
media untuk sibuk dalam hal menuntut ilmu. Ketika menginjak usia 16 tahun, dia
bersama ibu dan kakaknya mengunjungi kota suci, kemudian dia tinggal di Makkah
dekat dengan baitulah beberapa saat guna menuntut ilmu.
PERTUMBUHAN BELIAU
Nama
: Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah.
Kuniyah
beliau : Abu Abdullah
KISAH HILANGNYA PENGLIHATAN BELIAU
Ketika masa kecilnya, kedua mata
Bukhari buta. Suatu ketika ibunya bermimpi melihat Khalilullah Nabi Ibrahim
'Alaihi wa sallam berujar kepadanya; *"Wahai ibu, sesungguhnya Allah telah
memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yang kamu panjatkan
kepada-Nya." Menjelang pagi harinya ibu imam Bukhari mendapati penglihatan
anaknya telah sembuh. Dan ini merupakan kemuliaan Allah subhanahu wa ta'ala
yang di berikan kepada imam Bukhari di kala kecilnya.
PERJALANAN BELIAU DALAM MENUNTUT ILMU
Kecerdasan dan kejeniusan beliau kecerdasan
dan kejeniusan Bukhari nampak semenjak masih kecil. Allah menganugerahkan kepadanya
hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, sedikit
sekali orang yang memiliki kelebihan seperti dirinya pada zamannya tersebut.
Ada satu riwayat yang menuturkan
tentang dirinya, bahwasanya dia menuturkan; "Aku mendapatkan ilham untuk
menghafal hadits ketika aku masih berada di sekolah baca tulis." Maka
Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepadanya; "saat itu umurmu berapa?".
Dia menjawab; "Sepuluh tahun atau kurang dari itu. Kemudian setelah lulus
dari sekolah akupun bolak-balik menghadiri majelis hadits Ad-Dakhili dan ulama
hadits yang lainnya. Ketika sedang membacakan hadits di hadapan murid-muridnya,
Ad-Dakhili berkata; 'Sufyan meriwayatkan dari Abu Zubair dari Ibrahim.' Maka
aku menyelanya; 'Sesungguhnya Abu Zubair tidak meriwayatkan dari Ibrahim.' Tapi
dia menghardikku, lalu aku berkata kepadanya, 'kembalikanlah kepada sumber
aslinya, jika anda punya.' Kemudian dia pun masuk dan melihat kitabnya lantas
kembali dan berkata, 'Bagaimana kamu bisa tahu wahai anak muda?' Aku menjawab,
'Dia adalah Az Zubair. Nama aslinya Ibnu 'Adi yang meriwayatkan hadits dari
Ibrahim.' Kemudian dia pun mengambil pena dan membenarkan catatannya. Dan dia
pun berkata kepadaku, 'Kamu benar.' Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya
kepada Bukhari; "Ketika kamu membantahnya berapa umurmu?". Bukhari
menjawab, "Sebelas tahun."
Hasyid bin Isma'il menuturkan :
bahwasanya Bukhari selalu ikut bersama kami mondar-mandir menghadiri para
masayikh Bashrah, dan saat itu dia masih anak kecil. Tetapi dia tidak pernah
menulis (pelajaran yang dia simak), sehingga hal itu berlalu beberapa hari.
Setelah berlalu 6 hari, kamipun mencelanya. Maka dia menjawab semua celaan
kami; "Kalian telah banyak mencela saya, maka tunjukkanlah kepadaku
hadits-hadits yang telah kalian tulis." Maka kami pun mengeluarkan
catatan-catatan hadits kami. Tetapi dia menambahkan hadits yang lain lagi
sebanyak lima belas ribu hadits. Dan dia membaca semua hadits-hadits tersebut
dengan hafalannya di luar kepala. Maka akhirnya kami mengklarifikasi catatan-catatan
kami dengan berpedoman kepada hafalannya.
PERMULAANNYA DALAM MENUNTUT ILMU
Aktifitas beliau dalam menuntut ilmu
di mulai semenjak sebelum menginjak masa baligh, dan hal itu di tunjang dengan
peninggalan orang tuanya berupa harta, beliau berkata; 'aku menghabiskan setiap
bulan sebanyak lima ratus dirham, yang aku gunakan untuk pembiaan menuntut
ilmu, dan apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih eksis.'
Dia bergegas mendatangi
majelis-majelis ilmu, ketika dia sudah menghafal Al qur`an dan menghafal
beberapa karya tulis para ulama, dan yang pertama kali karya tulis yang beliauÂ
hafal adalah buku Abdullah bin Al Mubarak, buku Waki' bin al Jarrah dalam
masalah Sunan dan zuhud, dan yang lainnya. Sebagaimana beliau juga tidak
meninggalkan disiplin ilmu dalam masalah fikih dan pendapat.
RIHLAH BELIAU
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu
merupakan bagian yang sangat mencolok dan sifat yang paling menonjol dari
tabiat para ahlul hadits, karena posisi Bukhari dalam masalah ilmu ini
merupakan satu kesatuan pada diri seorang ahlul hadits, maka dia pun mengikuti
sunnah para pendahulunya dan dia pun meniti jalan mereka. Dia tidak puas dengan
hanya menyimak hadits dari penduduk negrinya, sehingga tidak terelakkan lagi
bagi dirinya untuk mengadakan dalam rangka menuntut ilmu, dia berkeliling ke
negri-negri Islam.
Dan pertama kali dia mengadakan
perjalanannya adalah pada tahun 210 hijriah, yaitu ketika umurnya menginjak 16
tahun, pada tahun kepergiannya dalam rangka menunaikan ibadah haji bersama
dengan ibundanya dan saudara tuanya. Negri-negri yang pernah beliau masuki
adalah sebagai berikut;
1.
Khurasan
dan daerah yang bertetangga dengannya
2.
Bashrah
3.
Kufah
4.
Baghdad
5.
Hijaz
(Makkah dan Madinah)
6.
Syam
7.
Al
Jazirah (kota-kota yang terletak di sekitar Dajlah dan eufrat)
8.
Mesir
Bukhari menuturkan tentang rihlah
ilmiah yang dia jalani; 'Aku memasuki Syam, Mesir dan al Jazirah sebanyak dua
kali, ke Bashrah sebanyak empat kali, dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun,
dan aku tidak bisa menghitung berapa kali saya memasuki kawasan Kufah dan
Baghdad bersama para muhadditsin.
GURU-GURU BELIAU
Imam Bukhari berjumpa dengan
sekelompk kalangan atba'ut tabi'in muda, dan beliau meriwayatkan hadits dari
mereka, sebagaimana beliau juga meriwayatkan dengan jumlah yang sangat besar
dari kalangan selain mereka. Dalam masalah ini beliau bertutur; ' aku telah
menulis dari sekitar seribu delapan puluh jiwa yang semuanya dari kalangan
ahlul hadits. Guru-guru imam Bukhari terkemuka yang telah beliau riwayatkan
haditsnya;
1.
Abu
'Ashim An Nabil
2.
Makki
bin Ibrahim
3.
Muhammad
bin 'Isa bin Ath Thabba'
4.
Ubaidullah
bin Musa
5.
Muhammad
bin Salam Al Baikandi
6.
Ahmad
bin Hambal
7.
Ishaq
bin Manshur
8.
Khallad
bin Yahya bin Shafwan
9.
Ayyub
bin Sulaiman bin Bilal
10. Ahmad bin Isykab
Dan masih banyak lagi
MURID-MURID BELIAU
Al Hafidz Shalih Jazzarah berkata; '
Muhammad bin Isma'il duduk mengajar di Baghdad, dan aku memintanya untuk
mendektekan (hadits) kepadaku, maka berkerumunlah orang-orang kepadanya lebih
dari dua puluh ribu orang.
Maka tidaklah mengherankan kalau
pengaruh dari majelisnya tersebut menciptakan kelompok tokoh-tokoh yang cerdas
yang meniti manhaj, dintara mereka itu adalah;
1. Al imam Abu al Husain Muslim bin al
Hajjaj an Naisaburi (204-261), penulis buku shahih Muslim yang terkenal
2. Al Imam Abu 'Isa At Tirmizi (210-279)
penulis buku sunan At Tirmidzi yang terkenal
3. Al Imam Shalih bin Muhammad (205-293)
4. Al Imam Abu Bakr bin Muhammad bin
Ishaq bin Khuzaimah (223-311), penulis buku shahih Ibnu Khuzaimah.
5. Al Imam Abu Al Fadhl Ahmad bin
Salamah An Naisaburi (286), teman dekat imam Muslim, dan dia juga memiliki buku
shahih seperti buku imam Muslim.
6. Al Imam Muhammad bin Nashr Al
Marwazi (202-294)
7. Al Hafizh Abu Bakr bin Abi Dawud
Sulaiman bin Al Asy'ats (230-316)
8. Al Hafizh Abu Al Qasim Abdullah bin
Muhammad bin Abdul 'Aziz Al Baghawi (214-317)
9. Al Hafizh Abu Al Qadli Abu Abdillah
Al Husain bin Isma'il Al Mahamili (235-330)
10. Al Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Ma'qil
al Nasafi (290)
11. Al Imam Abu Muhammad Hammad bin
Syakir al Nasawi (311)
12. Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin
Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320)
KARAKTER IMAM BUKHARI
Meskipun Imam Bukhari sibuk dengan
menuntut ilmu dan menyebarkannya, tetapi dia merupakan individu yang
mengamalkan ilmu yang dimilikinya, menegakkan keta'atan kepada Rabbnya,
terpancar pada dirinya ciri-ciri seorang wali yang terpilih dan orang shalih
serta berbakti, yang dapat menciptakan karismatik di dalam hati dan kedudukan
yang mempesona di dalam jiwa. Dia merupakan pribadi yang banyak mengerjakan
shalat, khusu' dan banyak.membaca al Qur`an.
Muhammad bin Abi Hatim menuturkan :
'dia selalu melaksanakan shalat di waktu sahur sebanyak tiga belas raka'at, dan
menutupnya dengan melaksanakan shalat witir dengan satu raka'at' Yang lainnya
menuturkan ; ' Apabila malam pertama di bulan Ramadlan, murid-murid imam
Bukhari berkumpul kepadanya, maka dia pun meminpin shalat mereka. Di setiap
rak'at dia membaca dua puluh ayat, amalan ini beliau lakukan sampai dapat
mengkhatamkan Al qur`an.
Beliau adalah sosok yang gemar
menafkahkan hartanya, banyak berbuat baik, sangat dermawan, tawadldlu' dan
wara'.
PERSAKSIAN PARA ULAMA TERHADAP BELIAU
Sangat banyak sekali para ulama yang
memberikan kesaksian atas keilmuan imam Bukhari, diantara mereka ada yang dari
kalangan guru-gurunya dan teman-teman seperiode dengannya. Adapun periode
setelah meninggalnya bukhari sampai saat ini, kedudukan imam Bukhari selalu
bersemayam di dalam relung hati kaum muslimin, baik yang berkecimpung dalam
masalah hadits, bahkan dari kalangan awwam kaum muslimin sekali pun memberikan
persaksian atas keagungan beliau. Diantara para tokoh ulama yang memberikan
persaksian terhadap beliau adalah;
Abu Bakar ibnu Khuzaimah telah
memberikan kesaksian terhadap Imam Bukhari dengan mengatakan: "Di kolong langit ini tidak ada orang
yang lebih mengetahui hadits dari Muhammad bin Isma'il."
'Abdan bin 'Utsman Al Marwazi
berkata; 'aku tidak pernah melihat dengan
kedua mataku, seorang pemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini.'
Saat itu telunjuknya diarahkan kepada Bukhari
Qutaibah bin Sa'id menuturkan; 'aku duduk bermajelis dengan para ahli
fikih, orang-orang zuhud dan ahli ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat
semenjak aku dapat mencerna ilmu orng yang seperti Muhammad bin Isma'il. Dia
adalah sosok pada zamannya seperti 'Umar di kalangan para sahabat. Dan dia
berkata; ' kalau seandainya Muhammad bin Isma'il adalah seorang sahabat maka
dia merupakan ayat.
Ahmad bin Hambal berkata; Khurasan tidak pernah melahirkan orang yang
seperti Muhammad bin Isma'il.
Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu
Numair menuturkan; kami tidak pernah
melihat orang yang seperti Muhammad bin Ism'ail
Bundar berkata; belum ada seorang lelaki yang memasuki Bashrah lebih mengetahui
terhadap hadits dari saudara kami Abu Abdillah.
Abu Hatim ar-Razi berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan
seorang putra yang hafal hadits melebihi Muhammad bin Isma'il, juga belum
pernah ada orang yang pergi dari kota tersebut menuju Irak yang melebihi
kealimannya."
Muslim (pengarang kitab Sahih)
berkata ketika Bukhari menyingkap satu cacat hadits yang tidak di ketahuinya; "Biarkan saya mencium kedua kaki anda,
wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan dokter hadits dalam
masalah ilat hadits."
al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: -"Andaikan pintu pujian dan sanjungan
kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua
kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi."
HASIL KARYA BELIAU
Diantara hasil karya Imam Bukhari adalah sebagai berikut :
1.
Al
Jami' as Sahih (Sahih Bukhari)
2.
Al
Adab al Mufrad.
3.
At
Tarikh ash Shaghir.
4.
At
Tarikh al Awsath.
5.
At
Tarikh al Kabir.
6.
Al
Musnad al Kabir.
7.
Kitab
al 'Ilal.
8.
Raf'ul
Yadain fi ash Shalah.
9.
Birru
al Walidain
10.
Kitab
al Asyribah.
11.
Al
Qira`ah Khalfa al Imam.
12.
Kitab
ad Dlu'afa.
13.
Usami
ash Shahabah.
14.
Kitab
al Kuna.
15.
Al
Hbbah
16.
Al
Wihdan
17.
Al
Fawa`id
18.
Qadlaya
ash Shahabah wa at Tabi'in
19.
Masyiikhah
WAFAT BELIAU
Imam Bukhari keluar menuju Samarkand,
Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk
mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa
hari. Dan Akhirnya beliau meninggal pada hari sabtu tanggal 31 Agustus 870 M
(256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau
dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Semoga Allah selalu
merahmatinya dan ridla kepadanya.
0 Response to "Biografi Lengkap Para Ulama: Imam Al-Bukhari Rahimahullah"
Post a Comment