Manusia yang Terbaik dan Paling Utama Menurut Al-Quran dan As-Sunnah
Oleh: Muhammad Akbar, S.Pd
(Penulis & Guru SMP IT Wahdah
Islamiyah)
1.
Orang beriman dan beramal shalih
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk”. (QS. Al Bayyinah: 7)
2.
Orang kaya tapi taat kepada Allah
Ta’ala
“Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, Dia adalah
sebaik- baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhannya)”. (QS. Shad: 30)
3.
Orang Yang Ditimpa ujian (penyakit,
miskin, musibah) tapi Bersabar dan Taat
“Sesungguhnya Kami dapati Dia (Ayyub) seorang yang sabar.
Dialah Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya Dia Amat taat (kepada Tuhan-nya). (QS. Shad: 44)
4.
Para sahabat nabi dan orang yang
mengikuti jejak mereka
“Kalian adalah umat yang terbaik dikeluarkan untuk manusia,
memerintahkan yang ma’ruf, mencegah yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali ‘Imran: 110)
Siapakah
umat terbaik dalam ayat ini? Abdullah bin Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:
“Mereka adalah para sahabat nabi yang berhijrah bersama Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam dari Mekkah ke Madinah.” (Musnad Ahmad No. 2463. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 6164,
katanya: shahih. Disepakati Adz DZahabi). Imam Ibnu Katsir Rahimahullah
mengatakan:
“Yang benar adalah ayat ini berlaku secara umum bagi semua
umat ini (Islam), setiap masing-masing zaman, dan sebaik-baik zaman mereka
adalah manusia yang ketika itu pada mereka diutus Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang mengikuti
mereka. (Tafsir
Al Quran Al ‘Azhim, 2/94)
Demikianlah
generasi sahabat, dan kita pun bisa menjadi khairu ummah sebagaimana mereka
jika sudah memenuhi syarat-syarat seperti mereka. Imam Ibnu Jarir, meriwayatkan
dari Qatadah, bahwa Umar Radhiallahu ‘Anhu berkhutbah ketika haji:
“Barang siapa yang suka dirinya menjadi seperti umat
tersebut maka penuhilah syarat yang Allah tentukan dalam ayat itu. (Tafsir Ath Thabari, 7/102)
Ayat ini diperkuat oleh hadits
berikut:
“Sebaik-baiknya manusia adalah zamanku, kemudian setelahnya,
kemudian setelahnya.
(HR. Bukhari No. 2652)
Tentunya
maksud manusia pada zaman nabi adalah manusia yang beriman kepadanya di
zamannya, yaitu para sahabatnya. Bukan kaum munafiq dan kaum kafir yang hidup
di zamannya.
5.
Paling konsisten terhadap kewajiban
“Sesungguhnya yang terbaik di antara kamu adalah yang paling
bagus qadha-nya.
(HR. Bukhari No. 2305, Muslim No. 1601, dari Abu Hurairah)
Maksud
“qadha” adalah yang paling konsisten menepati kebenaran yang wajibkan
kepadanya. (Ta’liq Mushthafa Al Bugha, 2/809)
6.
Terbaik pada masa jahiliyah dan
Islam
“Sebaik-baiknya kalian pada masa jahiliyah adalah yang
terbaik di antara kalian pada masa Islam, jika mereka paham agama. (HR. Bukhari No. 3384, dari Abu
Hurairah)
7.
Paling Bagus Akhlaknya
“Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah
yang terbaik akhlaknya.
(HR. Bukhari No. 3559, dari Ibnu Umar, Muslim No. 2321, dari Ibnu Amr. Ini
lafaz Bukhari)
8.
Mempelajari Al Quran dan
Mengajarkannya
“Sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan
mengajarkannya.
(HR. Bukhari No. 5027, dari Utsman)
9.
Manusia yang panjang umur dan
amalnya semakin baik
Maukah
aku tunjukkan manusia terbaik di antara kalian? Mereka menjawab: “Ya, wahai
Rasulullah.” Beliau bersabda: “Manusia terbaik di antara kamu adalah yang
paling panjang usianya dan semakin baik amalnya.” (HR. Ahmad No. 7212, dari Abu
Hurairah. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih lighairih. Al Hakim, Al
Mustadrak No. 1255, katanya: shahih sesuai syarat Syaikhan (Bukhari-Muslim))
10. Manusia
yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia lainnya. (HR.
Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Awsath No. 5787. Al Qudha’i, Musnad Syihab No. 129.
Dihasankan Syaikh Al Albani. Lihat Shahihul Jami’ No. 6662)
11. Manusia
yang paling tenang, khusyu, dan tuma’ninah ketika shalat
“Sebaik-baiknya kamu adalah yang paling
lentur bahunya ketika shalat. (HR. Abu Daud No. 672. Dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 672)
Maksud
hadits ini adalah mereka yang shalatnya tenang, tuma’ninah, khusyu, tidak
menoleh, dan tidak mengganggu bahu saudaranya. (Imam Al Khathabi, Ma’alimus
Sunan, 1/184. Lihat juga Imam Al Munawi, Faidhul Qadir, 3/466, Imam Al ‘Aini,
Syarh Sunan Abi Daud, 3/221)
12. Suami
yang terbaik sikapnya terhadap istrinya
“Sebaik-baik kamu adalah yang terbaik terhadap istrinya, dan
aku yang terbaik terhadap istriku. (HR. At Tirmidzi No. 3895, dari ‘Aisyah. Imam At Tirmidzi
berkata: hasan shahih. Imam Ibnu Majah No. 1977, dari Ibnu Abbas, Al Baihaqi,
As Sunan Al Kubra No. 15699, Ibnu Hibban No. 4177. Dishahihkan oleh Syaikh Al
Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3314)
13. Manusia
yang tidak suka mengusik dan menyakiti saudaranya
Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, Islam apakah yang paling
utama? Beliau bersabda: “Yaitu orang yang muslim lainnya aman dari lisan dan
tangannya.”
(HR. Bukhari No. 11, Muslim No. 42, dari Abu Musa Al Asy’ari)