Bukti Rahmat Allah Begitu Luas dan Melimpah
Allah menyifati diri-Nya dengan
ar-Rahman dan ar-Rahim yang maknanya “Pemilik dan Pemberi rahmat yang
melimpah”. Rahmat artinya kasih-sayang di mana kasih sayang itu berupa Allah
memberinya kesehatan, rezeki, dan keamanan atau kasih sayang berupa
dijadikannya di antara satu orang dengan lainnya rasa suka dan cinta.
Seandainya bukan karena rahmat Allah, niscaya seekor Harimau akan memakan
anaknya.
Apa perbedaan ar-Rahman dan ar-Rahim?
Ar-Rahman adalah Dzat Pemiliki rahmat yang melimpah, abadi, dan agung.
Sementara ar-Rahim adalah Dzat Pemberi rahmat kepada makhluk-Nya. Ada pula yang
menafsirkannya, ar-Rahman adalah kasih sayang Allah di dunia untuk orang kafir
dan musyrik terutama untuk orang beriman. Tetapi ar-Rahim adalah rahmat khusus
untuk orang beriman di akhirat kelak. Dalilnya firman-Nya:
“Dan adalah ar-Rahim
kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab [33]: 43).
Bukti rahmat Allah begitu luas adalah
hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah menciptakan rahmat 100 bagian. Dia menahan 99 bagian di sisi-Nya
dan menurunkan satu bagian di bumi. Dengan satu bagian itu, para makhluk saling
berkasih sayang hingga seekor kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena
khawatir menginjaknya.” (HR. Al-Bukhari no. 6000 dan Muslim no. 2752).
Yang lebih menakjubkan lagi, rahmat
Allah lebih kuat dan dominan daripada murka-Nya. Dalilnya hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tatkala Allah menentukan takdir
makhluk-makhluk, Dia menulis di dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas
‘Arsy, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’” (HR. Al-Bukhari no. 3194 dan Muslim
no. 2751).
Untuk memperkuat dan memahamkan
manusia maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi perumpamaan dengan
kasih sayang ibu kepada anaknya yang mustahil akan dilempar ke api. Adakah
manusia yang lebih besar cintanya kepada orang lain melebihi cinta seorang ibu
kepada anaknya? Tidak ada, dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya lebih besar
daripada ibu itu kepada anaknya. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari
‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, dia berkata:
“Tawanan perang tiba di hadapan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba seorang wanita dari tawanan itu
mengeluarkan payudaranya untuk meneteki anaknya jika menemukannya. Dia pun
berhasil memungutnya lalu mendekapnya ke perutnya dan menyusuinya. Kemudian
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada kami, ‘Apakah kalian mengira
wanita akan tega melemparkan anaknya ke api?’ Kami menjawab, ‘Tidak mungkin,
meskipun dia mampu tidak melemparkannya.’ Lanjut beliau, ‘Sungguh Allah lebih
menyanyangi hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.’” (HR. Al-Bukhari no. 5999 dan Muslim
no. 2754).
Oleh karena itu jika Anda sekarang
sedang ditimpa sakit, ditimpa kesusahan, dan sempitnya rezeki maka jangan
keburu menuduh Allah tidak sayang kepadamu. Yakinlah bahwa pilihan Allah adalah
yang terbaik bagimu sebagaimana tidak ada yang lebih sayang kepada manusia
melebihi Allah. Allah berfirman:
“Sesungguhnya karunia-Nya atasmu
adalah besar.” (QS.
Al-Isra [17]: 87)
Di zaman dulu ada orang yang tidak
banyak beribadah kepada Allah kemudian meninggal dalam keadaan takut bertemu
dengan-Nya. Kemudian Allah justru mendahulukan rahmat-Nya mengalahkan
murka-Nya. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Dahulu ada seorang
sebelum kalian yang dilapangkan Allah harta. Ia berkata kepada putra-putranya
ketika ia akan mati, ‘Ayah yang bagaimakah aku dalam memperlakukan kalian?’
Jawab mereka, ‘Sebaik-baik ayah.’ Lalu ia berkata, ‘Sebenarnya aku tidak pernah
berbuat kebaikan, karena itu jika aku telah mati maka bakarlah aku kemudian
tumbuklah tulang-belulangku, kemudian hamburkanlah pada saat anginnya kencang.’
Maka semua wasiat itu dilaksanakan oleh putra-putranya. Kemudian Allah
menghimpunnya dan berfirman, ‘Apa yang mendorongmu melakukan itu?’ Jawabnya,
‘Karena takut kepada-Mu.’ Maka Allah menyambutnya dengan rahmat-Nya.” (HR.
Al-Bukhari no. 3478 dan Muslim no. 2757). Allahu a’lam.
0 Response to "Bukti Rahmat Allah Begitu Luas dan Melimpah"
Post a Comment