Biografi Singkat Para Sahabat Rasulullah: Ummu 'Umarah radhiallahu anha
Ummu 'Umarah
rha atau dikenal juga sebagai Ummu Sulaim rha. telah dirahmati dengan
berbagai kehormatan, diantaranya adalah kehadiran beliau di Uhud,
al-Hudaibiyyah, Khaibar, Hunain dan Perang Yamamah. Namun peran beliau
yang paling mulia adalah ketika Perang Uhud.
Ummu 'Umarah
rha telah ikut dalam perang tersebut bersama suaminya, Ghaziya, beserta dua
orang anak lelaki beliau. Tugas yang dipertanggungjawabkan kepada beliau adalah untuk memberi air kepada para
Mujahid yang cedera. Akan tetapi Allah SWT telah menetapkan satu peran
yang lebih besar dan mulia untuk beliau. Maka beliau pun mengatur langkah
bersama-sama dengan keluarga beliau dengan sebuah Qirbah (tempat air terbuat
dari kulit kambing) untuk mengisi air. Mereka tiba di medan perang pada
awal pagi hari. Pasukan Islam, ketika
itu, sedang menguasai peperangan dan beliau telah pergi melihat kondisi
Rasulullah SAW. Pada waktu yang sama sejumlah pasukan Islam telah membuat
satu kesalahan yang teramat besar, melihat pasukan Quraisy mundur, mereka mulai
berlari-berkejaran mendapatkan harta-benda rampasan perang, melanggar perintah
Rasulullah agar tetap di posisi mereka di atas bukit.
Khalid bin Walid, (yang ketika itu belum masuk
Islam), ketika melihat benteng pertahanan yang telah terbuka itu kemudian
memimpin serangan balasan terhadap pasukan Islam. Kemenangan perang
beralih ke pihak Quraisy. Dalam
suasana kalang kabut itu, banyak dari kalangan pasukan Islam panik dan mundur,
meninggalkan Rasulullah SAW bersama-sama sekelompok kecil para Sahabat
ra. Di kalangan mereka ini termasuk Ummu 'Umarah rha.
Melihat banyak
dari kalangan pasukan Islam yang mundur, Ummu 'Umarah rha kemudian berlari ke
arah Rasulullah SAW dan mengangkat senjata demi mempertahankan beliau SAW,
bersama-sama dengan suami dan kedua anaknya. Rasulullah SAW menyadari bahwa
Ummu 'Umarah rha tidak memiliki perisai kemudian beliau memerintahkan kepada
salah seorang dari mereka yang sedang mundur agar memberikan perisainya kepada
Ummu 'Umarah rha yang sedang bertarung. Setelah mendapat perisai tersebut,
Ummu 'Umarah rha mempertahankan Rasulullah SAW menggunakan busur, anak panah
dan juga pedang.
Ummu 'Umarah
rha diserang oleh pasukan berkuda tetapi ia tidak sekalipun gentar atau merasa
takut. Beliau kemudian berkata, "Ketika mereka itu tidak berkuda
seperti kami, niscaya telah kami hancurkan mereka, insya-Allah." Abdullah
bin Zayed, putra beliau, telah mengalami cedera ketika peperangan tersebut. Lukanya itu berdarah banyak
sekali. Ibunya berlari kepadanya dan membalut lukanya itu. Kemudian Ummu
'Umarah rha memerintahkan anaknya itu, "Majulah dan perangi mereka,
anakku!" Rasulullah SAW mengagumi semangat pengorbanan beliau dan
telah memuji beliau, "Siapakah yang dapat menanggung apa yang kamu
mampu tanggung, Ummu 'Umarah!" Tiba-tiba pria yang telah melukai
anaknya mendekat dan Rasulullah SAW berkata kepada beliau bahwa inilah lelaki
yang melukai anaknya. Ummu 'Umarah rha dengan berani menantang lelaki
tersebut, yang menurut anak Ummu' Umarah rha sendiri, adalah seperti pohon
perdu yang besar. Ummu 'Umarah rha melukai kaki musuhnya itu,
menjatuhkannya sehingga berlutut. Rasulullah SAW tersenyum hingga
menampakkan gigi beliau SAW dan berkata, "Kamu telah membalasnya, Ummu
'Umarah!" Setelah pria tersebut dibunuh, Rasulullah SAW kemudian
berkata "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kamu
keberuntungan dan menggembirakan kamu atas musuhmu dan mengizinkan kamu dapat
menuntut balas."
Pada satu
ketika, Rasulullah SAW telah tertinggal seorang diri. Melihat kesempatan
itu, pihak musuh, Ibn Qumay'a segera menyerang Rasulullah SAW sambil menjerit "Tunjukkan
Muhammad padaku! Aku takkan selamat jika dia diselamatkan!". Kemudian
Mus'ab ibn 'Umair ra,
bersama-sama dengan beberapa orang sahabat yang lain, bergegas membela
Rasulullah SAW. Ummu 'Umarah rha yang turut bersama-sama dengan mereka
terus menebas musuh Allah itu, meskipun dia memakai dua lapis baju
besi. Ibn Qumay'a berhasil melukai bagian leher Ummu 'Umarah rha, dan
meninggalkan luka yang parah. Rasulullah SAW terus memanggil anak lelaki
Ummu 'Umarah rha, memerintahkannya membalut luka ibunya sambil mendoakan
kerahmatan dan kesejahteraan ke atas mereka dan menyatakan kemuliaan
mereka. Ummu 'Umarah rha, bila menyadari Rasulullah SAW menyukai kesungguhan
dan keberanian beliau, kemudian meminta Rasulullah SAW supaya berdoa agar
mereka dijadikan Allah di kalangan sahabat-sahabat Rasulullah SAW di surga
nanti. Setelah Rasulullah SAW berdoa, Ummu 'Umarah rha kemudian berkata, "Aku
tidak pedulikan apa saja yang menimpaku di dunia ini!" Pada hari
tersebut, Ummu 'Umarah rha menerima tiga belas luka dan luka di lehernya yang
terpaksa dirawat selama setahun.
Dia kemudian
juga bergabung Perang Yamamah, di mana ia menerima sebelas luka dan kehilangan
tangan. Keberanian Ummu 'Umarah rha menyebabkan semua para Sahabat ra
menghormati beliau, terutama para Khalifah yang akan mengunjungi beliau dan
senantiasa memperhatikan keadaan beliau. Umar ibn Khattab ra menerima
kain-kain sutera yang sangat bagus buatannya. Salah seorang yang berada di
situ berkata bahwa kain tersebut sangat mahal dan Umar sebaiknya memberikannya
kepada istri Abdullah bin Umar ra, Safiyya bint Abu 'Ubaid. namun Umar ra. tidak mau memberikan kain tersebut kepada
menantunya. "Ini adalah sesuatu yang tidak akan kuberikan kepada
ibn Umar. Aku akan berikan kepada seseorang yang lebih berhak atasnya, Ummu 'Umarah Nusayba bint Ka'b rha." Umar
kemudian menceritakan bagaimana ketika Perang Uhud, beliau mendengar Rasulullah
berkata bahwa ketika beliau melihat ke kiri maupun ke kanan, beliau melihat
Ummu 'Umarah rha sedang bertarung di hadapan beliau.
Inilah
kehidupan Ummu 'Umarah rha, pejuang yang tetap berdiri ketika banyak yang
mundur, yang menyuruh anaknya yang terluka parah kembali bergabung peperangan
yang sengit, dan yang siap menggadaikan nyawanya demi menyelamatkan Rasulullah
SAW. Sebagai balasan, ia menerima doa agar dijadikan di kalangan sahabat
Rasulullah SAW di surga.
Sumber: Buku Sahabat-Sahabat Rasulullah Sallallahu alai’hi wasallam
Penerbit: Pustaka
Ibnu Katsir
Terimah
Kasih atas kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "Biografi Singkat Para Sahabat Rasulullah: Ummu 'Umarah radhiallahu anha"
Post a Comment