Ar-Rasheed Pemimpin Dengan Integritas yang Kuat
Ar-Rasheed, penguasa
abad pertama, pernah berkata kepada al-Fudayl ibn 'Iyaad, "tegurlah
aku."
Al-Fudayl berkata,
"Hai Pemimpin Yang Setia! Sesungguhnya kakekmu, Al-'Abbaas, paman Nabi
(semoga damai sejahtera Allah besertanya), pernah pergi kepada Nabi dan
berkata, 'Wahai Rasulullah Allah menunjuk saya untuk menjadi pemimpin.
' Rasulullah saw bersabda, 'Paman saya, memang, menjadi pemimpin
menyebabkan kesedihan dan penyesalan pada hari kiamat Jika Anda dapat pergi
tanpa menjadi pemimpin, maka lakukanlah!' "
Ar-Rasheed dipindahkan
Untuk menangis, dia berkata, "Beri aku lebih banyak."
Al-Fudayl memandang
Ar-Rasheed dan berkata, "Wahai orang yang memiliki wajah tampan, jika Anda
bisa melindungi wajah itu dari api neraka maka lakukanlah. Dan waspadalah jika
pernah menipu atau mengkhianati bangsamu."
Karena tersentuh oleh
kata-kata Al-Fudayl, Ar-Rasheed ingin menghadiahi dia. Ar-Rasheed
bertanya, "Apakah Anda memiliki hutang?"
Al-Fudayl berkata,
"Bagi Tuhanku, ya, dan Dia akan meminta pertanggungjawaban saya untuk
mereka."
Ar-Rasheed berkata,
"Saya tentu saja mengacu pada hutang kepada manusia lain."
Setelah Al-Fudayl
menjawab yang negatif, Ar-Rasheed berkata kepada salah satu asistennya,
"Berikan 1000 dinar, yang bisa dia gunakan untuk membantu
keluarganya."
Al-Fudayl sangat
tersinggung dengan kata-kata ini dan berkata, "SubḥanAllah! (Betapa
sempurnanya Allah) Saya membimbing Anda untuk selamat dan Anda ingin memberi
penghargaan kepada saya dengan jumlah duniawi yang remeh ini!"
Dia kemudian pergi,
setelah menolak untuk mengambil apapun. Ar-Rasheed bertanya, "Apakah
Anda memiliki hutang?" Al-Fudayl berkata, "Bagi Tuhanku, ya, dan
Dia akan meminta pertanggungjawaban saya untuk mereka." Ar-Rasheed
berkata, "Saya tentu saja mengacu pada hutang kepada manusia
lain." Setelah Al-Fudayl menjawab yang negatif, Ar-Rasheed berkata
kepada salah satu asistennya, "Berikan 1000 dinar, yang bisa dia gunakan
untuk membantu keluarganya.
" Al-Fudayl
sangat tersinggung dengan kata-kata ini dan berkata, "SubḥanAllah! (Betapa
sempurnanya Allah) Saya membimbing Anda untuk selamat dan Anda ingin memberi
penghargaan kepada saya dengan jumlah duniawi yang remeh ini!" Dia
kemudian pergi, setelah menolak untuk mengambil apapun. Ar-Rasheed
bertanya, "Apakah Anda memiliki hutang?" Al-Fudayl berkata,
"Bagi Tuhanku, ya, dan Dia akan meminta pertanggungjawaban saya untuk
mereka." Ar-Rasheed berkata, "Saya tentu saja mengacu pada
hutang kepada manusia lain.
" Setelah
Al-Fudayl menjawab yang negatif, Ar-Rasheed berkata kepada salah satu
asistennya, "Berikan 1000 dinar, yang bisa dia gunakan untuk membantu
keluarganya." Al-Fudayl sangat tersinggung dengan kata-kata ini dan
berkata, "SubḥanAllah! (Betapa sempurnanya Allah) Saya membimbing Anda
untuk selamat dan Anda ingin memberi penghargaan kepada saya dengan jumlah
duniawi yang remeh ini!" Dia kemudian pergi, setelah menolak untuk
mengambil apapun. Saya tentu saja mengacu pada hutang kepada manusia lain.
" Setelah
Al-Fudayl menjawab dengan negatif, Ar-Rasheed berkata kepada salah satu
asistennya," Berikan 1000 dinar, yang dapat dia gunakan untuk membantu
keluarganya. " Al- Fudayl sangat tersinggung oleh kata-kata ini dan
berkata, "SubḥanAllah! (Betapa sempurnanya Allah) Saya membimbing Anda
untuk keselamatan dan Anda ingin memberi penghargaan kepada saya dengan jumlah
uang duniawi yang remeh ini! " Dia kemudian pergi, setelah menolak
untuk mengambil apapun. Saya tentu saja mengacu pada hutang kepada manusia
lain.
" Setelah
Al-Fudayl menjawab dengan negatif, Ar-Rasheed berkata kepada salah satu
asistennya," Berikan 1000 dinar, yang dapat dia gunakan untuk membantu
keluarganya. " Al- Fudayl sangat tersinggung oleh kata-kata ini dan
berkata, "SubḥanAllah! (Betapa sempurnanya Allah) Saya membimbing
Anda untuk keselamatan dan Anda ingin memberi penghargaan kepada saya dengan
jumlah uang duniawi yang remeh ini! " Dia kemudian pergi, setelah
menolak untuk mengambil apapun.
Moral & Pelajaran
Dari cerita ini kita
bisa mempelajari beberapa karakteristik penguasa yang baik, yang membuat para
ilmuwan menutup nasihat dan mereka terbuka terhadap nasihat itu. Kita juga
belajar bahwa jika seseorang dapat menghindari menjadi pemimpin maka mereka
harus menghindarinya seperti yang disebutkan dalam hadits di dalam
cerita. Kami juga belajar tentang ketulusan Al-Fudayl dimana dia ingin
memberikan nasehat semata-mata demi Allah dan tidak untuk keuntungan apapun dan
bahwa dia menghargai pengetahuan akhirat lebih jauh dari pada harta benda.
Baca Juga: Kisah Juraij sang Penyembah
Terimah Kasih atas kunjungan Ta'
semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "Ar-Rasheed Pemimpin Dengan Integritas yang Kuat"
Post a Comment