Menghatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan
Di antara ayat yang membuktikan bahwa bulan Ramadhan adalah
bulan Al Quran yaitu,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيهِ الْقُرْآَنُ
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran” (QS. Al Baqarah: 185).
Ayat ini masih membicarakan puasa Ramadhan. Berarti bisa
dipahami bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang dikhususkan bagi kita untuk
mengkaji Al Quran.
Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan
Apakah mesti Al Quran itu dikhatamkan di bulan Ramadhan,
baik saat shalat tarawih maupun di luar shalat?
Ibnu Taimiyah berkata, “Dalam shalat tarawih disunnahkan
untuk mengkhatamkan Al Quran kala itu. Inilah yang disepakati oleh para ulama
bahkan itulah bagian dari maksud tarawih. Tujuannya adalah supaya kaum muslimin
bisa mendengarkan Al Quran seluruhnya di bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan
adalah bulan diturunkannya Al Quran. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah
orang yang begitu semangat melakukan kebaikan. Beliau lebih bertambah semangat
lagi di bulan Ramadhan, saat itu pula Jibril mengajari beliau Al Quran.” (Majmu’
Al Fatawa, 23: 122-123).
Jelas sekali apa yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah.
Hal ini dianjurkan oleh para ulama supaya kaum muslimin bisa mendengar Al Quran
seluruhnya selama sebulan penuh. Kalau ini tidak kita dapatkan dalam shalat,
maka kita peroleh dengan tilawah Al Quran di luar shalat dari mushaf.
Memang Tidak Harus
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,:
« اقْرَإِ
الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ «
فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »
“Bacalah
(khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku
mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al
Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No.
5054).
Bukhari
membawakan judul Bab untuk hadits ini,
باب فِى كَمْ يُقْرَأُ الْقُرْآنُ
.وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى ( فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ) .
“Bab
Berapa Banyak Membaca Al Qur’an?”. Lalu beliau membawakan firman Allah,
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ
“Maka
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS. Al Muzammil: 20).
Kata Ibnu Hajar bahwa yang dimaksud oleh Imam Bukhari dengan
membawakan surat Al Muzammil ayat 20 di atas berarti bukan menunjukkan batasan
bahwa satu bulan harus satu juz. Dalam riwayat Abu Daud dari jalur lain dari
‘Abdullah bin ‘Amr ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Berapa
hari mesti mengkhatamkan Al Qur’an?” Beliau katakan 40 hari [artinya, satu
hari bisa jadi kurang dari satu juz]. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab lagi, “Satu bulan.” [Artinya, satu hari bisa
rata-rata mengkhatamkan satu juz] (Lihat Fathul Bari, 9: 95).
Ibnu
Hajar mengatakan,
لِأَنَّ عُمُوم قَوْله : (
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ) يَشْمَل أَقَلّ مِنْ ذَلِكَ ، فَمَنْ اِدَّعَى
التَّحْدِيد فَعَلَيْهِ الْبَيَان
“Karena
keumuman firman Allah yang artinya, “ Maka bacalah apa yang mudah (bagimu)
dari Al Quran ” mencakup pula jika kurang dari itu (kurang dari satu juz).
Barangsiapa yang mengklaim harus dengan batasan tertentu, maka ia harus
datangkan dalil (penjelas).” (Fathul Bari, 9: 95)
Ibnu Hajar juga menukil perkataan Imam Nawawi,
وَقَالَ النَّوَوِيّ : أَكْثَر
الْعُلَمَاء عَلَى أَنَّهُ لَا تَقْدِير فِي ذَلِكَ ، وَإِنَّمَا هُوَ بِحَسَبِ
النَّشَاط وَالْقُوَّة ، فَعَلَى هَذَا يَخْتَلِف بِاخْتِلَافِ الْأَحْوَال
وَالْأَشْخَاص
“Imam
Nawawi berkata, “Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan hari
dalam mengkhatamkan Al Qur’an, semuanya tergantung pada semangat dan kekuatan.
Dan ini berbeda-beda satu orang dan lainnya dilihat dari kondisi dan person.” (Fathul
Bari, 9: 97).
Abu
Sa’id Al Khudri ketika ditanya firman Allah,
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ
الْقُرْآَنِ
“Karena
itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran ” (QS. Al Muzammil: 20).
Jawab beliau, “Iya betul. Bacalah walau hanya lima ayat.” (Disebutkan dalam
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 414).
Dalam riwayat Ath Thabari disebutkan dengan sanad yang
shahih, dijawab oleh Abu Sa’id, “Walau hanya lima puluh ayat.” (Diriwayatkan
oleh Ath Tahabari, 29: 170).
Dari As Sudi, ditanya mengenai ayat di atas, maka beliau
jawab, “Walau 100 ayat.” (Idem). Intinya semuanya tergantung kemudahan.
Bagi yang mudah untuk mengkhatamkan Al Quran satu bulan penuh, silakan
khatamkan. Bagi yang tidak mampu, tidaklah terkena dosa.
Ada tips yang bisa kami berikan bagi yang ingin
mengkhatamkan Al Quran satu bulan penuh:
–
Al Quran terdiri dari 30 juz.
–
1 Juz terdiri dari 20 halaman (10 lembar).
–
Buat target, sehabis tiap shalat 5 waktu untuk membaca 4 halaman (2 lembar).
–
1 hari bisa 1 juz yang didapatkan, sebulan bisa dapat 30 juz.
Semoga
Allah memudahkan kita untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai syahrul quran
(bulan Al Quran). Hanya Allah yang memberi taufik.
Semoga Bermamfaat, Shukran
Jazakallah Khairan@
0 Response to "Menghatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan"
Post a Comment