Bulan Ramadhan Adalah Bulan Al-Quran
Dalam hadits Ibnu ‘Abbas yang disebutkan sebelumnya,
terdapat pelajaran bahwa bulan Ramadhan adalah bulan perhatian penuh pada Al
Qur’an. Sehingga seharusnya sebagian besar waktu kita dicurahkan pada
perenungan Al Qur’an.
Kita lihat hadits sebelumnya. Dalam shahihain, dari
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه
وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ
يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى
كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ –
صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat
beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu
Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan.
Jibril mengajarkan Al Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”
(HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307).
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Hadits
di atas menunjukkan bahwa dianjurkan bagi kaum muslimin untuk banyak mengkaji
Al Qur’an pada bulan Ramadhan dan berkumpul untuk mempelajarinya. Hafalan Al
Qur’an pun bisa disetorkan pada orang yang lebih hafal darinya. Dalil tersebut
juga menunjukkan dianjurkan banyak melakukan tilawah Al Qur’an di bulan
Ramadhan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 302).
uga disebutkan dalam hadits bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bisa menyetorkan Al Qur’an pada Jibril di setiap
tahunnya sekali dan di tahun diwafatkan, beliau menyetorkannya sebanyak dua
kali. Dan yang paling bagus Al Qur’an disetorkan di malam hari karena ketika
itu telah lepas dari kesibukan. Begitu pula hati dan lisan semangat untuk
merenungkannya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ
نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا
“Sesungguhnya
di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan.” (QS. Al Muzammil: 6).
Beberapa dalil lainnya juga menunjukkan bahwa bulan Ramadhan
adalah bulan khusus untuk Al Qur’an karena Al Qur’an turun ketika itu. Allah Ta’ala
berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ
فِيهِ الْقُرْآَنُ
“(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Quran” (QS. Al Baqarah: 185). Ibnu ‘Abbas berkata
bahwa Al Qur’an itu sekali sekaligus di Lauhul Mahfuzh di Baitul ‘Izzah
pada malam Lailatul Qadar.
Yang
membenarkan perkataan Ibnu ‘Abbas dalah firman Allah Ta’ala di ayat
lainnya,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ
“Sesungguhnya
Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan” (QS. Al Qadar:
1).
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ
مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya
Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” (QS. Ad Dukhon: 3).
Di antara alasan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an yaitu dibuktikan dengan bacaan ayat Al Qur’an yang begitu
banyak dibaca di shalat malam bulan Ramadhan dibanding bulan lainnya. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama Hudzaifah di malam Ramadhan, lalu
beliau membaca surat Al Baqarah, surat An Nisa’ dan surat Ali ‘Imron. Jika ada
ayat yang berisi ancaman neraka, maka beliau berhenti dan meminta perlindungan
pada Allah dari neraka.
Begitu pula ‘Umar bin Khottob pernah memerintahkan kepada
Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daari untuk mengimami shalat tarawih. Dahulu imam
shalat tersebut membaca 200 ayat dalam satu raka’at. Sampai-sampai ada jama’ah
yang berpegang pada tongkat karena saking lama berdirinya. Dan shalat pun
selesai dikerjakan menjelang fajar. Di masa tabi’in yang terjadi, surat Al
Baqarah dibaca tuntas dalam 8 raka’at. Jika dibaca dalam 12 raka’at, maka
berarti shalatnya tersebut semakin diperingan. Lihat Lathoiful Ma’arif,
hal. 303.
Hal-hal di atas yang menunjukkan kekhususan bulan Ramadhan
dengan Al Qur’an. Semoga kita dimudahkan untuk mengisi hari-hari kita di bulan
Ramadhan dengan Al Qur’an dan rajin mentadabburi (merenungkannya).
Hanya
Allah yang memberi taufik.
Semoga Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@
Referensi:
Lathoif
Al Ma’arif fii Maa Limawasimil ‘Aam minal Wazhoif, Ibnu Rajab Al Hambali, terbitan Al
Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H.
0 Response to "Bulan Ramadhan Adalah Bulan Al-Quran"
Post a Comment