Realitas Pendidikan Indonesia: Peran Pendidikan Dalam Mencegah Tawuran
Oleh: Muhammad Akbar
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Makassar
Akbarusamahbinsaid.@gmail.com
Abstract
Penulisan karya
ilmiah ini yaitu untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya
tawuran antar pelajar,karena tawuran antarpelajar sudah tidak asing lagi
di kalangan masyarakat,di karenakan kurang nya peran pendidik.tawuran antar
pelajar sudah seperti hal yang biasa di kalangan pelajar Indonesia.tawuran
antarpelajar itu sendiri terkadang di dasarkan pada alasan yang tidak
jelas dan tidak masuk akal,seperti karena saling ejek antar anak sekolah yang
akhir nya berujung pada tawuran.
Hal yang paling
mencengangkan adalah ketika ajang tawuran di jadikan ajang untuk kekuatan di
antara para pelajar,di mana ketika pelajar tersebut menang dari tawuran
tersebut,maka di anggap sebagai jagoan.dunia pendidikan terlalu sering di
cemarkan dengan hal-hal seperti ini,di mana tiap sekolah hanya memikirkan kualitas
otak para anak didik nya,tetapi di satu sisi kualitas mental anak didiknya
tidak di perhatikan.lingkungan keluarga yang kurang atau bahkan tidak baik
turut menambah faktor para pelajar melakukan hal tersebut.
Pelajar yang stres
dengan masalah yang ada di lingkungan keluarga kerap kali melakukan hal-hal
yang tidak baik sebagai pelampiasan dari rasa stres nya di dalam keluarga atau
di dalam keluarga tersebut orang tua selalu bertindak kasar dengan cara
memukul.cara demikian membuat seorang anak mengalami gangguan prilaku menjadi
kasar dan emosional,dalam menanggapi segala sesuatu yang menurut nya
salah.sebenernya banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pelajar bersikap
seperti itu.karena pelajar masih dalam emosi yang labil.dapat berubah–ubah di mana
pada saat yang seperti ini peran seluruh lingkungan sangat di perhatikan dalam
pengembangan prilaku pelajar.
Kata kunci :tawuran pelajar,peran
pendidik
Pendahuluan
Peristiwa yang amat
menyedihkan terjadi di dunia pendidikan,akhir-akhir ini adalah tawuran
antarpelajar. peristiwa ini persisnya adalah antara siswa SMAN 70 dan siswa
SMAN 6 JAKARTA. dalam kejadian ini mengakibatkan seorang pelajar tewas dan
beberapa lain nya luka-luka. selang beberapa hari kemudian, pristiwa yang sama
terjadi antara siswa SMK Yayasan Karya 66 dengan siswa SMK Kartika Zeni
Jakarta. pristiwa yang mnyedihkan yang terakhir ini juga mengakibatkan seorang
siswa meninggal dunia(koran tempo,25/12/2012).
Peristiwa seperti
itu tidak boleh di biarkan,semua pihak harus merasa prihatin dan tidak
boleh sekedar menuding atau menyalahkan pihak-pihak tetentu,manakala pristiwa
seperti itu terjadi di tempat lain dan selalu berulang,siapapun
akan gelisah.orang tua yang menyekolah kan anak nya tidak akan
tenang,kwatir anak nya menjadi korban.kepala sekolah dan guru akan terasa
terbebani,demikian pula siswa yang sebenar nya tidak ikut-ikut akan merasa
terancam.
Jumlah sekolah
sedemikian banyak,mana kala tidak ada jaminan keselamatan dan ketenangan,maka
pihak-pihak yang terkait dengan sekolah akan gelisah dan merasa
tertekan,sekolah yang semestinya melahirkan suasana damai, menyenangkan, dan
menjadi harapan masa depan,justru menjadi tempat yang menakutkan dan sangat
mengawatirkan,sekolah tidak boleh melahirkan suasana seperti itu.Sekolah adalah
tempat anak-anak menimba ilmu,berlatih berprilaku luhur ,terpuji,mulia,di
tempat ini siswa di ajarkan ilmu pengetahuan dan tata krama pergaulan
sehari-hari,ke sekolah bukan untuk mencari musuh,melainkan justru belajar
tentang banyak hal,untuk terkecuali mencari teman,tidak ada satu pun sekolah
yang mengajari para siswa nya bermusuhan dan apalagi tawuran antar pelajar.
Tawuran menurut Murray (Hall & Lindzey,Psikologi kepribadian,1993: 24)
didefinisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat,berkelahi,melukai,menyerang,membunuh,
atau menghukum orang lain.atau secara singkatnya tawuran adalah tindakan yang
dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.Jadi dapat
disimpulkan tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar
atau menempuh jenjang pendidikan.
Menurut Hallahan dan
Kauffman (dalam Mohammad Efendi,2006:142)”Sebutan perkelahian
prilaku(tunalaras)di dasar kan pada realitanya bahwa penderita kelainan prilaku
yang mengalami problema mtrapersonal dan atau mterpersonal secara ekstrem,dalam
Undang-Undang Pokok Pendidikan No.12 tahun 1952,anak tunalaras adalah individu
yang mempunyai tingkah laku menyimpang atau berkelainan,tidak memiliki
sikap,melakukan pelanggaran terhadap praturan dan Norma-Norma Sosial dengan
frekuensi yang cukup besar atau kurang mempunyai toleransi terhadap kelompok
dan orang lain,serta mudah terpengaruh oleh suasana,sehingga membuat kesulitan
bagi diri sendiri atau orang lain.
Tawuran antar
pelajar merupakan fenomena sosial yang sudah di anggap lumrah oleh masyarakat
di Indonesia,bahkan ada sebuah pendapat yang meganggap bahwa tawuran merupakan
salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja,tawuran antar
pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat
dengan peradaban yang lebih maju,para pelajar remaja yang sering melakukan aksi
tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah dari pada, masuk
kelas pada kegiatan belajar mangajar.
Tawuran merupakan
salah satu indikasi anak, mempunyai gangguan prilaku,gangguan prilaku terjadi
karena ke tidak mampuan suatu individu dalam bersosialisasi dengan lingkungan
sosial tetapi, lebih mengarah atau cendrung pada orang-orang di sekeliling nya.
ganguan apapun milik orang lain, tidak pernah diam,mencari perhatian,tidak
memperhatikan, mudah terganggu perhatian, sering mengganggu dan sering mengejek
orang lain.
Perilaku yang
dilakukan oleh anak yang mengidap gangguan prilaku ini yang menyebab kan
tawuran antar pelajar kerap terjadi belakangan ini.tawuran tersebut telah
menjadi kegiatan yang turun temurun terhadap sekolah tersebut, sehingga tidak
heran apabila ada yang ber pendapat bahwa tawuran sudah membudaya atau sudah
menjadi tradisi pada sekolah tertentu.kerugian yang di sebabkan oleh tawuran
tidak hanya menimpa korban dari tawuran saja, tetapi juga mengakibat kan
kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut.tentunya kebanyakan dari
para pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka
timbulkan.biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran,akibat nya
masyarakat menjadi resah terhadap kegiatan pelajar remaja. keresahan ini akan
menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharus nya
menjadi agen perubahan bangsa.
A.
Factor-faktor yang Menyebabkan Tawuran Antar Pelajar
Faktor
Internal
Factor internal
terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses
internalisai diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan di sekitar nya
dan semua pengaruh dari luar.remaja yang melakukan perkelahian biasa nya tidak
mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan kompleks, maksut nya dia akan bisa
menyesuaikan diri dengan keaneragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam para remaja yang
mengalami hal seperti ini akan tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya
tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan di timbulkan selain itu,
ketidakstabilan emosi para remaja juga akan menimbulkan terjadinya
perkelahian.Gangguan prilaku merupakan salah satu penyebab dari dalam diri anak
untuk berbuat prilaku anarkis,prilaku yang di tunjukan oleh suatu individu di
sebabkan oleh factor internal (dirinya sendiri). faktor psikologis seorang
individu sangat berpengaruh pada pembentukan karakteristik seseorang.
Factor
Eksternal
Factor eksternal
adalah factor yang datang dari luar individu.seperti faktor keluarga adalah
tempat di mana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan.jika seorang anak
terbiasa meliat kekerasan yang di lakukan di dalam keluarga nya maka setelah
dia tumbuh menjadi remaja maka dia akan terbiasa melakukan kekerasan karena
inilah kebiasaanyang datang dari keluarganya.selain itu ketidak harmonisan
keluarga juga bisa menjadi penyebab kekerasan yang di lakukan oleh
pelajar.suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak
menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya
psikologis bagi setiap usia trutama pada masa remaja.
Menurut
Hirschi(Mussen dkk.1994:56)berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa salah
satu penyebab kenakalan remaja di karenakan tidak berfungsinya orang tua
sebagai figure teladan yang baik bagi anak(Hawari.1997:76)berdasarkan hasil
penelitian di temukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja di
karenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figure teladan yang baik bagi
anak.(Hawari.1997:77).jadi di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan
anak nya untuk selalu berprilaku baik.
B.
Penyebab Gangguan Prilaku Pada Anak
1. Kondisi atau keadaan fisik
Ada beberapa ahli
yang meyakini bahwa disfungsi kelenjar endoktrin dapat berpengaruh terhadap
respon emosional seseorang, Gunzburg (B.Simanjutak. 1974: 98). menyimpulkan
bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu penyebab timbulnya
kejahatan.jika bahwa disfungsi kelenjar endoktrin ini merupakan salah satu
penyebab timbulnya kejahatan,jika kelenjar endoktrin ini secara terus menerus
mengeluarkan hormone maka akan mempengaruhi perkembangan fisik dan mental
seseorang sehingga akan berpengaruh pula terhadap perkembangan wataknya.
Menurut Erikson
(Singgih,D.Gunarsa 1985:107)bahwa setiap memasuki fase perkembangan
baruindividu di hadapkan pada berbagai tantangan atau krisis emosi.anak
biasanya dapat mengatasi krisis emosi ini, jika pada diri nya tumbuh kemampuan
baru yang brasal dari adanya proses kematangan yang menyertai perkembangan.
Apabila ego dapat
mengatasi krisis ini maka,perkembangan ego yang matang akan terjadi.sehingga
individu dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan social atau,masyarakat
nya,sebaik nya apabila individu tidak berhasil menyelesaikan masalah
tersebut,maka akan menimbulkan gangguan emosi dan tingkah laku.
C.
Dampak Tawuran Antar Pelajar
1.
Kerugian fisik,pelajar yang ikut tawuran kemungkinan akan menjadi korban,
baik itu cidera ringan,cidera berat,bahkan
sampai kematian.
2. Masyarakat sekitar juga
merasa sangat di rugikan.contohnya:rusak nya rumah
warga ababila pelajar yang tawuran itu
melempari batu dan mengenai rumah
warga.
3.
Terganggunya proses belajar mengajar
4.
Menurunnya moralitas para pelajar.
5.
Hilangnya perasaan peka,toleransi,tenggang rasa,dan saling menghargaai.
D.
Peran Pendidik Dalam Tawuran Antar Pelajar
Membuat praturan
yang tegas,bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan di keluarkan dari
sekolah,jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan
semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindah.setiap pelajar
siswa siswi harus di buat takut dengan berbagai hukuman yang akan di terima
jika ikut serta dalam aksi tawuran antar pelajar .bagi pelajar yang membawa
senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus di beri sanksi.
Pelajar di berikan
pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akar penyebab tawuran dengan
melakukan tindakan–tindakan tanpa kekerasan,jika terjadi suatu hal,selalu
berprilakusopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang merencanakan
penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.jika di serang di ajarkan untuk
mengalah dan tidak melakukan serangan balasan,kecuali terpaksa.Setiap
manusia memiliki sifat bawaan masing-masing ,ada yang baik,yang sedang dan ada
yang kriminal.dari pada menularkan sifat jahat nya kepada siswa yang lain lebih
baik,di identifikasi dari awal dan di lakukan bimbingan budi pekerti
moraltingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari siswa
tersebut,jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi membahayakan yang lain
segera keluarkan dari sekolah.
Selama ini belajar
di sekolah hanya di situ-situ saja,sehingga tidak saling kenal mengenal
antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya.seharusnya ada kegiatan
belajar gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki
kecendrungan untuk terjadi tawuran pelajar.dengan saling kenal mengenal karena
sering bertemu dan berintraksi maka jika terjadi Masalah tidak akan lari ke
tawuran antar pelajar.diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru yang
bertema tawuran,namun tawuran pelajar yang mendidik,missal tawuran ilmu,tawuran
olahraga,tawuran otak,tawuran dakwah,tawuran cinta dan lain sebagainya.
E.
Cara Mencegah Terjadinya Tawuran AntarPelajar
1. Bekali Diri dengan
Pengetahuan Agama
Di sekolah kita
memang di ajarkan juga pelajaran agama tetapi paling lama dua jam ,seminggu dan
juga pelajaran agama di sekolah lebih terfokus ke nilai akhir ketika
ujian.mungkin Karena factor inilah (kurang nya kesadaran beragama para
siswa)yang membuat para pelajar tidak punya pegangan untuk menahan diri dalam
pergaulan antar siswa.
2.
Pengawasan Orang Tua
Orang tua harus
menjalin komunikasi yang baik dengan anak,saya yakin sudah cukup untuk
membentengi anak dari pengaruh negative lingkungan nya.karena orang tua adalah
orang yang utama dalam membimbing anak untuk jadi lebih baik.
3.
Mengikuti Kegiatan Tambahan di Sekolah
Mengikuti kegiatan
kegiatan luar sekolah saya kira sangat ampuh untuk menyalurkan energi berlebih
pada diri siswa,jika boleh kasih saran sama orang tua, masukan anak-anak ke
kegiatan luar sekolah seperti bela diri,bukan untuk mengajar mereka
berkelahi(walaupun sebenar nya wajib di ajarkan )akan tetapi menurut kepribadian
saya (pribadi)semakin pintar seseorang berkelahi ,semakin mereka menjauhi
perkelahian tersebut.
Saya belajar bela
diri 1 tahun lama nya,tepat nya bela diri Pencak silat persaudaraan setia hati
terate.tetapi semakin lama saya belajar,saya semakin aktif dalam
pemikiran buat memecahkan masalah agar terhindar dari perkelahian,dan bisa
memilah mana perbuatan yang baik atau pun yang merugikan untuk diri kita
kususnya.
4.
Jangan Mudah Terprovokasi
Teliti,cermati dan
gali tiap informasi yang kita dengar dan kita liat,sebelum mengambil tindakan
terhadap permasalahan tersebut.
5.
Pengawasan Sekolah
Sekolah bisa saja
membuat aturan-aturan kusus kepada siswa nya untuk bisa meminimalisir terjadi
nya ketegangan siswa antar sekolah ,trutama buat skolah-sekolah yang
jarak nya ber dekatan.
6.
Hindari Nongkrong Setelah Pulang Sekolah
Nongkrong habis
pulang sekolah pemicu awal terjadinya pertikaian antar sekolah.jika suatu
kelompok bertemu dengan kelompok siswa dari sekolah lain nya,rentan sekali
menjadi gesekan-gesekan yang bisa memicu tawuran antar pelajar.
7.
Jalin Silaturahmi Antar Sekolah
Bisa dengan
mengadakan pertandingan olah raga antar sekolah , tetapi perlu menjadi
catatan,sangat tidak di anjurkan untuk tidak melakukan pertandingan antar
sekolah untuk olahraga yang bersentuhan langsung dengan para pemain nya,seperti
sepak bola,karena menurut pengalaman berawal dari cidera pemain akan
bermunculan sifat dendam kepada yang menyederainya.
8.
Awasi Kendaraan yang di Bawa Siswa
Pengalaman jika
menggunakan kenalpot motor pelajar yang suaranya banyak yang membludak
memekakan telinga.jika motor yang kenalpot suara nya yang membludak jika
melewati kawasan sekolah lain sering ada yang tersinggung dan dari sana
juga bisa menimbulkan pertingkaian dan perkelahian.
Kesimpulan
1. Tawuran adalah sebagai cara untuk
melawan yang di lakukan oleh sekelompok orang dengan sangat kuat
berkelahi,melukai,menyerang,membunuh atau menghukum orang lain.secara
singkat nya tawuran adalah tindakan yang di lakukan untuk melukai orang lain atau
merusak milik orang lain oleh orang yang sedang belajar atau menempuh jenjang
pendidkan .
2. Factor yng menyebabkan tawuran
remaja tidak lah hanya dengan dari individu siswa itu sendiri,melainkan juga
terjadi Karena factor-faktor lain yang datang dari luar individu,di antara nya
factor keluarga ,factor sekolah dan factor lingkungan.para pelajar yang umumnya
masih berusia remaja memiliki kecendrungan untukmelakukan hal-hal di luar
dugaan yang mana kemungkinan dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.pelajar
yang masih berusia remaja memiliki kecendrungan melakukan hal-hal dugaan yang
mana kemungkinan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.dari sinilah peran
orang tua di tuntun untuk mengarahkan dan mengingat kan anak nya jika sang anak
tiba-tiba melakukan kesalahan.
3. keteladanan seorang guru juga
tidak dapat di lepaskan ,guru sebagai pendidik dapat di jadikan instruktur
dalam pendidika kepribadian para siswa agar menjadi insane yang lebih
baik,begitu pun untuk mencari teman sepermainan.sang anak harus di berikan
pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik.masyarakat
sekitar pun harus bisa membantu para remaja dalam mengembangkan potensinya
dengan cara mengakui keberadaan nya.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono,Agung(2006).Perkembangan
Peserta Didik.Jakarta:Rineka Cipta Jakarta.
Pristiwaluyo,T
dan M Sodik(2005).Pendidikan Anak Gangguan Emosi.Depdiknas Dirjen Pendidikan
Tinggi Jakarta.
Sunardi.(1995).Ortopedagogik
Anak Tunalaras.Surakarta:Depdikbud Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
0 Response to "Realitas Pendidikan Indonesia: Peran Pendidikan Dalam Mencegah Tawuran"
Post a Comment