Motivasi Hidup: Hidup Dengan Filosofi Air
أنزل منالسمآءِمآءً فسالت أودية بقدرهافاتمل السيل
زبدارابيا وممايوقدون عليه في النارابتغآءحليةاومتع زبدمثله كذ لك
يضربالله الحق والبطل فأماالزبدفيذهب جفآءً وأماماينفعالناس فيمكت في
الارض كذلك يضربالله الامثال
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka
mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih
yang mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu,
akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat
kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan.”
(Ar-Ra’d: 17)
(Ar-Ra’d: 17)
Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air
dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya, yang benar sama dengan air
atau logam murni, yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan
lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia. Masih banyak lagi Allah menyatakan
karunia air bagi kehidupan dunia dalam Al-Quran.
Selalu Menempati Ruang
“Berbicaralah sesuai dengan bahasa kaumnya…”
Sifat air, seperti yang diajarkan oleh guru di tingkat
sekolah dasar, salah satunya adalah menempati ruang. Dituangkan ke dalam wadah
berbentuk apapun, air akan selalu mengikuti bentuk wadah itu. Begitulah air, ia
dapat memosisikan dirinya sesuai situasi dan kondisi (sikon) yang sedang
dialaminya. Manusia sewajarnya juga mampu untuk selalu menyesuaikan satu sama
lain agar terjalin komunikasi yang saling dipahami.
Bergerak vs Diam, Energi vs Penyakit
Selain itu, manusia-mengikuti filosofi air-dituntut untuk bergerak.
Bila air bergerak, maka benda-benda yang ada di hadapannya akan terbawa arus.
Semakin besar debit air, maka semakin besar energi yang dapat diberikan oleh
air. Di banyak tempat, potensi energi air yang besar ini dimanfaatkan untuk
memutar turbin air, kemudian turbin akan memutar generator listrik untuk
menjadi sumber energi. Tempat-tempat ini dikenal dengan nama Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA).
Namun, saat air itu diam, maka ia tidak akan memberikan
pengaruh apapun terhadap benda-benda di sekitarnya. Bahkan, air yang menggenang
justru akan menimbulkan penyakit, menjadi tempat berkembangbiaknya
jentik-jentik nyamuk. Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk terus beramal
shalih. Banyak ayat Allah dalam Al-Quran yang berkaitan dengan perintah ‘amal
shalih, diantaranya:
فإذافرغت فانصب
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,”
(Al-Insyirah: 7)
(Al-Insyirah: 7)
Sebagian muffasirin berpendapat apabila kamu (Muhammad)
telah selesai berdakwah, maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah
selesai mengerjakan urusan dunia, maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi
yang mengatakan; apabila telah selesai mengerjakan shalat, berdoalah.
فإذاقضيت الصلوة فانتشروافي الأرض وابتغوامن فضل الله واذكرواالله
كثيرًالعلكم تفلحون
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung.”
(Al-Jumu’ah: 10)
(Al-Jumu’ah: 10)
Meninggalkan Basah
Setelah melewati suatu benda, biasanya air akan meninggalkan
basah pada benda tersebut. Hal ini berlaku untuk benda tegak (vertikal), maupun
mendatar. Benda yang telah dilewati air akan kering setelah beberapa saat,
mulai dari hitungan detik hingga jam. Pun demikian dengan manusia, pengaruhnya
dituntut untuk tetap eksis meski ia telah tiada, baik karena sudah berpindah
tempat ataupun wafat.
Contoh konkret, kita dapat meneladani (karena tidak akan
bisa menyamai) Muhammad, Rasulullah SAW. Dilahirkan dari peradaban primitif
serta jauh dari perkembangan global di zamannya, beliau sanggup membumikan
ajaran Islam. Ajaran yang masih paling asli hingga detik ini dari semua ajaran
lain. Beliau masih meninggalkan ‘basah’ yang asli hingga berabad lamanya, hatta
lebih dari kemampuan air itu sendiri. Alasan inilah yang menempatkannya di
posisi tertinggi dalam 100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia, karya Michael H.
Hart. Lalu bagaimana dengan kita? Tetaplah berusaha untuk terus melakukan ‘amal
shalih agar meraih ridha Allah. Wallahu’alam.
وأنليس للإنسنإلاماسعى٠وأن سعيه سوف يرى٠ثم يجزه
الجزآءالأوفى٠وأنإلى ربك المنتهى
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat
(kepadanya). Kemudian akan diberi Balasan kepadanya dengan Balasan yang paling
sempurna, dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu),”
(An-Najm: 39-42)
(An-Najm: 39-42)
0 Response to "Motivasi Hidup: Hidup Dengan Filosofi Air"
Post a Comment