Materi Khutbah Terlengkap 2017: Tema: Akibat Maksiat
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Wahai
saudara-saudaraku kaum Muslimin….
Sesungguhnya musibah-musibah yang menimpa kaum muslimin saat
ini berupa penderitaaan, kesulitan dan kesempitan baik pada harta maupun
keamana, baik yang menyangkut pribadi ataupun social, sesungguhnya disebabkan
oleh maksiat-maksiat yang mereka lakukan. Sikap mereka yang meninggalkan
perintah-perintah Allah serta meninggalkan penegakkan syari’at Allah, bahkan
ada diantara mereka mencari-cari hukum selain dari syari’at Allah yang telah
menciptakan seluruh makhluk. Allah Yang paling sayang terhadap mereka daripada
kasih sayang ibu-ibu dan bapak-bapak mereka. Dan Yang paling mengetahui
kemaslahatan dan kebaikan bagi mereka daripada diri mereka sendiri. Allah
berfirman,
وَمَا أَصَابَكُم مِّن
مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
“Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura:30)
مَّا أَصَابَكَ مِنْ
حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ
وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولاً وَكَفَى بِاللّهِ شَهِيداً
“Apa
saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul
kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS. 4:79)
Kebaikan apa saja yang kita rasakan baik berupa kenikmatan
ataupun keamanan sesungguhnya Allahlah yang telah mengaruniakannya kepada kita.
Dialah yang telah memberikan karunia kepada kita (berupa kemudahan untuk bisa
melakukan hal-hal yang menyebabkan datangnya kebaikan-kebaikan. Dialah yang
telah menyempurnakan kenikmatan bagi kita.
Wahai
saudara-saudara kaum muslimin…
Sesungguhnya kebanyakan orang-orang sekarang mengembalikan
sebab musibah-musibah yang mereka alami, baik musibah yang menyangkut harta
atau yang menyangkut keamanan dan politik, mereka mengembalikan sebab-sebab
musibah-musibah ini hanya kepada sebab-sebab alami, materi, atau kepada sebab
pergolakan politik, atau sebab perekonomian, atau kepada sebab perselisihan
tentang daerah perbatasan antara dua Negara.
Tidak disangsikan lagi, hal ini disebabkan kurangnya
pemahaman mereka dan lemahnya iman mereka dan kelalaian mereka dari
mentadabburi Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah.
Wahai
saudara-saudaraku kaum muslimin…
Sesungguhnya dibalik semua sebab-sebab materi, alami tersebut
adalah sebab syar’I, yang merupakan sebab timbulnya seluruh musibah dan
malapetaka. Pengaruhnya lebih kuat, lebih besar, daripada sebab-sebab materi di
atas. Sedangkan sebab-sebab materi merupakan sarana timbulnya musibah dan
bencana sesuai dengan konsekwensi dari sebab-sebab syar’iyah berupa bencana dan
hukuman. Allah berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ
الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41)
Wahai
saudara-saudaraku kaum muslimin…, wahai ummat Nabi Muhammad…
Bersyukurlah atas kenikmatan-kenikmatan yang Allah karuniakan
kepada kalian. Nikmat yang telah kalian rasakan dan kalian nikmati. Wahai
pengikut nabi Muhammad, kalian adalah umat yang paling baik daripada umat
nabi-nabi yang lain, kalian telah dimuliakan oleh Allah. Allah tidak menimpakan
kebinasaan yang menyeluruh yang menghancurkan seluruh umat sekaligus
sebagaimana yang telah Allah timpakan kepada kaum ‘Aad tatkala Allah binasakan
mereka dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah timpakan angin
itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu
dengar kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan.
Allah juga tidak menimpakan hukuman kepada umat ini
sebagaimana hukuman yang Allah timpakan kepada kaum Tsamud, yang ditimpa suara
yang sangat keras dan mengguntur dan gempa. Sehingga mereka menjadi mayat-mayat
yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka (lihat: QS 54-31 dan QS 7: 78),
tidak juga sebagaimana hukuman yang Allah timpakan kepada kaum Nabi Luth yang
Allah kirimkan kepada mereka hujan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi. Allah membalikkan negeri kaum Luth. (lihat: QS 11: 82)
Wahai
saudara-saudaraku kaum muslimin…
Sesungguhnya Allah dengan kebijaksanaanNya dan rahmatNya
kepada ummat ini, Allah menjadikan hukuman kepada mereka akibat dosa-dosa dan
kemaksiatan yang dikerjakan mereka berupa penguasaan sebagian mereka terhadap
yang lain sesama kaum muslimin. Allah berfirman:
قُلْ هُوَ الْقَادِرُ
عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ
أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ
كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ
وَهُوَ الْحَقُّ قُل لَّسْتُ عَلَيْكُم بِوَكِيلٍ لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ
وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah:"Dia
yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah
kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling
bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian
yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami
silih berganti agar mereka memahami(nya). Dan kaummu mendustakannya (azab)
padahal azab itu benar adanya. Katakanlah:"Aku ini bukan orang yang
diserahi mengurus urusanmu.Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh
rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.” (QS.
Al-An’am: 65-67).
Ibnu katsir menyebutkan, banyak hadits berkaitan dengan ayat
yang pertama. Diantaranya adalah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari
dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Tatkala turun
firman Allah (yang artinya), “Katakanlah: “Dia yang berkuasa untuk mengirimkan
azab kepadamu, dari atas kamu”, Nabi berkata,
أَعُوْذُ بوَجْهكَ
“Aku berlindung
dengan wajahMu (darinya adzab ini)”. (ketika firman Allah, yang artinya)
“Atau dari bawah kaki kalian”, Nabi berkata,
أَعُوْذُ بوَجْهكَ
“Aku berlindung
dengan wajahMu (darinya adzab ini)”. (ketika firman Allah, yang artinya)
“Atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan)
dan merasakan kepada sebahagian) kamu kepada keganasan sebahagian yang lain”,
Nabi bersabda,
هَذه أَهْوَنُ أَوْ
أَيْسَرُ
“Yang ini lebih
ringan atau lebih mudah. (HR Bukhari)
Dan hadits yang
dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Sa’ad bin Abi Waqqas, beliau berkata,
أَقْبَلْنَا مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَتَّى مَرَرْنَا عَلَى مَسْجِدِ بَنِى
مُعَاوِيَةَ فَدَخَلَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَصَلَّيْنَا مَعَهُ وَنَاجَى رَبَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ طَوِيلاً قَالَ « سَأَلْتُ رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ ثَلاَثاً
سَأَلْتُهُ أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالْغَرَقِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ
أَنْ لاَ يُهْلِكَ أُمَّتِى بِالسَّنَةِ فَأَعْطَانِيهَا وَسَأَلْتُهُ أَنْ لاَ
يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ فَمَنَعَنِيهَا
“Kami
pergi bersama Rasulullah hingga kami melewati sebuah masjid bani Mu’awiyah maka
Rasulullahpun masuk dalam masjid tersebut kemudian beliau sholat dua raka’at,
maka kamipun sholat bersama beliau. Beliaupun lama bermunajat kepada Allah,
setelah itu beliau berkata (kepada kami), “Aku meminta kepada Robku tiga
perkara. Aku meminta kepadaNya agar Dia tidak membinasakan umatku dengan
meneggelamkan mereka maka Dia mengabulkan permintaanKu. Dan aku meminta
kepadaNya agar Dia tidak membinasakan umatku dengan musim kemarau yang
berkepenjangan (yaitu sebagaimana yang menimpa kaum Fir’aun) maka Dia
mengabulkan permintaanku. Dan aku meminta kepadaNya agar tidak menjadikan
mereka saling bertentangan (berperang satu dengan yang lainnya) maka Dia tidak
mengabulkan permintaanku”
Wahai
saudara-saudaraku kaum muslimin…
Sesungguhnya kalian beriman dan mempercayai kebenaran
ayat-ayat ini dan kalian beriman dan membenarkan hadits-hadits yang shahih dari
Rasulullah, namun kenapakah kalian tidak merenungkanya…??, kenapa kalian tidak
merenugkan kandungannya..??, kenapa kalian tidak mengembalikan sebab musibah
dan malapetaka yang menimpa kalian kepada kekurang dan kelemahan agama kalian
hingga kalian kembali kepada Rabb kalian. Sehingga kalian menyelamatkan jiwa
kalian dari sebab-sebab kebinasaan dan kehancuran??
Bertakwalah kepada Allah, takutlah kepada Allah wahai
hamba-hamba Allah, lihatlah kepada kondisi kalian, bertaubatlah kepada Allah
dan luruskanlah jalan kalian menuju kepadaNya.
Wahai umat Muhammad, ketahuilah bahwa seluruh musibah dan
fitnah yang menimpa kalian akibat dari perbuatan kalian, akibat dari dosa-dosa
kalian. Maka hendaklah kalian bertaubat dari setiap dosa yang kalian lakukan,
kembalilah kepada jalan Allah dan berlindunglah kalian kepada Allah dari
fitnah, ujian, dan bencana, baik bencana dunia maupun bencana yang berkaitan
dengan agama, berupa syubhat-syubhat dan syahwat (hawa nafsu) yang telah
merintangi umat ini dari agama Allah dan menjauhkannya dari jalan salaf.
Sehingga umat ini terjerumus ke jurang api neraka.
Sesungguhnya fitnah (bencana) yang menimpa hati lebih besar
dan lebih bahaya dan lebih buruk akibatnya daripada bencana dunia, karena
bencana dunia bagaimanapun juga akan musnah cepat atau lambat. Sedangkan
bencana yang menimpa agama seseorang, maka akibatnya adalah kerugian di dunia
dan akhirat. Allah berfirman, “Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi
ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari
kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata”. (QS. 39: 15) .
Ya Allah jadikanlah kami termasuk mukmin yang
sebenar-benarnya, yang mereka mengembalikan sebab musibah yang melanda mereka
kepada sebab yang hakiki yaitu sebab syar’I yang telah Engkau jelaskan dalam
kitabMu melalu lisan RasulMu Mumamad. .
Ya Allah
karuniakanlah bagi umat ini dan bagi para pemimpin-pemimpin mereka agar kembali
taubat kepada Engkau dengan taubat yang sebenar-benarnya, karena kebaikan para
pemimpin merupakan kebaikan bagi umat yaitu kabaikan mereka merupakan sebab
kebaikan bagi umat.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ
وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Yang Kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ
وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللَّّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
Wahai hamba-hamba Allah bertakwalah dan takutlah kalian
kepada Allah, waspadalah kalian dari sikap melalaikan syari’at Allah….
hati-hatilah kalian dari sikap lalai terhadap ayat-ayat Allah…hati-hatilah
kalian dari sikap lalai dari mentadabburi kitabullah (Al-Qur’an)… hati-hatilah
kalian terhadap sikap lalai dari mengenal sunnah-sunnah Rasulullah.
Sesungguhnya pada Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Nabi terdapat sumber kebahagiaan
kalian di dunia dan di akhirat jika kalian memegang teguh kepada sunnah-sunnah
Nabi dengan membenarkan segala pengkhabaran Rasulullah dan melaksanakan
perintah-perintah Rasulullah.
Wahai
hamba-hamba Allah…
Mungkin ada sebagian orang ragu dan menanamkan keraguan pada
orang lain tentang masalah maksiat-maksiat merupakan sebab timbulnya musibah
dan bencana. Hal ini karena kelemahan iman dan kurangnya mereka merenungkan
kandungan isi Al-Qur’an. Saya akan bacakan kepada mereka dan yang sejenis mereka.
Firman Allah (yang artinya):
“Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami
kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur?. Atau apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain?. Maka apakah
mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga) Tiadalah yang
merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS. Al-A’:99)
Sebagian salaf mengatakan, “Jika engkau melihat Allah
memberikan kenikmatan memberikan kenikmatan kepada seseorang sedangkan engkau
melihat orang ini terus melakukan kemaksiatan maka ketauhilah bahwa ini adalah
tipuan Allah kepadanya, dan orang tersebut masuk dalam katagori firman Allah,
سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ
حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
“Nanti
Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah
yang tidak mereka ketahui. dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh.” (QS. Al-Qalam: 45)
Wahai kaum
muslimin…., wahai hamba-hamba Allah…
Sesungguhnya kemaksiatan sangat mempengaruhi keamanan Negara,
sangat berpengaruh terhadap ketentraman bangsa dan perekonomiannya, serta
mempengaruhi hati-hati rakyat. Meskipun
berbagai kemaksiatan terpampang di depan mata dengan berbagai macam dan raga,
jika kita saling bahu membahu mencegahnya sesuai dengan kemampuan kita, insya
Allah semuanya akan sirna dan barakah akan diturunkan ke muka bumi.
Saya mengajak diri saya sendiri dan kalian wahai
saudara-saudaraku untuk bersatu di jalan Allah dan saling bergandengan tangan
dalam menegakkan syari’at Allah, saling menasehati satu dengan yang lainnya,
berdialog dengan siapa saja yang memang butuh untuk diajak dialog namun dengan
metode yang terbaik dan dengan hujjah (argumentasi) dari Al-Qur’an dan
As-Sunnah serta dengan argumentasi akal, tidak membiarkan para pelaku kebatilan
tetap dalam kebatilan mereka karena mereka berhak untuk kita jelaskan kepada
mereka kebenaran yang hakiki kemudian kita memotivasi mereka untuk
melaksanakannya serta kita jelaskan juga kepada mereka kebatilan mereka dan
kita memperingatkan mereka dari kebatilan tersebut.
Kita mohon kepada Allah agar mengembalikan orang yang sesat
dari umat ini kepada jalan yang benar, agar menjadikan kita saling bergandengan
tangan dalam melaksanakan kebenaran, saling tolong menolong dalam mengerjakan
kebajikan dan ketakwaan hingga kit mengembalikan apa-apa yang telah sirna
berupa kemuliaan dan ketinggiannya, sesungguhnya Allah yang Menguasai hal itu
dan Maha mampu mewujudkannya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
َاللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
0 Response to "Materi Khutbah Terlengkap 2017: Tema: Akibat Maksiat"
Post a Comment