Materi Khutbah Terlengkap 2017: Makna Islam
Khutbah
Pertama:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ
واَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ وَمَنْ اهْتَدَى بِهُدَاهُ وَعَمِلَ بِسُنَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أًمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ
هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ
مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ
ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat kepada diri saya
sendiri dan kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita tingkatkan Islam,
iman dan taqwa kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala karena hanya dengan
Islam, iman dan taqwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia
terlebih lagi Insya Allah di akhirat.
Untuk itu pada khutbah kali ini mengambil sebuah judul “MAKNA ISLAM”
As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitab “Ushul Tsalatsah”, berkata:
اْلإِسْلاَمُ هُوَ اْلاِسْتِسْلاَمُ لِلَّهِ
بِالَّتْوِحْيِد وَاْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَاْلاِبْتِعَادُ عَنِ
الشِّرْكِ.
Artinya: “Islam itu ialah berserah diri kepada Allah
dengan meMaha EsakanNya dalam beribadah dan tunduk dengan melakukan ketaatan
dan menjauhkan diri dari syirik.”
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 112:
Artinya: “(Tidak demikian), bahkan barangsiapa yang
menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan,maka baginya pahala
pada sisi TuhanNya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.”
Adapun sendi-sendi Islam itu ada lima sebagaimana yang telah disabdakan
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Al-Bukhari dan Muslim.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ
الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
Artinya: “Dari Abdillah bin Umar Radhiallaahu anhu
Berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Islam
itu didirikan atas lima perkara:
1. Bersaksi bahwa tidak ada Ilah
yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
2. Mendirikan shalat
3. Mengeluarkan zakat.
4. Menunaikan ibadah haji
5. Berpuasa di bulan Ramadlan.”
Inilah sendi-sendi Islam, yang menyebabkan seseorang keluar dari lingkaran
kekafiran dan yang menyebabkan seseorang masuk Surga dan jauh dari siksa
Neraka.
Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah
Lima sendi tersebut di atas merupakan rukun Islam. Barangsiapa menjalankannya
dengan sempurna, maka ia
termasuk muslim yang sempurna imannya, dan barangsiapa yang meninggalkan seluruhnya, maka ia
adalah kafir yang nyata. Dan barangsiapa mengingkari salah satu dari padanya,
maka para ulama’ bersepakat bahwa ia bukan muslim. Dan barangsiapa yang
meyakini seluruhnya dan ia menelantarkan salah satu darinya selain syahadat
maka ia adalah fasiq dan barangsiapa yang beramal hanya sebatas lisannya saja
tanpa dibarengi dengan I’tigad, maka ia adalah munafiq.
Allah Ta’ala berfiman dalam surat Ali Imran ayat 19.
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi
Allah hanyalah Islam”.
Maksud dari ayat di atas, bahwa sesungguhnya tidak ada agama yang diterima di
sisiNya dari seseorang selain Islam.
Maka barang siapa menganut suatu agama selain syari’at nabi Muhammad
Shallallaahu alaihi wa Salam setelah
diutusnya beliau, maka agama itu tidak di
terima di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 85.
Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain agama
Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, sedang ia di akhirat
kelak termasuk golongan orang yang merugi.”
Yakni barangsiapa menjalankan agama selain apa yang disyari’atkan oleh Allah
kepada RasulNya, maka tak akan diterima daripadanya di sisi Allah dan ia kelak
di akhirat termasuk di antara orang-orang yang merugi.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadist yang
shahih:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu amal, yang
tidak didasari keterangan kami, maka ia adalah tertolak”.
Berdasarkan hadist di atas telah jelas sekali bagi para hamba yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, bahwa apa saja yang berhubungan dengan syariat, baik dari
segi aqidah maupun ibadah, baru akan diterima di sisi Allah apabila hal itu
sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah kepada RasulNya.
Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran
ayat 31.
Artinya: “katakanlah: “Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dan Allah Ta’ala telah berfirman pula, dalam surat Al-Hasyr ayat 7.
Artinya: “Apa yang diberikan oleh rasul maka
terimalah ia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.”
Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah…..
Bila dipandang dari sejak syari’at di turunkan sampai hari akhir nanti, maka
Islam itu dapat dibagi dua, yaitu:
1. Islam dipandang dari segi umum
2. Islam dipandang dari segi khusus
Islam dipandang dari segi umum, bahwa sejak rasul yang pertama sampai hari
akhir nanti, syari’at mereka adalah Islam yang berarti, tunduk beribadah hanya
kepada Allah semata, karena itu mereka disebut Al-Muslimun.
Islam dipandang dari segi khusus, bahwa sejak diutusnya Rasul yang terakhir,
yang mana ia adalah penyempurna bagi syari’at sebelumnya, serta menjadi penutup
bagi segenap rasul, maka barangsiapa dari ummat manusia, yang tidak beriman
kepada Nabi Muhammadsaw , maka ia kafir.
Sebagaimana yang tersebut di dalam hadist yang shahih bahwa Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ:
وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ
اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنُ
بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارَ. (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Demi dzat yang diri
Muhammad berada di tanganNya, tidaklah seseorang mendengar tentang aku dari
umat ini, baik itu kaum Yahudi atau kaum Nasrani, kemudian meninggal sementara
ia belum mau beriman kepada apa yang aku bawa, melainkan ia akan menjadi
penghuni Neraka.” (Hadits
Muslim)
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah
Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ،
وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Kita harus yakin bahwa Islam, adalah agama yang benar di sisi Allah dan
selainnya adalah batil Dan kita meyakini, bahwa Islam adalah agama yang telah
sempurna. Sebagaimana telah tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3:
Artinya: “Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah ku-ridlai Islam
itu jadi agama bagimu”.
Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah….
Itulah Islam, Allah telah memberi kabar kepada nabiNya dan kepada seluruh kaum
mu’minin, bahwa Ia (Allah) telah menyempurnakan bagi mereka Islam sebagai
agama.
Dengan keputusan Allah ini, sekaligus merupakan keme-nangan bagi kaum mu’minim
dan merupakan kesempurnaan dalam beragama.
Maka selesailah tugas Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dalam
mengemban tugasnya dalam menyampaikan agama, dan bagi kaum mukminin, mereka tidak butuh lagi pengurangan ataupun penambahan
selamanya.
Semoga Allah selalu membimbing kita semua ke jalan yang diridhaiNya. Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَأَمِتْنَا
عَلَى اْلإِيْمَانِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا
اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ
بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
0 Response to "Materi Khutbah Terlengkap 2017: Makna Islam"
Post a Comment