Kumpulan Makalah Olahraga: Makalah Atletik Cabang Lempar Lembing
MAKALAH
ATLETIK LEMPAR LEMBING
Oleh: Muhammad Akbar
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Makassar
Akbarusamahbinsaid.@gmail.com
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolon-gan kepada-Nya, memohon
ampunan kepada-Nya, bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
keburukan diri kami dan kejelekan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang menyesatkannya,. Dan barangsiapa
disesatkan, maka tidak ada pemberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa
tidak tuhan yang patut disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan
saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan
ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah subhanaahu wata’ala. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar
Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................. 1
C. Metode
Penulisan................................................................................................ 1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................ 2
A.
Pengertian Lempar Lembing............................................................................... 2
B.
Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah............................................................ 4
C.
Teknik-Teknik Dalam Lempar Lembing............................................................. 6
BAB III
PENUTUP................................................................................................ 7
A.
Kesimpulan......................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lempar lembing merupakan suatu
aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa
lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,
lempar lembing lebih identik dengan aktivitas berburu nenek moyang manusia.
Sebagaimana olahraga atletik lainnya, lempar lembing diadopsi dari kebiasaan kaum
laki-laki pada zaman tersebut. Aktivitas ini baru berkembang menjadi suatu
olahraga ketika umat manusia memasuki masa bercocok tanam dan beternak,
meninggalkan masa nomaden yang lebih kental dengan aktivitas berburunya.
Manusia mulai menetap dengan membangun perkampungan atau perkotaan.
Perubahan gaya hidup pun terjadi.
Salah satunya adalah aktivitas fisik seperti melempar lembing tak lagi
digunakan untuk berburu. Aktivitas itu dialihkan menjadi suatu olahraga yang
dipertandingkan. Unsur untuk memperoleh makanan (berburu) berubah menjadi upaya
pemenuhan akan hiburan dan prestasi. Walaupun belum ditemukan catatan sejarah
yang otentik mengenai lempar lembing, tapi sebagian ahli meyakini olahraga ini
telah berkembang sejak zaman Yunani Klasik. Saat itu, lempar lembing termasuk
olahraga populer. Tak kalah dengan olahraga jenis atletik lainnya, seperti
lari, lompat, dan lempar cakram.
B. TUJUAN
- Mengetahui pengertian lempar lembing
- Mengetahui persyaratan yang syah pada olah raga lempar lembing
- Mengetahui teknik bermain lempar lembing
C. METODE PENULISAN
Metode yang di gunakan dalam
pembuatan makalah ini adalah dengan cara browsing atau mencari dari internet
sebagai bahan dari pembuatan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMPAR LEMBING
Lembing adalah olahraga yang
merupakan keturunan dari banyak bentuk kompetisidiperebutkan di berbagai bagian
dunia kuno yang melibatkan melemparkan dari peluru. Lembing adalah salah satu
peristiwa yang membentuk bagian dari Olimpiade kuno, dan itu termasuk dalam
perdana Olimpiade modern pada tahun 1896. Lembing akhirnya diatur oleh lintasan
dan lapangan payung tubuh, Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).
Javelin kompetisi paling dikenal
melalui pemaparan yang diberikan olahraga pada Olimpiade, di mana lembing
adalah kejadian terpisah diperebutkan oleh laki-laki dan perempuan. Javelin
juga merupakan bagian dari dua tahunan Atletik Dunia kejuaraan atletik dan
berbagai daerah bertemu. Javelin kompetisi adalah bagian dari National
Collegiate Athletic Association (NCAA) tahunan kejuaraan trek dan lapangan. Ini
juga merupakan salah satu peristiwa yang meliputi baik dasalomba dan
heptathlon.
Beruang lembing sejumlah kesamaan
teknis ke lapangan olahraga tradisional lainnya yang mengharuskan atlet untuk melempar
peluru sejauh mungkin. Yang menembak, melempar palu, dan cakram semua
memerlukan atlet untuk mempertimbangkan berbagai faktor fisik, termasuk efek
angin, sudut di mana objek dilepaskan, ketinggian di mana objek dilepaskan, dan
kecepatan objek pada rilis. Ini adalah pertimbangan aerodinamis spesifik
lembing itu sendiri yang memisahkan olahraga ini dari peristiwa melempar lain.
Proyektil yang digunakan dalam
lembing terdiri dari tiga bagian yang berbeda-kepala, dibangun dari logam
ringan; batang, yang terbuat dari serat karbon atau komposit lain bahan
sintetis dan cengkeraman, porsi lembing di mana objek dipegang oleh pelempar
sebelum pengiriman.
Berbeda
dengan gerak kaki dan tubuh resultan posisi yang dicari oleh seorang atlet
untuk menghasilkan peluru yang sukses melempar atau rilis cakram, lembing
aturan melarang spin atau memutar dari tubuh pelempar sebelum pelepasan lembing
(bagian belakang pesaing mungkin tidak menghadapi garis melemparkan setiap saat
sebelum pelepasan lembing).
1. Cara Memegang
- Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
- Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
- Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
Peraturan lomba lempar lembing
- Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing.
- Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram.
- Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
- Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
- Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar
lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu
perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing.
- Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
- Membawa lembing Di bawah
- Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
- Membawa lembing di depan dada
- Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
B. PERSYARATAN SUATU LEMPARAN YANG SYAH
- Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
- Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
1. Peralatan lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan.
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing.
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
2. Jalur Lari Awala
- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
3. Garis Lengkung Lemparan
Lemparan
harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan
jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih
selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah.
Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku
atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat
putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
C. TEKNIK-TEKNIK DALAM LEMPAR LEMBING
Olah raga lempar lembing merupakan
cabang olahraga atletik, dimana atlet dari melemparkan lembing atau tombak pada
lapangan dengan ukuran yang telah ditentukan. Lembing yang digunakan dalam
olahraga ini terbuat dari logam metal dan pada ujungnya terdapat mata lembing
yang bentuknya runcing. Lembing terdiri dari tiga bagian, yaitu mata lembing
yang berbentuk runcing, badan lembing, dan tali pegangan pada lembing. Pada
olahraga lempar lembing, panjang dan berat lembing yang digunakan berbeda,
untuk putra panjangnya 2,6 sampai 2,7 meter dengan berat 800 gram.
Sedangkan
untuk putri panjang lembing adalah 2,2 sampai 2,3 meter dan beratnya 600 gram.
Dalam olahraga lempar lembing terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan,
di antaranya adalah tentang cara memegang lembing, cara membawa lembing, gaya
melempar, dan sikap ketika melempar lembing.
1. Cara Memegang Lembing
Untuk memegang lembing ada terdapat
aturan dan ketentuan khusus yang perlu diperhatikan. Ada dua macam cara dalam
memegang lembing, yaitu:
- Cara Finlandia: antara kedua jari tengah dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing, sedangkan jari telunjuk diletakkan sewajarnya.
- Cara Amerika: antara kedua jari telunjuk dan ibu jari diletakkan pada bagian belakang balutan lembing.
2. Cara Membawa Lembing
Dalam membawa lembing, ada tiga cara
yang bisa digunakan, yaitu:
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga. Sementara mata lembing diarahkan ke depan agak serong ke arah bawah.
- Tangan sebelah kanan ditekuk, kemudian lembing dipegang hingga sejajar dengan telinga, tetapi mata lembing diarahkan ke depan dengan serong ke atas.
- Lembing dibawa oleh tangan kanan yang diletakkan di belakang badan dengan mata lembing diarahkan ke depan serong atas.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di
dalam gerakan lempar lembing banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh
bagian atas dan bawah mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari
kombinasi yang lengkap dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu
gerakan lempar lembing yang baik.
B. SARAN
Sebagai calon guru olahraga, dengan
mengetahui analisis gerak lempar lembing mulai dari gerakannya itu sendiri,
sendi yang berperan, bidang dan sumbu yang terkait, sertAa otot-otot yang digunakan, diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam
membelajarkan anak didiknya kelak.
Terimah Kasih atas
kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "Kumpulan Makalah Olahraga: Makalah Atletik Cabang Lempar Lembing"
Post a Comment