Kumpulan Makalah Olahraga: Makalah Atletik Cabang Lari 100 Meter
MAKALAH ATLETIK LARI 100 METER
Oleh: Muhammad Akbar
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas
Negeri Makassar
Akbarusamahbinsaid.@gmail.com
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah. Kami memuji-Nya, memohon pertolon-gan kepada-Nya, memohon
ampunan kepada-Nya, bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari
keburukan diri kami dan kejelekan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi
petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang menyesatkannya,. Dan barangsiapa
disesatkan, maka tidak ada pemberi petunjuk kepadanya. Saya bersaksi bahwa
tidak tuhan yang patut disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan
saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Melalui
kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan
ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah subhanaahu wata’ala. memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.
LARI 100 METER
Tehnik lari
100 meter adalah sebagai berikut: Didalam lari sprint 100 meter ada 3
hal penting yang harus di kuasai oleh setiap pelari yaitu: teknik start, teknik
lari dan teknik finish.
A. Teknik Start
Dalam perlombaan lari dikenal 3 macam start, yaitu
start jongkok (crouching start) digunakan pada lari jarak pendek, start berdiri
(standing start) di gunakan pada lari jarak menengah, jarak jauh dan marathon.
Start melayang (flying start) digunakan lari sambung atau estafet oleh pelari
kedua dan pelari berikutnya.
Teknik start jongkok mempunyai 3 macam posisi start
yang dilakukan pada block start, yaitu:
a). Short Startbunc Start (Start Pendek)
Posisi start ini diukur 16 inci dari garis start
sampai dengan block start depan. Saat jongkok lutut kaki belakang berada di
depan ujung kaki yang lain. Apabila berdiri, ujung kaki belakang akan terletak
kira-kira disamping tumit. Start ini dapat menghasilkan kecepatan yang tinggi, tetapi
bagi anak-anak start ini kurang sesuai karena dengan posisi kaki yang
berdekatan, peranan kedua tangan akan terasa lebih berat, maka start pendek ini
akan sesuai dipakai pada atlet yang sudah terlatih.
b). Medium start
(start menengah)
Posisi start ini diukur 21 inci dari garis start
sampai dengan block start depan, Saat berjongkok lutut kaki belakang kira-kira
berada di samping lekukan telapak kaki depan. Start ini juga biasa menghasilkan
kecepatan yang tinggi. Pada posisi ini atlet dapat mengeluarkan tenaga yang
besar untuk melesat dari block start, dengan kecepatan yang tinggi, sehingga
posisi start ini banyak digunakan oleh para atlet.
c). Long start
(start panjang)
Posisi start ini diukur 21 inci dari garis start
sampai block start depan, dengan jarak 26 inci diantara block. Saat berjongkok
lutut kaki belakang berada disamping atau kira-kira segaris dengan tumit kaki
depan atau letak lutut lebih mundur lagi, kedua telapak kaki saling berjauhan.
Start ini kurang menguntungkan. Pelari yang berkaki panjang biasanya sesuai
dalam memakai start ini.
Adapun gerakan aba-aba “Siap” lari
jarak pendek 100 meter adalah:
a). Pada aba-aba “bersedia” atlet mulai menempatkan diri pada block start,
dengan kedua kaki bertumpu pada block start, dan lutut kaki belakang diletakan
ditanah, pada saat yang sama tangan diletakan dibelakang garis start, kurang
lebih selebar bahu, dengan ujung-ujung jari menyentuh tanah, antara ibu jari
dan telunjuk membentuk seperti huruf V, kepala relak dengan pandangan mata
kedepan.
b) Pada aba-aba “siap” lutut diangkat dari tanah sedemikian rupa sehingga
kedua kaki sama-sama menjadi sedikit bengkok, untuk idealnya menurut Vern
Gambetta, lutut depan membentuk sudut 90 derajat, dan lutut belakang membentuk
sudut antara110 sampai 120. Dan kaki kaki tersebut menekan pada balok, pinggul
menjadi naik sedemikian rupa sehingga lebih tinggi dari bahu yang letaknya
berada diatas tangan, lengan di pertahankan lurus dengan berat badan dibebankan
merata kepada semua titik tumpu, punggung tidak boleh tinggi dari bahu dan
dicari posisi mana yang paling enak untuk dapat melesat secepatnya dari balok
start dan pandangan mata melihat kedepan, kurang lebih 1,5meter didepan garis
start.
c) Pada saat pistol bunyi atau aba-aba “ya”, si atlet dengan reaksi yang
cepa bertolak dari balok start, pada saat yang sama mengangkat tangan dari
tanah, yang mengakibatkan ketidakseimbangan badan sebagai tahap awal dari
gerakan start, kaki belakang dalam keadaan bengkok bergerak maju, kaki yang
lain diluruskan dengan kuat untuk memberikan daya dorong kedepan, kedua lengan
memberikan imbangan gerak terhadap kedua kaki dan membantu memberikan daya
selama gerakan lari.
B. Teknik Lari Jarak Pendek 100
Meter
Pada teknik lari jarak pendek ada 3 macam bagian yang
harus diperhatikan, yaitu: langkah kaki, ayunan lengan serta kecondongan badan.
1. Langkah Kaki
Gerakan lari secara keseluruhan dimulai dengan tanah
kembali, siklus keseluruhan dimulai saat dimana satu kaki melangkah menyentuh
tanah, dan sampai kemudian menyentuh lagi, jadi terdiri dari beberapa tahap,
yaitu:
a). Tahap melangkah (drive)
Mata kaki dan lutut diangkat pada saat titik berat
badan bergerak didepan kaki yang menumpu, dan mendorong pinggul kedepan. Kaki
yang melangkah ditekuk dan bergerak kedepan dan keatas, ekstensi maksimum dari
kaki yang melangkah bersamaan dengan gerak mengangkat paha dari kiri, ekstensi
tersebut kedepan sampai kejari jari kaki.
Kedua lengan mengayun memberi imbangan gerak terhadap
kedua kaki, titik maksimum gerakan ini bersamaan pula dengan gerak dorong
akhir, sehingga bila siku berada dititik jauh dibelakang, lutut yang satunya
akan mencapai tinggi maksimum didepan badan, ayunan tangan kedepan kearah
hidung serta ayunan kebelakang agak keluar dengan siku ditekuk membuat sudut
kira-kira 90 derajat.
b). Kontak (contact)
Kontak dengan tanah untuk lari jarak pendek khususnya
lari jarak 100 meter berbeda dengan lari jarak jauh dan menengah. Pada lari
jarak jauh dan menengah kontak terjadi saat telapak kaki menyentuh tanah,
sedangkan kontak pada saat lari jarak 100 meter terjadi pada saat bola kaki
menyentuh tanah.
c). Support
Pada saat yang sama lutut sedikit dibengkokan sebagai
persiapan untuk melangkah, sedangkan lutut yang lainya ketika bergerak kedepan
terus dibengkokan (jaga keseimbangan dengan kecepatan) sampai ini menjadi kaki
tumpu (dibawah titik berat badan), dan diteruskan bersama dengan pinggul
bergerak kedepan pada saat rilek pada saat kaki tumpu menjadi kaki dorong.
Ayunan kedua tangan tetap kearah hidung.
d). Tahap pemulihan (recovery)
Sekali gerak melangkah itu selesai, sentuhan pada
tanah yang dibuat oleh tungkai selesai juga, dan titik pusat berat badan tetap
diproyeksikan pada satu garis lurus kedepan (bukan parabola), tungkai yang
telah melangkah secara otomatis akan terangkat kebelakang, sedangkan tungkai
yang lain kedepan dan mulailah terbentuk tarikan yang aktif ketika tungkai
mulai menyentuh tanah.
Tungkai belakang membuat gerakan rotasi yang berulang
ulang dan lengan berayun dengan arah yang berlawanan. Siklus ini dapat disebut
suatu gerakan rilek dalam saaat melayang atau tahap pemulihan.
2. Ayunan Lengan
Ayunan lengan pada lari jarak pendek gerakannya lebih
keras dibandingkan dengan lari jarak menengah dan jauh karena dipengaruhi oleh
kecepatan yang tinggi, sehingga secara otomatis ayunan lengan akan lebih keras
dan lebih tinggi juga frekwensinya dan lebih banyak di bandingkan dengan lari
jarak menengah dan jauh. Ayunan tangan harus kuat agar keseimbangan titik
terganggu, ayunan tangan ini mengarah kedepan hidung serta ayunan kebelakang
agar keluar dengan siku ditekuk membentuk sudut 90 derajat.
3. Kecondongan Badan
Pada lari jarak pendek posisi badan condong kedepan,
tidak membungkuk dan juga tidak membusungkan dada, pandangan tidak terlalu jauh
kedepan, sebaiknya kurang lebih 5 sampai 10 meter kedepan (Yusuf Adisasmita,
1992:40).
Namun pada kenyataannya pada atlet kelas dunia,
seperti Carl Lewis dan Ben Johnson, posisi badan tidak condong kedepan, namun
cenderung hampir tegak, hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh kecepatan
lari yang sangat tinggi, sehingga secara otomatis badan akan tegak dalam
melakukan lari jarak pendek 100 meter tersebut.
C. Teknik Finish
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pelari pada
waktu melewati garis Finish, diantaranya:
- Lari
terus tanpa mengubah sikap lari
-
Dada dicondongkan kedepan, tangan kedua-duanya diayunkan kebawah belakang, di
Amerika lazim disebut “the lunge” atau merobohkan diri.
- Dada
diputar dengan ayunan tangan kedepan atas, sehingga bahu sebelah majukedepan.
- Cara
yang paling baik untuk memasuki garis finish adalah dengan cara dada
dicondongkan kedepan, tangan diayunkan kebelakang, karena cara ini paling
efektif dan biasa dilakukan oleh atlet-atlet lari jarak pendek 100 meter.
Terimah Kasih atas
kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "Kumpulan Makalah Olahraga: Makalah Atletik Cabang Lari 100 Meter"
Post a Comment