12 Contoh Teladan Para Ulama Dalam Menuntut Ilmu Agama
Kisah-kisah nyata berikut ini
sebagian besar disarikan dari kitab alMusyawwaq ilal Qiro-ah wa tholabil ‘ilm
karya Ali bin Muhammad al-‘Imran.
1. KESABARAN DAN KESUNGGUHAN MENUNTUT ILMU
Ibnu Thahir al-Maqdisy berkata : Aku
dua kali kencing darah dalam menuntut ilmu hadits, sekali di Baghdad dan sekali
di Mekkah. Aku berjalan bertelanjang kaki di panas terik matahari dan tidak
berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil memanggul kitab-kitab di punggungku.
2. BELAJAR SETIAP HARI
Al-Imam anNawawy setiap hari membaca
12 jenis ilmu yang berbeda (Fiqh, Hadits, Tafsir, dsb..)
3. MEMBACA KITAB SEBAGAI PENGUSIR KANTUK
Ibnul Jahm membaca kitab jika beliau
mengantuk, pada saat yang bukan semestinya. Sehingga beliau bisa segar kembali.
4. BERUSAHA MENDAPATKAN FAIDAH ILMU MESKI DI KAMAR
MANDI
Majduddin Ibn Taimiyyah (Kakek
Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah) jika akan masuk kamar mandi berkata kepada orang
yang ada di sekitarnya: Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku bisa
mendengarnya di kamar mandi.
5. 40 TAHUN TIDAKLAH TIDUR KECUALI KITAB BERADA DI
ATAS DADANYA
Al-Hasan alLu’lu-i selama 40 tahun
tidaklah tidur kecuali kitab berada di atas dadanya.
6. TIDAKLAH BERJALAN KECUALI BERSAMANYA ADA KITAB
Al-Hafidz alKhothib tidaklah
berjalan kecuali bersamanya kitab yang dibaca, demikian juga Abu Nu’aim
alAsbahaany (penulis kitab Hilyatul Awliyaa’)
7. MENJUAL RUMAH UNTUK MEMBELI KITAB
Al-Hafidz Abul ‘Alaa a-Hamadzaaniy
menjual rumahnya seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul Jawaaliiqy
8. KEMAMPUAN MEMBACA YANG LUAR BIASA
Ibnul Jauzy sepanjang hidupnya
telah membaca lebih dari 20.000 jilid kitab, Al-Khothib
al-Baghdady membaca Shahih al-Bukhari dalam 3 majelis ( 3 malam), setiap malam
mulai ba’da Maghrib hingga Subuh (jeda sholat)
Catatan : Shahih alBukhari terdiri dari 7008 hadits,
sehingga rata-rata dalam satu kali majelis (satu malam) dibaca 2336 hadits. Abdullah bin Sa’id bin Lubbaj al-Umawy dibacakan kepada beliau Shahih
Muslim selama seminggu dalam sehari 2 kali pertemuan (pagi dan sore) di masjid
Qurtubah Andalus setelah beliau pulang dari Makkah.
Catatan : Shahih Muslim terdiri dari 5362 hadits
Al-Hafidz Zainuddin al-Iraqy membaca
Musnad Ahmad dalam 30 majelis (pertemuan)
Catatan : Musnad Ahmad terdiri dari 26.363 hadits,
sehingga rata-rata dalam sekali majelis membacakan lebih dari 878 hadits.
Al-‘Izz bin Abdissalaam membaca
kitab Nihaayatul Mathlab 40 jilid dalam tiga hari (Rabu, Kamis, dan Jumat) di
masjid.
Al-Mu’taman as-Saaji membaca kitab
al-Fashil 465 halaman (kitab pertama tentang Mustholah hadits) dalam 1
majelis.
Salah seorang penuntut ilmu
membacakan di hadapan Syaikh Bin Baz Sunan anNasaa’i selama 27 majelis
Catatan : jika yang dimaksud adalah Sunan anNasaai
as-Sughra terdiri dari 5662 hadits, sehingga rata-rata lebih dari 209 hadits
dalam satu majelis.
Syaikh Muhammad Nashiruddin
al-Albany rata-rata menghabiskan waktu selama 12 jam sehari untuk membaca
buku-buku hadits di perpustakaan.
9. MENGULANG-ULANG MEMBACA SUATU KITAB HINGGA BERKALI-KALI
Al-Muzani berkata: Aku telah membaca
kitab arRisalah (karya asy-Syafi’i) sejak 50 tahun lalu dan setiap kali aku
baca aku menemukan faidah yang tidak ditemukan sebelumnya.
Gholib bin Abdirrahman bin Gholib al-Muhaariby telah
membaca Shahih alBukhari sebanyak 700 kali.
10. KESUNGGUHAN MENULIS
Ismail bin Zaid dalam semalam
menulis 90 kertas dengan tulisan yang rapi. Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisiy telah menulis/ menyalin lebih dari 2000
jilid kitab-kitab. Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan salinan 9
buku. Jika sibuk dalam sehari menyalin 2 buku.
Ibnu Thahir berkata: saya menyalin
Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abi Dawud 7 kali dengan upah, dan
Sunan Ibn Majah 10 kali Ibnul Jauzy
dalam setahun rata-rata menyalin 50-60 jilid buku, Muhammad bin
Mukarrom yang lebih dikenal dengan Ibnu Mandzhur –penulis Lisaanul Arab- ketika
meninggal mewariskan 500 jilid buku tulisan tangan.
Abu Abdillah alHusain bin Ahmad
alBaihaqy adalah seseorang yang cacat sehingga tidak memiliki jari tangan, namun
ia berusaha untuk menulis dengan meletakkan kertas di tanah dan menahannya
dengan kakinya, kemudian menulis dengan bantuan 2 telapak tangannya. Ia bisa
menghasilkan tulisan yang jelas dan bisa dibaca. Kadangkala dalam sehari ia
bisa menyelesaikan tulisan sebanyak 50-an kertas.
11. SANGAT BERSEMANGAT DALAM MENCATAT FAIDAH
Al-Imam anNawawy berkata: Janganlah
sekali-kali seseorang meremehkan suatu faidah (ilmu) yang ia lihat atau dengar.
Segeralah ia tulis dan sering-sering mengulang kembali.
Al-Imam al-Bukhary dalam semalam
seringkali terbangun, menyalakan lampu, menulis apa yang teringat dalam
benaknya, kemudian beranjak akan tidur, terbangun lagi , dan seterusnya hingga
18 kali.
Abul Qosim bin Ward atTamiimy jika
diberikan kepada beliau suatu kitab beliau akan membaca dari atas hingga bawah,
jika menemukan faidah baru beliau tulis dalam kertas tersendiri hingga
terkumpul suatu pokok bahasan khusus.
12. BERSAMA ILMU HINGGA MENJELANG AJAL
Abu Zur’ah arRaaziy ketika menjelang
ajal dijenguk oleh sahabat-sahabatnya ahlul hadits mereka mengisyaratkan hadits
tentang talqin Laa Ilaaha Illallaah. Hingga Abu Zur’ah berkata:
روى عبدالحميد بن جعفر، عن صالح بن أبي عريب، عن كثير بن
مرَّة، عن معاذ عن النبي – صلى الله عليه وسلم -: ((من كان آخر كلامه: لا إله إلا
الله دخلَ الجنة))
Abdul Humaid bin Ja’far meriwayatkan dari Sholih bin Abi Uraib dari Katsir bin Murroh dari Muadz dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam: Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallaah maka ia masuk surga.
Abdul Humaid bin Ja’far meriwayatkan dari Sholih bin Abi Uraib dari Katsir bin Murroh dari Muadz dari Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam: Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah Laa Ilaaha Illallaah maka ia masuk surga.
Semoga Bermamfaat, Shukran
Jazakallah Khairan@