Makalah Olahraga Anggar (Kumpulan Makalah Olahraga FIK UNM)
Disusun Oleh:
Muhammad Akbar S. Pd
ALUMNI JURUSAN PEND. KEPELATIHAN
OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu
wata’ala, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan salah satu
dari tugas mata kuliah Pandidikan Jasmani dan Kesehatan 1 ini tepat pada
waktunya.
Dalam
penyelesaian makalah ini yang berjudul “Olahraga Anggar”. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungandalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan
seluruh pembaca pada umumnya.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejarah
Sejak
dahulu kala, pedang diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia
menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan
ketrampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar
belakang permainan anggar.
Anggar
merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme
sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang
ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin (presiden kedua dari International
Olympic Committee), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional
yang disebut dengan Masters diperbolehkan untuk ikut bertanding.
Anggar
dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1896.
Merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap
dalam pelaksanaan Olimpiade.
B. Tujuan
Makalah ini bertujuan :
1. Dapat mengetahui tentang Permainan
Anggar
2. Dapat mengetahui cara bermain
Permainan Anggar
3. Dapat mengetahui sejarah Permainan
Anggar
C. Rumusan Masalah
1. Bagai sebenarnya Tenis Permainan
Anggar
2. Bagai mana peraturan tenis Permainan
Anggar
3. Apa saja yang diperlukan dalam
permainan Permainan Anggar
D. Batasan Masalah
1. Makalah ini hanya membahas tentang
permainan Permainan Anggar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Anggar
Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang
menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis
senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan
tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggaran adalah satu satu cabang olahraga
yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian
dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi
di Olimpiade.
Etimologi
kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Perancis
"en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti
"bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan
anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam
bahasa Perancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. Walaupun kita
menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai
sarana pendidikan atau pun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan
sejarah yang cukup panjang. Kemampuan teknis, catatan pencapaian yang cukup
panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam
permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga
itu sendiri.
B. Sejarah Masuknya Anggar ke Indonesia
Pada
zaman penjajahan Belanda di Indonesia, para tentara Kerajaan Belanda membawa
serta olahraga anggar masuk ke Indonesia. Pada saat itu terdapat dus macam
tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga. Kemampuan bermain
anggar untuk berkelahi diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda (KNIL) dengan
menggunakan kelewang (pedang) atau sangkur. Sedangkan, permainan anggar untuk
olahraga dipersilakan bagi para bintara, perwira, serta mahasiswa.
Tokoh-tokoh
militer bangsa Indonesia yang mempunya keahlian bermain anggar pada waktu itu
antara lain adalah Drh.Singgih, Soeparman, Maryono, Setu, Warsimin, Paimin
Salekan, Atmo Soewirjo, J. Sengkey, Suratman, Mantiri, C.H. Kuron,
Mangangantung, dan Soekarno.
Untuk
dapat meningkatkan kemampuan bermain anggar maupun olahraga lainnya, KNIL
mendirikan sekolah olahraga militer. Sekolah olahraga militer tersebut
didirikan guna untuk mendidik para guru anggar, guru renang, dan guru olahraga
lainnya. Lembaga pendidikan militer tersebut didirikan di Bandung dan Magelang.
Pada
masa penjajahan Jepang, tidak ada informasi yang masuk tentang perkembangan
olahraga anggar di Indonesia. Dalam masa perang kemerdekaan, banyak guru anggar
yang berasal dari mantan instruktur militer Belanda yang menjadi instruktur di
Akademi Militer Yogyakarta. Mereka mengajarkan cara bermain anggar, baik untuk
olahraga maupun berkelahi dengan menggunakan sangkur. Dalam Pekan Olahraga
Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar
mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur
militer Belanda tersebut.
Setelah
penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar
di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan
perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di Sumatera Utara,
Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi
Selatan. Perkumpulan anggar di ibukota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin
Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin
Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan
puteranya yang bernama Suratmin.
Perjuangan
para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya
dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga
pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di
Indonesia. Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda,
permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi
olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara
bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.
Dalam
perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan
Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta.
Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga
Nasional hingga sekarang.
C. Perkembangan Anggar di Indonesia
Cabang
anggar Indonesia, di SEA Games 2007 Thailand hanya kebagian satu medali
perunggu untuk nomor tim floret putri setelah dalam semifinal kalah tipis dari
Filipina 43-44 di Suranaree University of Technology Nakhon
Ratchasima.Sementara itu medali emas direbut tim Singapura yang mengalahkan tim
Filipina dengan 37-25 yang berhak atas medali perak.
Hingga
berakhirnya pertandingan cabang anggar, Selasa (11/12), Indonesia tidak mampu
meraih medali emas, dan hanya mengoleksi dua medali perak dari nomor floret
perorangan putri atas nama Fabiola Tirza Paulany Ratu dan tim degen
putri.Selebihnya empat medali perunggu dihasilkan dari degen perorangan putra
atas nama Agustinus Pieter Manuhutu, degen perorangan putri Isnawaty Sir Idar,
dan dua dari tim floret putra dan putrid.
Pengurus
Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) memanggil dua atlet nasional
untuk mengikuti Kejuraan Dunia Anggar Kadet dan Junior 2010 di Baku, Rusia,
pada 1-14 April. Ia mengatakan atlet Kaltim yang dipanggil ialah Ima Safitri,
sedangkan dari DKI Jakarta ada Aditya Baskara. Aditya Baskara yang akan bermain
di senjata floret putra kadet, sedangkan Ima Safi tri akan bermain di nomor
senjata sabel kadet.
D. Cara Bermain
Tiga
jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade: foil, epee
dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14x1.5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan
kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang
akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem
eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing
akan berduel dengan anggota tim lawan.
1. Kelas dalam Anggar
Putra:
·
épée
perorangan
·
épée
tim
·
foil
perorangan
·
sabre
perorangan
·
sabre
tim
Putri:
·
épée
perorangan
·
foil
perorangan
·
foil
tim
·
sabre
perorangan
·
sabre
tim
2. Lapangan/Area
Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12
meter dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium (gabus) dan dilengkapi peralatan
elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.
3. Pakaian
Pakaian terdiri dari:
- Masker (Pelindung Muka).
- Sarung Tangan.
- Baju Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
- Untuk pemain Epee atau Poil, baju pemain terbuat dari metal
4. Wasit
Setiap
wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi (hukuman) pada
atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama,
wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu
merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat,
atlet diskor dari pertandingan).
E. Nomor-nomor dalam anggar
Anggar
yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan
berdasarkan senjatanya:
1. Floret (foil): Pedang yang
berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan
berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratny 500 gram (5 ons). Pelindung
tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan
Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan
menekan.
2. Sabel (sabre): Pedang yang
berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin
keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram.
Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang
untuk memarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.
3. Degen (epée): Pedang
berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung
kecil, agak kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar,
beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk
menusu
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mempunyai
perjalanan sejarah yang cukup panjang. Kemampuan teknis, catatan pencapaian
yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang
terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui
praktik olahraga itu sendiri.
B. Saran
Bermain
Anggar juga menuntut kemampuan gerak dan ketepatan dalam menempatkan
senjata, Untuk dapat bermain Anggar kita harus banyak berlatih dan bagi yang
anda harus memupuk latihan yang ulet karena dalam permainan ini sangat diperlukan
konsentrasi yang tinggi.
DAFTARPUSTAKA
http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/11
http://id.wikipedia.org/wiki/Anggar
http://www.olympic.or.id/index.php/section/sports/sid/11
Buku Cerdas karya Edi Sigar, hal 608[rujukan
rusak]
http://www.ikasi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25&Itemid=28
http://www.kapanlagi.com/h/0000203922.html
http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?idkat=29&id=48703
0 Response to "Makalah Olahraga Anggar (Kumpulan Makalah Olahraga FIK UNM)"
Post a Comment