Makalah Olahraga Akuatik (Kumpulan Makalah Olahraga FIK UNM)
Disusun Oleh:
Muhammad Akbar S. Pd
ALUMNI JURUSAN PEND. KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu
wata’ala, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan salah satu
dari tugas mata kuliah Pandidikan Jasmani dan Kesehatan 1 ini tepat pada
waktunya.
Dalam
penyelesaian makalah ini yang berjudul “Olahraga Akuatik”. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungandalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
selesainya makalah ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan
seluruh pembaca pada umumnya.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak
di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan
untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air. Berenang
untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan orang di kolam renang. Manusia
juga berenang di
sungai, di danau, dan di laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat
tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
B. Renang
indah
Renang indah (bahasa Inggris:
synchronized swimming) atau renang sinkronisasi adalah olahraga yang memadukan
unsur-unsur renang, senam, dan tari. Olahraga ini dipertandingkan secara
beregu, tunggal, duet, atau trio. Renang indah memadukan kekuatan dan ketahanan
fisik dengan keluwesan, keanggunan, nilai artistik, dan kemampuan menahan napas
sewaktu berada di dalam air. Berkembang awal tahun 1900-an di Kanada, renang
indah adalah olahraga yang didominasi wanita. Atlet renang indah dituntut
memiliki kekuatan fisik, kelenturan tubuh, dan kemampuan aerobik yang tinggi
dalam melakukan gerakan yang tersinkronisasi.
Di hadapan juri, perenang indah
melakukan dua set gerakan wajib yang terdiri dari gerakan teknis dan gerakan
bebas. Renang indah diatur Federasi Renang Internasional (FINA). Di Indonesia,
renang indah berada di bawah naungan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI),
dan dipertandingkan di Kejuaraan Nasional Renang Indah Kelompok Umur serta
Pekan Olahraga Nasional. Renang indah antara lain juga dipertandingkan dalam
Kejuaraan Renang Asia.
C. Polo air
Polo air adalah olahraga air beregu,
yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang, gulat, sepak bola dan bola
basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu kiper.
Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol
sebanyak-banyaknya, satu gol dihitung satu poin. Olah raga Polo air merupakan
cabang olahraga yang sudah cukup lama dipertandingkan di Indonesia, bahkan
cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional Pertama
(PON-I) diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event regional, nasional
maupun internasional (Sea Games, Asian Games, Olympic Games & World Championships)
sampai saat ini.
Setiap regu polo air terdiri dari 13
atlet yang terdiri dari 2 penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan
bertanding diwajibkan memakai uniform (training/kaos), celana renang seragam,
topi polo air yang bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih atau biru
dan penjaga gawang nomor 1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu
yang bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1
set diberikan kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu
pemain dari regu tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding).
Setiap regu polo air menurunkan 6 pemain
dengan 1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di setiap pertandingan dan 6
orang cadangan yang harus duduk dibangku cadangan di dalam lapangan
pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih dan 1 orang
asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan berjalan sampai
batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada regunya
pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan.
Jika regu tersebut dalam posisi bertahan
kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam posisi duduk. Setiap
pertandingan resmi memakai standar peraturan International (FINA), pertandingan
dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu oleh 2 orang hakim garis (Goal
Judge). Lama pertandingan adalah 8 menit (Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat
setiap babak 1 & 2 serta 3 & 4 adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat
untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5 menit. Jika skor akhir dari babak 4 seri,
akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2 x 8 menit) untuk menentukan pemenang, jika
masih terjadi seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan 5 (lima) bola tembakan
penalti untuk setiap regu.
Tembakan Pinalti diwakilkan oleh 5 orang
pemain dari setiap regu, yang telah ditentukan secara berurutan dan tercatat
disekretariat pertandingan serta diatur untuk berdiri di kedua sisi pinggir
kolam renang untuk membedakan setiap regunya. Titik tembakan pinalti diambil 5
meter dari posisi gawang yang dilakukan secara bergantian dengan aba aba dari
wasit yang memimpin tembakan pinalti.
D. Rafting /
Arum Jeram
Rafting atau Arung jeram adalah suatu
aktifitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram/riam, dengan menggunakan
wahana tertentu. Pengertian wahana dalam pengarungan sungai berjeram / riam
yaitu sarana / alat yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung.
Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi dan
ekspedisi.Jadi dengan demikian kita dapat definisikan bahwa olah raga Arung
Jeram (White Water Rafting) merupakan olah raga mengarungi sungai berjeram,
dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi
atau ekspedisi.
Rafting atau Arung jeram sebagai olah
raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan.
Kerja sama yang terpadu dan pengertian yang mendalam antar awak perahu, dapat
dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai
hambatan di sungai. Tak dapat dibantah bahwa Arung Jeram merupakan olah raga
yang penuh resiko (high risk sport). Namun demikian, setiap orang mampu
melakukannya – asalkan dia dalam kondisi “baik”; baik dalam arti pemahaman
teknis, kemampuan membaca medan secara kognitif, dan sehat fisik dan mental.
Jadi,rafting atau arung jeram adalah
olah raga yang menuntut keterampilan. Untuk itu sangat membutuhkan waktu untuk
berkembang. Perkembangan ke arah mencapai kemampuan yang prima, hanya mungkin
apabila mau mempelajari sifat-sifat sungai, serta bersedia melatih diri di
tempat itu. Kecuali perlu mengembangkan pengetahuan mengenai sifat-sifat
sungai, wajib pula berlatih berdayung, berkayuh di sungai. Implikasinya butuh
mengembangkan kemampuan fisik, agar selalu mencapai kondisi seoptimal mungkin.
Hal lain yang patut diingat, adalah berlatih cara-cara menghadapi keadaan
darurat di sungai.
0 Response to "Makalah Olahraga Akuatik (Kumpulan Makalah Olahraga FIK UNM)"
Post a Comment