Materi Khutbah Terlengkap 2017: Wahai Umat Islam! Kembalilah Kepada Agama Kalian!
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Jama’ah
jum’at rahimaniy wa rahimakumulloh …..
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tabaroka wa ta’ala
yang menciptakan alam, mengaturnya dan memberi rezeki kepada penghuninya.
Sholawat serta salam senantiasa kita
ucapkan kepada junjungan kita al-mushtofa khotamil anbiya’ Muhammad shollallahu
‘alaihi wa sallam, yang telah mengeluarkan kita dari gelapnya kebodohan menuju
cahaya ilmu dan tauhid, yang telah mewasiatkan kepada kita agar berpegang teguh
dengan dua hal yang terang yang tidak mungkin seorang hamba tersesat dengan
keduanya. Serta semoga ridho allah tetap menyertai sahabatnya dan para pengikut
mereka dari kalangan ulama muslimin, yang tanpa bantuan mereka tidak bisa memahami
dengan benar kedua cahaya yang diwasiatkan tadi.
Kaum muslimin rahimaniy wa
rohimakumullahu...
Ketahuilah bahwasanya Islam dan iman
merupakan dua nikmat yang sangat agung yang dikaruniakan Allah bagi hamba-nya.
Karena tanpa “Islam” tidak akan diterima amalan hamba sebanyak apapun ia
berbuat. Firman Allah:
Artinya : “barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”
(QS. Ali Imron [3]: 85)
demikian pula, tanpa keimanan amalan
seorang hamba tiada gunanya, bak seorang munafik yang zhohirnya beramal sholih
namun dalamnya kosong. Allah berfirman:
Artinya : “…mereka
(orang-orang munafik) itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala)
amalnya ….” (QS. Al-ahzab [33]: 19).
Saudaraku kaum muslimin yang dirahmati
Allah..
Semakin jauh suatu zaman dari masa
hidup Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam, semakin jelek pulalah ia,
sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam :
لاَيَأتِي زَمَانٌ إِلاّ بَعْدَهُ
شَرّ مِنْهُ
“tidaklah datang
suatu zaman kecuali setelahnya lebih jelek darinya.” (HR. Bukhari 7068).
Sungguh benar sabda Rasulullah
shollallahu ‘alahi wa sallam. Dewasa ini, banyak sekali fenomena yang membuat
hati ini miris melihatnya. Sebagian besar kaum muslimin sudah jauh dari
agamanya dikarenakan ulah musuh-musuh Islam dari kalangan yahudi dan nasrani
yang dengan cara apapun akan menyesatkan umat yang mulia ini. Mereka tidak akan
ridho hingga kaum muslimin mengekor mereka. Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Artinya: “orang-orang
yahudi dan nasHRani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka …” (QS. Al-baqoroh [2]: 120)
Musibah ini didukung pula oleh
kemalasan yang menimpa sebagian besar saudara kita untuk merujuk dan
mempelajari agama yang mulia ini. Mereka lebih menyenangi ilmu-ilmu dunia –yang
sejatinya hanyalah suatu yang fana-. Tidak jarang kita jumpai orang-orang yang
mengaku muslim melalaikan kewajiban yang paling utama setelah syahadat, yaitu:
sholat. Ada sekelompok orang yang hanya sholat satu kali sepekan, ada yang
hanya satu kali setahun, bahkan ada juga yang tidak ingat sama sekali, wa
‘iyadzu billah! Padahal Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
Artinya: “antara
seseorang dengan kekufuruan dan kesyirikan adalah meninggalkan sholat.” (HR.
Muslim).
Tidak sedikit di antara para remaja
kita terjatuh ke dalam kubangan maksiat; ikut larut dalam gaya hidup
musuh-musuh Islam dalam penampilan, akhlak, dan pemikiran –kecuali orang-orang
yang dirohmati Allah-.
Wahai pemuda Islam, tidaklah kalian
bangga dengan agamamu ini? Tidakkah kalian tahu bahwa Islam adalah agama yang
sempurna? Tidakkah kalian punya rasa benci terhadap musuh-musuh Allah yang
menerangi Islam? Atau kalian merasa minder dengan Islam?
Wahai pemuda Islam, janganlah berpikir
bahwa Islam hanyalah agama yang diwariskan secara turun-temurun dari
kakek-nenek kita, yang apabila kita sudah melaksanakan rukun Islam berarti
sudah selesai! Ingatlah wahai para pemuda dan penerus perjuangan Islam, kalian
sudah mempunyai seorang panutan yang baik, jika kalian mengikutinya; siapakah
dia? Beliau adalah Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam, yang Allah
berfirman tentang beliau:
Artinya: “sesungguhnya
telah ada pada (diri) rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rohmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS. Al-ahzab [33]: 21)
Dan barangsiapa mengikuti beliau,
niscaya dia akan beruntung. Firman Allah:
Artinya: “katakanlah!
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu…” (QS. Ali imron [3]: 31)
Siapakah yang tidak ingin dicintai Allah
dan diampuni dosa-dosanya? Keadaan diperburuk dengan banyaknya orang-orang yang
berbicara tentang masalah umat padahal bukan bidang mereka. Hasilnya, tiada
lain hanyalah kehancuran. Simaklah sabda Rasulullah shollallahu ‘alahi wa
sallam ini:
Artinya: “apabila
urusan telah diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah kehancuran.”
(HR. Bukhori: 59).
Mereka malas atau tidak mau merujuk
kepada al-qur’an dan as-sunnah serta pembahasan para ulama yang kompeten dalam
bidangnya, padahal di dalamnya terdapat penjelasan yang diinginkan. Tidakkah
mereka takut dengan firman Allah:
Artinya: “dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.” (QS. Al-isro’ [17]: 36)
Pemandangan yang tak kalah mengenaskan
ialah semakin menjadi-jadinya bid’ah dan kesyirikan, yang kadangkala bid’ah dan
kesyirikan itu dinamakan bukan dengan namanya. Di mana wujud pengakuan cinta
kepada Allah dan rosul-nya? Ataukah itu semua hanya omong kosong belaka?!
Saudaraku kaum muslimin yang dirohmati
Allah…
ketahuilah, ada tiga konsekuensi berat
yang pasti adanya jika bid’ah diberlakukan:
Pertama, seakan-akan
ia (pelaku) lebih pintar daripada Allah, karena Allah menegaskan bahwa agama Islam
ini telah sempurna, tidaklah kurang sedikitpun. Firmannya:
Artinya: “…pada
hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah ku-cukupkan kepadamu
nikmat-ku, dan telah ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-maidah
[5]: 3) atau jika tidak demikian ….
Kedua, maka seolah
ia (pelaku bid’ah) menuduh Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam telah
menyembunyikan amanah dengan tidak menyampaikan perbuatan yang dianggap baik
tadi atau bisa jadi …
ketiga, ia membuat
syari’at baru sebagai tandingan bagi syari’at-nya. Saudaraku … kembalilah kepada agamamu, agama
yang lurus, yang bersih, yang sempurna, yang membawa kebahagiaan dunia dan
akhirat bagi pemeluknya yang konsisten di atasnya.
Saudaraku…-semoga Allah merahmatimu-,
ketahuilah jalan kembali menuju agama yang bersih dan murni ini tidaklah sulit.
Yang kita perlukan hanyalah sikap taat dan patuh kepada Allah dan rosul-nya,
dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-nya sekuat tenaga kita,
karena firman Allah:
Artinya: “maka
bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu…” (QS. At-taghobun
[64]: 16)
Kita tidak usah membuat-buat cara baru
dalam agama ini, sebab agama kita telah sempurna. Selanjutnya, pusatkan tujuan
hidupmu untuk hidup yang sebenarnya, yaitu: akhirat. Bukan berarti tidak usah
mencari dunia, namun carilah ia seperlunya sebagai bekal menuju surga,
jadikanlah dunia sebagai batu loncatan. Karena apabila manusia sudah berburu
dunia maka tunggulah petaka. Sabda nabi shollallahu ‘alahi wa sallam:
إِذَا ضَنَّ النَّاسُ بِالدِّينَارِ
وَالدِّرْهَمِ وَتَبَايَعُوا بِالْعَيْنةِ وَاتَّبَعُوا أَذْنَابَ الْبَقَرِ
وَتَرَكُوا الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَنْزَلَ اللَّهُ بِهِمْ بَلَاءً
فَلَمْ يَرْفَعْهُ عَنْهُمْ حَتَّى يُرَاجِعُوا دِينَهُمْ
“apabila
manusia bakhil dengan dinar dan dirham, berjual beli dengan sistem riba,
mengikuti ekor-ekor sapi, dan meninggalkan jihad di jalan Allah, Allah akan
turunkan balak yang tidak akan diangkat-nya hingga mereka kembali kepada agama
mereka.” (HR. Ahmad: 4825, 5007, 2562).
Jangan gampang termakan oleh propaganda
orang-orang barat kafir dan para musuh Islam dari kalangan yahudi, nasrani dan
lainnya. Jangan berikan wala’ (loyalitas) kepada mereka. Kemudian pelajarilah Islam
sedalam-dalamnya dan masuklah ke dalamnya dengan seutuhnya. Firman Allah:
Artinya: “hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan..” (QS.
Al-baqoroh [2]: 208)
Demi Allah wahai saudaraku, jika kita
mendalami agama ini, niscaya akan kita dapati berrbagai hukum yang adil, akhlak
yang terpuji, mu’amalah yang bagus, dan aqidah yang menakjubkan, subhanallah!.
Hal penting berikutnya, gunakanlah
pemahaman tiga generasi yang mulia dan para ulama yang memang terkenal akan
ilmu dan istiqomah mereka dalam mengamalkan al-qur’anm dan as-sunnah, karena Rasulullah
shollallahu ‘alahi wa sallam telah bersabda:
“sebaik-baik manusia adalah di generasiku,
kemudian setelahnya, kemudian setelahnya.” (HR. Bukhori: 2652)
وأقول قولي هذا أستغفر الله لي ولكم إنه هو الغفور الرحيم
Khutbah Kedua:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah jum’at yang dirohmati Allah….
Marilah kita mengingat dan merenungi
nikmat Allah yang dikaruniakan kepada kita semua semenjak kita di dalam rahim
ibu, terlahir ke dunia, hingga sekarang ini. Koreksilah diri kita, berapa
kalikah kita bermaksiat kepada-nya?. Demi Allah wahai hamba Allah, seandainya
bukan karena luasnya ampunan dan rohmat Allah, kita tidak tahu apa yang akan
terjadi pada diri kita.
Setelah ini, masih adakah yang ingin
bergelut memburu dunia yang fana ini? Jika masih ada, cukuplah firman Allah
dalam surat asy-syuro [42] ayat 20 ini sebagai penegasan. Allah berfirman:
Artinya: “barang siapa yang menghendaki keuntungan di
akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang
menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan
dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.”
Akhirnya, di penghujung khotbah ini
kami akan menyampaikan sebuah petuah yang dituturkan oleh salah seorang ulama
salaf, abul aliyah ar-ryahi rahimahullahu: “pelajarilah
Islam. Apabila engkau sudah mengetahuinya, janganlah berpaling darinya, wajib
atasmu berpegang dengan ash-shiroth al-mustaqim (jalan yang lurus) karena
sesungguhnya ash-shiroth al-mustaqim adalah Islam. Dan janganlah kalian
berpaling ke kiri dan ke kanan, serta wajib atas kalian berpegang teguh dengan
sunnah nabimu shollallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya.”
اَلّلهُمّ إِنّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى
وَالتّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى، اَلّلهمّ لاَ تُزِعْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنّكَ أَنْتَ الوَهّابُ،
اَلّلهُمّ أَرِنَا الْحَقّ حَقّا وَارْزُقْنَا اتّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ
بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، اَلّلهُمّ أَعِزِ اْلإِسْلاَمَ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَدَمّرِ أَعْدَاءَ الدّيْنِ وَمَنْ خَذَلَ الدّيْنَ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآإِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآإِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَطَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
0 Response to "Materi Khutbah Terlengkap 2017: Wahai Umat Islam! Kembalilah Kepada Agama Kalian!"
Post a Comment