Materi Khutbah Terlengkap 2017: Tiga Ibadah Penting dalam Bulan Ramadhan
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ
مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
Alhamdulillah kita bersyukur kepada
Alah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa memberikan banyak kenikmatan sehingga
tidak terhitung nilai dan jumlahnya. Nikmat tersebut dicurahkan siang dan malam
kepada kita. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk
hamba-hambanya yang senang bersyukur kepadanya. Yaitu dengan meningkatkan taqwa
dan taqarrub kepadanya.
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Dengan dekatnya bulan Ramadhan, kami
ingin mengingatkan diri kami sendiri, dan juga kepada kaum muslimin, bahwa pada
bulan yang penuh barakah ini mengandung tiga jenis ibadah yang agung, yaitu zakat, puasa dan tarawih.
Tentang zakat, alhamdulillah banyak kaum
Muslimin yang melaksanakannya pada bulan ini. Syari’at zakat merupakan bagian
dari ibadah. Juga merupakan salah satu kewajiban dalam Islam. Dengan menunaikan
zakat, berarti kita telah bertaqarrub, mendekatkan diri kepada Allah, dan telah
melaksanakan salah satu Rukun Islam. Zakat yang dikeluarkan itu, bukanlah beban
yang akan menyebabkan kita miskin, sebagaimana kekhawatiran yang dibisikkan
setan kepada orang yang lemah imannya. Tetapi, justru membayar zakat akan
menambah harta seseorang, Allah Subhanahu wa Ta’ala:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً
وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمُ {268}
”Setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadanya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunianya) lagi Maha Mengetahui. (QS al
baqarah/2 : 268).
مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي
كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّاْئَةُ حَبَّةٍ وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَآءُ وَاللهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ {261}
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan Oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus
biji. Allah
melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunianya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-baqarah/2 : 261).
وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ
أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ
كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلُُ فَئَاتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ
فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلُُ فَطَلُُّ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ {265}
”Dan perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan
untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram Oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua
kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun
memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (QS al-baqarah/2 :
265).
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Dalam membayarkan zakat, hendaklah kita
tunaikan dengan penuh amanah. Kita keluarkan zakat dari benda-benda yang wajib
dizakati, sedikit atau banyak. Kita hitung dengan teliti. Sehingga barang yang
sudah wajib dizakati, sedikitpun tidak terabaikan. Karena tujuan menunaikan
zakat adalah untuk membebaskan diri dari tanggungan kewajiban, dan
menyelamatkan diri dari ancaman yang amat dahsyat. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman :
وَلاَيَحْسَبَنَّ الَّذِينَ
يَبْخَلُونَ بِمَآءَاتَاهُمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُمْ بَلْ هُوَ
شَرُُّ لَّهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَابَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَللهِ
مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرُُ {180}
”Sekali-kali janganlah
orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karunianya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala
warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kemu
kerjakan. (QS. Ali imran/3 : 180).
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ
وَالْفِضَّةَ وَلاَيُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ
أَلِيمٍ {34} يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا
جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَاكَنَزْتُمْ لأَنفُسِكُمْ
فَذُوقُوا مَاكُنتُمْ تَكْنِزُونَ {35}
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukan kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan
emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dari mereka, lambung
dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang
kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka Rasakanlah sekarang (akibat dari ) apa
yang kamu simpan”. (QS. At Taubah/9 : 34-35).
Tentang ayat yang pertama, Rasulullah bersabda :
مَنْ آتَاهُ الله مَالاً فَلَمْ
يُوَدّ زَكَاتَهُ مُثِلّ لَهُ مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ
زَبِيْبَتَانِ ثُمّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ ثُمّ يَقُوْلُ
أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ
“Orang
yang dianugerahi harta Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian dia tidak
menunaikan zakatnya, maka pada hari Kiamat harta itu dijelmakan ke wujud seekor
ular yang sangat berbisa, memiliki dua taring lalu dia menerkam dengan dua
Rahangnya seraya berkata : “Aku adalah
hartamu, aku adalah simpananmu”.
Sedangkan
tentang ayat kedua, telah dijelaskan Oleh Rasulullah shollalllahu ‘alaihi wa
sallam :
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلاَ
فِضَّةٍ لاَ يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ
فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ
لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ
الْعِبَادِ فَيَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ
”Tidak
ada seorangpun pemilik emas dan perak yang tidak menunaikan zakatnya, kecuali
nanti pada hari Kiamat dia akan dibuatkan lempengan-lempengan dari api,
kemudian dipanaskan di atas api. Lempengan itu digunakan untuk menyetrika
bagian samping tubuh, kening dan punggungnya. Tatkala lempengan itu mulai
mendingin, akan dikembalikan (untuk dipanaskan lagi). (Kejadian ini)
berlangsung selama lima puluh Ribu tahun, sampai semua hamba selesai diadili.
Lalu dia akan melihat jalan, mungkin ke surga atau mungkin ke neraka.
Kaum muslimin Rahimakumullah!!
Setelah menyimak nash-nash di atas,
semestinya kita takut dengan ancaman-ancaman tersebut. Tunaikanlah zakat kepada
dengan penuh amanah, dan berikanlah kepada yang berhak menerimanya, tidak asal
mengerjakan. Harta zakat jangan digunakan untuk kepentingan yang lain. Kita
berharap, semoga zakat yang kita bayarkan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Adapun jenis ibadah kedua yang ada pada
bulan ini, yaitu Puasa Ramadhan. Ibadah ini, juga merupakan salah satu Rukun
Islam. Manfaat puasa telah dijelaskan Oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam al
qur’an surat al baqarah/2 ayat 183, yaitu agar kita menjadi orang yang
bertaqwa.
Itulah hakikat tujuan puasa, yaitu agar
kita menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yakni dengan
menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. Maka seorang muslim
semestinya melaksanakan yang telah menjadi kewajibannya. Dalam menjalankan
puasa, seorang muslim juga dituntut untuk menjauhi hal-hal yang diharamkan,
seperti berkata dusta, ghibah (menggunjing) dan lainnya. Rasulullah shollallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ
وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
”Barangsiapa yang tidak
meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh pada
puasanya. (HR bukhari-Muslim).
Hadits ini menunjukkan, orang yang
berpuasa, sangat ditekankan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang
diharamkan ini. Mengapa? Karena sangat berpengaruh terhadap puasa yang sedang
dijalankan.
Namun amat disesalkan, banyak kaum
Muslimin, ketika menjalankan ibadah puasa pada bulan ini, keadaannya tidak
berbeda antara saat berpuasa dan tidak puasa. Ada di antaranya yang tetap saja
menganggap Remeh kewajiban-kewajiban, atau tetap saja melakukan
perbuatan-perbuatan diharamkan. Sungguh sangat disesalkan. Seorang mu’min yang
berakal, ia tidak akan menjadikan hari-hari puasanya sama dengan hari-hari yang
lain. Pada saat berpuasa, ia akan lebih bertaqwa kepada Allah, dan lebih
bersemangat menjalankan perintah.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
menjadikan kita termasuk orang-orang menjalankan ibadah puasa dengan benar, dan
semoga puasa yang kita lakukan diterima Allah Subhanahu wa Ta’ala.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ
الله لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرّحِيْمُ
Khutbah Kedua:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
كَثِيْرًا.
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Jenis ibadah yang ketiga dalam bulan Ramadhan, yaitu ibadah
shalat tarawih. Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam sangat menganjurkan
ibadah ini. Beliau shollallahu wa sallam menyampaikan dalam sabdanya :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Orang yang melaksanakan
qiyam Ramadhan (tarawih) karena iman dan ingin mendapatkan balasa, maka dia
akan diampuni dari dosanya. (HR. Bukhari-Muslim)
Qiyam Ramadhan ini juga mencakup
shalat-shalat sunat pada malam-malam Ramadhan dan shalat tarawih. Oleh karena
itu, seharusnya kita memperhatikan dan senantiasa menjaganya. Kita laksanakan
dengan penuh antusias bersama imam, dan tidak meninggalkan imam. Demikian ini
karena Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى
يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ
”Barangsiapa shalat
bersama imam sampai imam itu selesai, maka dituliskan baginya shalat satu
malam.
Adapun kepada para imam yang menjadi
imam dalam shalat tarawih, hendaknya bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam menjalankannya. Seorang imam hendaklah tetap menjaga thuma’ninah dan
dengna tenang, sehingga para ma’mun memiliki kesempatan untuk menjalankan
hal-hal yang diwajibkan atau disunnahkan, sesuai dengan kemampuannya.
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Sidang shalat Jum’at Rahimakumullah!!
Sungguh, pada masa sekarang ini, kita
melihat renomena yang amat menyedihkan. Ada di antara para imam yang
melaksanakan shalat tarawih secara cepat, sehingga meninggalkan thuma’ninah.
Padahal, thuma’ninah merupakan salah satu Rukun shalat. Pelaksanaan ibadah
shalat yang tidak memperhatikan thuma’ninah adalah haram. Hal ini disebabkan : pertama, karena ia meninggalkan
thuma’ninah. Kedua, meskipun tidak
sampai meninggalkan thuma’ninah, akan tetapi perbuatan imam tersebut telah
menyebabkan orang-orang yang ma’mum kepadanya merasa kelelahan, dan tidak bisa
melaksanakan yang seharusnya mereka lakuka.
Dan perlu diketahui, orang yang menjadi
imam dalam shalat, tidaklah sama dengan shalat sendirian. Seorang imam wajib
memperhatikan para ma’mumnya, menunaikan amanah yang ada di pundaknya, serta
melaksanakan shalat sebagaimana mestinya.
Para ulama menyebutkan, seorang imam dimakruhkan untuk mempercepat shalat, sehingg menyebabkan ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang disunnatkan. Lalu bagaimana kalau sang imam mempercepat shalatnya, sehingga para ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang diwajibkan?
Para ulama menyebutkan, seorang imam dimakruhkan untuk mempercepat shalat, sehingg menyebabkan ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang disunnatkan. Lalu bagaimana kalau sang imam mempercepat shalatnya, sehingga para ma’mum tidak bisa melaksanakan hal-hal yang diwajibkan?
Terakhir, kami nasihatkan kepada diri kami
sendiri, juga kepada kaum Muslimin, hendaklah kita bertaubat dan kembali ke
jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala sesuai dengan kemampuan, baik pada bulan Ramadhan maupun di
luar Ramadhan.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنََا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللّهُمّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنََا لاَتًؤَخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلىَ الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تُحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلىَ الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبّنَا آتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ.
0 Response to "Materi Khutbah Terlengkap 2017: Tiga Ibadah Penting dalam Bulan Ramadhan"
Post a Comment