Membangun Keluarga yang Islami di Bulan Ramadhan
Keluarga memiliki peranan
penting dalam menumbuhkan kecintaan anggota keluarganya kepada syariat Islam
dan pembiasaan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Anak yang tumbuh dan
berkembang di tengah keluarga yang menjunjung tinggi syiar-syiar Islam akan
menjadi pribadi yang hormat dan patuh pada aturan Islam pada saat dewasa kelak,
saat ia memimpin keluarga kecilnya dan saat terjun di masyarakatnya.
Keluarga ideal ini
tentunya tidak terbentuk begitu saja, pemangku kebijakan di dalamnya harus
memiliki komitmen untuk mendesainnya secara apik. Momen-momen syiar Islam
selalu diangkat untuk dijadikan isu hangat dalam keluarga. Tak terkecuali bulan
suci Ramadhan, momen mulia ini harus dimanfaatkan untuk mendidik anggota
keluarga dalam ketaatan kepada Allah.
Usulan program
Bagaimana kita merancang kegiatan keluarga untuk
memaksimalkan Ramadhan tahun ini? Ya, Ramadhan kali ini harus lebih berkesan
daripada Ramadhan sebelumnya. Anggota keluarga harus terlibat untuk menciptakan
suasana berbeda yang akan selalu dikenangnya sepanjang hidup. Berikut ini
beberapa usulan program yang bisa dicoba diterapkan dalam keluarga.
1.
Desain rumah
Dalam rangka menyambut bulan Ramadhan agar menjadi bulan yang
luar biasa, desain rumah bisa menjadi alternatif awal. Sepekan sebelum datang
bulan puasa ini kegiatan ini bagus dilakukan, memilih hari libur di akhir pekan
tentu lebih diutamakan agar semua dapat ikut serta. Desain rumah tidak identik
dengan biaya yang mahal atau kemewahan, program ini bisa direalisasikan dengan
cara bersih-bersih rumah bersama, menata ulang ruang tengah dan ruang tamu,
atau dengan membuat tulisan “MARHABAN YA RAMADHAN” dan ditempelkan di dinding
rumah.
Intinya, ada kesan yang berbeda dalam menanti bulan suci.
Sementara ayah dan anak-anak mendesain rumah, ibu menyiapkan makan siang untuk
disantap bersama setelah kerja bakti. Suasana yang sangat menggembirakan.
2.
Melatih anak berpuasa
Memang puasa Ramadhan wajib bagi orang yang telah baligh,
namun orang tua diperintahkan untuk melatih anakanak sebagai persiapan saat
baligh nanti. Ar-Rubayyi’ binti Mu’awwidz radhiyallahu ‘anha bercerita,
”Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengirim utusannya pada siang hari Asyura (10
Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barang
siapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya.
Barang siapa yang pagi harinya berbuka, maka hendaknya puasa pada sisa
harinya.’ Setelah itu kami berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami
untuk berpuasa dengan izin Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan
untuk anak-anak kami mainan dari kapas
yang berwarna. Kalau salah satu di antara mereka menangis karena (kelaparan),
maka kami berikan mainan itu kepadanya sampai berbuka puasa." [HR. Bukhari dan Muslim].
Latihan puasa ini bisa dimulai sejak usia tujuh tahun,
sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk
mengajari anak shalat pada usia ini. Tidak harus langsung sehari penuh, bisa
dimulai dengan setengah hari dahulu. Ketika anak merasa lapar ada baiknya
dihibur dengan mainan kesukaannya atau dengan menonton film kartun yang
mendidik.
Namun, jika benar-benar tidak tahan lagi, maka orang tua
tidak perlu memaksakannya.Saat berbuka, hidangkan makanan yang ia suka. Selain
itu berikan sanjungan atas keberhasilannya dalam puasa hari itu, jika perlu
siapkan hadiah berupa barang atau tambahan uang saku untuk memotivasinya.
3.
Buka bersama
Buka bersama keluarga akan menambah syahdu suasana Ramadhan.
Berkumpul pada saat bahagia menyantap buka. Dalam menentukan menu buka, ibu
bisa meminta pendapat anak-anak tentang makanan yang mereka inginkan pada hari
itu. Kegiatan ini bisa juga dengan mengundang tetangga atau teman sekolah dan
teman main anak. Ceritakan kisah-kisah menarik sebelum berbuka untuk
menambahkan keberkahan.
4. Tadarus keluarga
Ramadhan adalah bulan Al Quran, saat yang tepat untuk
mendidikkan kecintaan kepada kitab suci ini pada keluarga. Para salaf sangat
intens perhatian mereka terhadap amalan yang satu ini. Oleh karenanya, tadarus
keluarga salah satu pilihan yang sangat direkomendasikan, dengan membuat
lingkaran, masing-masing membaca satu ayat secara bergantian hingga satu juz
misalnya.
Bagus pula dilengkapi dengan membaca terjemah beberapa ayat
yang tadi dibaca, setidaknya anggota keluarga terbiasa mendengar kandungan ayat
dimulai dengan terjemahannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjamin
bahwa dengannya Allah akan menurunkan ketenangan, menyelimutkan kasih sayang,
dan menyebut keluarga ini di hadapan malaikat yang ada di sisiNya.
5. Memberi buka puasa
Secara umum memberi makan orang lain termasuk amalan mulia di
dalam Islam, lebih utama lagi jika yang diberi makan adalah orang yang sedang
berpuasa. Kemuliaan ini akan lebih langgeng jika didesain dengan melibatkan
semua anggota keluarga. Yaitu, dengan memberitahukan rencana ini sebelumnya,
memasak bersama, dan membagikan ke tetangga, kerabat, panti asuhan, panti
jompo, atau anak jalanan. Hal ini akan mengasah kepedulian keluarga terhadap
kondisi di sekelilingnya.
6. Silaturahmi
Menjaga keharmonisan antar kerabat tidak kalah pentingnya.
Dalam ayat pertama surat an-Nisa’ Allah menyandingkan perintah ketakwaan
kepada-Nya dengan perintah menjaga silaturahmi. Di bulan suci Ramadhan ini,
mengajak keluarga untuk berkunjung ke kerabat sangat tepat. Selain mengeratkan
hubungan, silaturahmi ini akan menjadi
media motivasi untuk anak dalam menjalankan puasa, misalnya di kerabat yang
dikunjungi ada anak yang seusianya. Mereka bisa saling berbagi cerita dan
menguatkan yang lain.
7.
Shalat tarawih bersama
Sesekali mengadakan tarawih bersama keluarga di rumah. Dengan
kegiatan ini orang tua bisa mengajarkan tarawih yang benar kepada anak-anak,
bisa juga menambahkan nasihat dalam bentuk kultum (kuliah tujuh menit) menjelang
witir atau setelahnya.
Demikian beberapa usulan program keluarga untuk memaksimalkan
Ramadhan dalam meningkatkan semangat keimanan. Kita tidak tahu mana di antara
kegiatan itu yang akan membekas pada diri anak dan akan dibawanya hingga dewasa
nanti. Hanya kepada Allah kita tambatkan harapan, kiranya berkenan memberi
hidayah pada keluarga kita.
Baca Juga: Tarwih dan Qiyam Ramadhan
Terimah Kasih atas
kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "Membangun Keluarga yang Islami di Bulan Ramadhan"
Post a Comment