'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

MATERI KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN



Pengertian pendidikan
pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap
pendidikan = manusia
. sangat komplek dan banyak asfek batasan pendidikan menurut fungsinya :
1. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
2. Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
3. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara
4. Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
5. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
sebagai suatu kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Ada tiga bentuk transformasi yaitu :
1. Nilai-nilai yang masih cocok diteruskan.
2. Yang kurang cocok diperbaiki
3. Yang tidak cocok diganti
4. Pendidikan sebagai suatu proses pembentukan pribadi
sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
1. Sebagai proses penyiapan warga negara
sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik
2. Penyiapan tenaga kerja
sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja
definisi pendidikan oleh beberapa ahli :
1. Driyakara : pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia dari taraf insani itulah yang disebut mendidik.
2. Menurut ki hajar dewantara : pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan bathin dan karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak.
3. Dictionary of education : pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia hidup, sehingga ia memperoleh atau mengalami perkembangan sosial dan kemampuan individu yang optimum..
4. Crow and crow : pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi.
5. Undang-undang sisdiknas no. 20 tahun 2003
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan , pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,ahlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan negara
dari pengertian-pengertian diatas, maka pendidikan dapat diartikan sebagai berikut :
1. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan
2. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
pertumbuhannya.
3. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki masyarakat
4. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan
untuk mengembangkan potensi diri guna memliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan
dari beberapa pengertian diatas dapat diberikan ciri umum dalam pendidikan :
• pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai yaitu individu yang kemampuan-kemapuan dirinya berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya
• untuk mencapai tujuan tersebut perlu melakukan usaha yang disengaja dan benrencana dalam memilih isi(materi) , strategi , dan tehnik penilaian yang sesuai
• kegiatan tersebut dapat diberikan didalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat (pendidikan forman dan non formal
dalam aktivitas pendidikan ada enam faktor yang dapat membentuk pola interaksi (unsur-unsur pendidikan) yaitu :
1. Faktor tujuan
2. Faktor pendidik
3. Faktor peserta didik
4. Faktor isi/materi
5. Faktor metode pendidikan
6. Faktor situasi lingkungan
1. Faktor tujuan. Didalam praktek pendidikan, baik dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat tentunya memiliki suatu tujuan yang akan dilaksanakan dalam membina generasi berikutnya
2. Faktor pendidik
faktor ini dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pendidik menurut kodrat
b. Pendidik menurut jabatan
3. Faktor peserta didik ada empat konteks yang dapat dilihat yaitu :
1. Lingkungan dimana peserta didik belajar yang tidak terprogram
2. Lingkungan dimana peserta didik belajar disengaja dan dikehendaki
3. Sekolah dimana peserta didik belajar mengikuti program yang ditetapkan
4. Lingkungan pendidikan optimal
4. Faktor isi /materi ada syarat utama yg harus diperhatikan didalam memilih isi/materi yaitu.
1. Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan
2. Materi harus sesuai dengan peserta didik
5. Faktor metode pendidikan agar interaksi yang diinginkan dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan maka perlu dipilih metode yang tepat metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat yang digunakan untuk mncapai tujuan.
6. Faktor situasi lingkungan
faktor lingkungan sangat mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi :
1. Lingkungan fisik
2. Lingkungan teknis
3. Lingkungan sosio kultural
Fungsi dan peran lembaga pendidikan fungsi pendidikan dalam arti mikro ialah membantu (secara sadar) perkembangan jasmani dan rohani peserta didik fungsi pendidikan secara makro adalah :
1. Pengembangan pribadi
2. Pengembangan warga negara
3. Pengembangan kebudayaan
4. Pengembangan bangsa pada prinsipnya mendidik adalah memberi tuntunan, bantuan, pertolongan kepada peserta didik (peserta didik pada dasarnya memiliki potensi-potensi yang dapat berkembang untuk menjamin berkembangnya potensi tersebut maka diperlukan pertolongan dan tuntunan dari luar (jika pertolongan tidak ada maka potensi tersebut hanya menjadi sebuah potensi belaka) seberapa besar peranan pertolongan terhadap pertumbuhan anak, contoh :
pada bulan oktober 1920 di india telah ditemukan dua orang anak di sarang srigala, dengan umur dua dan delapan tahun, amala dan kamala namanya. Kemudian mereka diasuh didalam panti asuhan, selama kamala hidup di panti asuhan selalu di pantau perkembangannya, yang semula ia berlaku seperti serigala berjalan merangkak, siang hari tidur dan kalau bangun menghindar dari cahaya matahari, malam hari tidak tidur kadang-kadang meraung, makannya daging mentah, tidak dapat mengunakan jari-jari tangan untuk memegang.
setelah satu setengah tahun diasuh, diberi pertolongan panti asuhan kamala baru dapat berdiri tegak lurus, kemudian dapat berjalan tegak, baru dapat memegang sebuah piring.
Sesudah enam tahun diberi tuntunan, baru dapat berbahasa dengan mengucapkan 40 buah kata-kata dan menyusun kalimat terdiri atas dua atau tiga buah kata. Pada umur 17 belas tahun (akhir hidupnya) kamala baru dapat berbahasa setaraf anak berumur 5 tahun
( hanya dengan pertolongan pendidikan oleh manusia dan ditengah manusialah, maka kamala anak manusia itu dapat menjadi manusia)
.
Perbedaan pergaulan dengan pendidikan menurut prof. Langeveld pergaulan itu merupakan lapangan pendahuluan dari pendidikan. Pergaulan yang dimaksud adalah pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa. Kemudian timbul pertanyaan: bukankah pergaulan antara anak dengan anak ?  Ataukah pergaulan antara orang dewasa dengan orang dewasa ? Untuk menjawab pertanyaan di atas , dapat diterangkan dengan gambar :
l kalau toh disini ada sifat menurut sifat itu hanyalah karena tekanan ancaman, jadi bukan pendidikan dewasa dng dewasa hanya akan memperluas lapangan pergaulan dan pendidikan, dan menyinggung banyak hal di luar pendidikan. Sekalipun pergaulan antar manusia mempunyai beberapa titik persamaan dengan pendidikan, jadi bukan pendidikan
dewasa dng anak
pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa inilah sifat (bersifat) pendidikan.
Ciri dari pergaulan dalam rangka pendidikan mempunyai dua sifat yaitu :
• dalam pergaulan , orang berusaha mempengaruhi, dan
• pengaruh tersebut datangnya dari orang dewasa atau yang diciptakan oleh orang dewasa, baik di sekolah, maupun dalam kehidupan sehari-hari dan di tujukan kepada anak yang belum dewasa. ( sifat khas dari seorang pendidik adalah bahwa semua usahanya, pengaruhnya,perlindungan dan bantuannya tertuju kepada pendewasaan anak didiknya atau lebih tepatnya membantu peserta didiknya agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sehari-hari).
Bagan situasi pendidikan apabila pengaruh orang dewasa pada anak timbul dalam pergaulan itu telah terjalin, barulah pendidik masuk pada fase situasi pendidikan yaitu suatu fase dimana pendidik bermaksud mengarahkan pada suatu tujuan pendidikan yang sebenarnya. Setelah melewati masa situasi pendidikan, maka terjadilah apa yang disebut dengan pendidikan. (bahwa pendidikan berlangsung sejak dari pergaulan, memasuki situasi pendidikan dan pengarahan pada tujuan pendidikan itu merupakan keseluruhan yang tidak terpisah-pisah).
Fungsi dan peran lembaga pendidikan didalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak , lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar), ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa yang normatif, sedang yang lain disebut pengaruh
lingkungan yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga yaitu :
lingkungan keluarga
lingkungan sekolah
• lingkungan masyarakat ketiga lingkungan ini disebut dengan lembaga pendidikan atau satuan pendidikan lembaga pendidikan keluarga keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, disini anak akan mendapatkan pengaruh sadar, karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua. (bersifat informasi dan kodrati). Ayah dan ibu sebagai pendidiknya.
Tugas keluarga adalah meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak berikutnya, agar anak dapat berkembangan secara baik. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak , karena didalam keluarga anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma fungsi lembaga pendidikan keluarga.
• merupakan pengalaman pertama-tama bagi masa anak-anak, untuk memberikan
warna bagi perkembangan berikutnya.
• dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang
(hubungan emosional yang berlebihan/kurang dapat mempengaruhi perkembangan
anak)
• akan terbentuk pendidikan moral, keteladanan orang tua dalam bertutur kata dan
berprilaku akan menjadi wahana pendidikan moral anak
• akan tumbuh sikap tolong menolong, tenggang rasa, sehingga tumbuhlah kehidupan
keluarga yang damai dan sejahtera.
• berperan dalam meletakan dasar-dasar agama
• mengarahkan anak agar mampu mengembangkan dan menolong dirinya sendiri
(menumbuhkembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi, tanggung jawab
ketrampilan.
Hambatan dalam pendidikan lingkungan keluarga
• anak kurang mendaptkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua.
• figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak
• sosial ekonomi keluarga yang kurang
• kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan
Anak
• orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, dengan tuntutan
orang tua yang terlalu tinggi
• orang tua tidak bisa memberikan kepercayaan pada anak.
• orang tua tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas anak
(dari lingkungan keluarga yang harmonis , akan lahir anak-anak yang memiliki
kepribadian dengan pola yang mantap).
lembaga pendidikan sekolah sebagai akibat dari semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenologi dan terbatasnya kemampuan orang tua, maka orang tua tidak sanggup untuk mendidik anaknya, untuk menjalankan tugas-tugas tersebut diperlukan orang lain yang lebih ahli. (guru-guru didalam lembaga pendidikan formal adalah orang dewasa yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk menjalankan tugas tersebut).
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak untuk kehidupan bermasyarakat. Karena itu sekolah perlu dirancang dan dikelola dengan baik.dalam hal ini mendikbud menetapkan masalah –masalah pendidikan sebagai berikut : pendidikan seperti yang diuraikan diatas dilaksanakan dalam lembaga pendidikan dengan menggunkan perjenjangan yaitu :
l.  pendidikan dasar
2. pendidikan menengah
3. pendidikan tinggi
4. lembaga pendidikan masyarakat.
masyarakat adalah adalah salah satu lembaga pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional peran yang sudah disumbangkan yaitu berupa ikut membantu menyelenggarakan pendidikan (membuka lembaga pendidikan swasta) dalam sistem pendidikan nasional masyarakat ini disebut “ pendidikan kemasyarakatan”
pendidikan kemasyarakatan
adalah usaha sadar yang juga memberikan kemungkinan perkembangan sosial , kultural keagamaan, ketrampilan, keahlian yang dapat dimanfaatkan oleh rakyat untuk mengembangkan dirinya dan membangun masyarakat.
Bentuk pendidikan kemasyarakatan diharapkan dapat memperoleh kemampuan dan keahlian yang dapat diprasyaratkan memasuki lapangan kerja secara konkrit pendidikan kemasyarakatan dapat memberikan :
• kemampuan profesional untuk mengembangkan karier melalui kursus, penataran,
lokakarya, seminar.
• kemampuan teknis akademis , sekolah terbuka.
• kemampuan mengembangkan kehidupan beragama, pesantren, sekolah minggu,
Pasraman
• kemampuan mengembangankan kehidupan sosial budaya, bengkel seni, teater, seni
bela diri.
• keahlian dan ketrampilan melalui sistem magang, ahli bangunan, mesin
dalam melaksanakannya perguruan swasta berkewajiban melaksanakan ketentuan
ketentuan pokok pendidikan nasional, standarisasi, dan akreditasi
pendidikan kemasyarakatan mempunyai andil dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional dalam perannya antara lain :
• pendidikan manusia sebagai mahluk individu, membantu membentuk manusia yg
cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi perguruan swasta tersebut.
• pendidikan manusia sebagai mahluk susila, dengan dibekali pendidikan tentang
Pancasila
• pendidikan manusia sebagai mahluk sosial , ditumbuh kembangkan agar mampu
hidup bersama-sama secara bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan sosial
• pendidikan manusia sebagai mahluk religius, dibekali dengan pendidikan keagamaan
Semoga Bermamfaat, Shukran Jazakallah Khairan@

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MATERI KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN "