Peristiwa Dipadang Masyar
#Peristiwa di padang mahsyar - Pada suatu hari nanti, akan ada sebuah hari dimana hari itu manusia akan merasakan sebuah panas yang sangat dahsyat karena jarak matahari dengan manusia hanya 1 mil. Dengan adanya panas itu, manusia akan mengeluarkan keringat sesuai dengan amalan masing-masing saat di bumi.
Bila orang tersebut banyak dosa ketika di bumi, maka dengan keringatnya sendiri orang tersebut akan tenggelam. Namun jika orang tersebut lebih banyak amal baiknya maka orang tersebut akan terkena air keringat yang sedikit sejumlah amal buruknya.
Sebagaimana sabda dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
“ Pada hari kiamat nanti, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” – Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya. ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)
Dengan adanya hal ini Allah subhanahu wataallah memberikan sebuah naungan 'Arsy kepada hamba-hamba pilihannya, dan tiada naungan selain dari Allah.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda bahwa : “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ : اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya :
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Tujuh golongan tersebut yaitu :
Imam (pemimpin) yang adil.
Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah (berjatuhan) air matanya.”
Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031.
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).”
Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006.
Bila orang tersebut banyak dosa ketika di bumi, maka dengan keringatnya sendiri orang tersebut akan tenggelam. Namun jika orang tersebut lebih banyak amal baiknya maka orang tersebut akan terkena air keringat yang sedikit sejumlah amal buruknya.
Sebagaimana sabda dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya :
“ Pada hari kiamat nanti, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil.” – Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya. ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2864)
Dengan adanya hal ini Allah subhanahu wataallah memberikan sebuah naungan 'Arsy kepada hamba-hamba pilihannya, dan tiada naungan selain dari Allah.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda bahwa : “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ : اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya :
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. Tujuh golongan tersebut yaitu :
Imam (pemimpin) yang adil.
Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah (berjatuhan) air matanya.”
Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031.
Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ اللهُ فِي ظِلِّهِ
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang kesulitan membayar hutang atau memutihkan hutang orang tersebut, niscaya Allah akan menaunginya dalam naungan Arsy-Nya (pada hari Kiamat).”
Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 3006.
0 Response to "Peristiwa Dipadang Masyar"
Post a Comment