Semangat Berbagi Ilmu Agama
Rosululloh _shollallohu alaihi wasallam_ bersabda:
*من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه*
*_“Siapa yang menunjukkan kebaikan, maka baginya pahala orang yang melakukannya.”_* [HR. Muslim].
Ibnul Mubarok _rohimahulloh_:
*_“Aku tidak tahu derajat setelah kenabian yang lebih mulia daripada menyebarkan ilmu (agama).”_* [Tahdzibul Kamal 16/20].
Ibnul jauzi _rohimahulloh_:
*_“Siapa yang tidak ingin terputus amalnya setelah matinya, maka sebarkanlah ilmu (agama).”_* [At-Tadzkiroh 55].
Ibnul Qoyyim _rohimahulloh_:
*_“Mendermakan ilmu (agama) dan memberikannya kepada orang lain, termasuk diantara kedermawanan yang paling tinggi tingkatannya._*
*_Dermawan dengan ilmu (agama) lebih afdhal daripada dermawan dengan harta, karena ilmu (agama) lebih mulia daripada harta.”_*
[Madarijus Salikin 2/281].
Syeikh Binbaz _rohimahulloh_:
*_“Harusnya engkau berusaha untuk menyebarkan ilmu dengan seluruh semangat dan kekuatanmu. Jangan sampai para pengikut kebatilan lebih giat dlm kebatilannya”_*. [Majmu’ul Fatawa 6/67].
_“Yang disyariatkan bagi seorang muslim ketika mendengar faidah (ilmu) adalah menyampaikannya kepada orang lain._
_Begitu pula seorang muslimah, hendaknya menyampaikan ilmu yang dia dengar kepada yang lainnya._ _Sebagaimana sabda *Nabi* shallallahu ‘alaihi wasallam_ *‘sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat’* _dan dahulu saat berkhutbah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengatakan:_ *‘hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang ghaib’.”* [Majmu’ul Fatawa 4/54].
Syeikh Utsaimin _rohimahulloh_:
*_“Aku pernah diwasiati oleh seorang awam, dia mengatakan kepadaku: wahai anakku, berusahalah untuk menyebarkan ilmu, walaupun di majlis-majlis umum, seperti: kopdaran, atau makan bersama, atau yang semisalnya._*
*_Jangan tinggalkan -satu majlis pun- kecuali engkau telah menghadiahkan kepada orang-orang duduk di situ, meski hanya satu masalah._*
*_Orang itu telah mewasiatkan hal ini kepadaku, dan aku juga mewasiatkan hal yang sama kepada kalian, karena itu wasiat yang bermanfaat.”_*
[Atta’liq ala shahih muslim, hadits no: 1147, 1152,1154].
Syeikh Shalih Alu Syeikh _hafizhohulloh_:
*_“Perjuangan (jihad) yang paling besar untuk melawan musuh Allah jalla wa’ala dan setan adalah menyebarkan ilmu, maka sebarkanlah ilmu di semua tempat, sesuai kemampuanmu.”_*
[Al-Washoyal Jaliyyah: 46].
———
Maka hendaklah kita bersemangat dalam menyebarkan ilmu agama, terutama ilmu tentang Allah dan ilmu tentang Rasul-Nya.
Karena ilmu yang paling mulia adalah ilmu tentang Allah (tauhid), karena ia berhubungan dengan Allah taala, dzat yang paling mulia.. Kemudian ilmu tentang Nabi dan sunnahnya, karena beliau adalah makhluk yang paling mulia, dan sunnahnya merupakan ajaran yang paling tinggi derajatnya.
Dan ingatlah bahwa berbagi ilmu agama, tidak harus dengan membuat status sendiri, tapi bisa juga dengan menyebarkan status yang ditulis orang lain.
🌐 Sumber : BBG Al-ilmuCom
Semoga bermanfaat.
?Ditulis oleh Ust. Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى
***
*من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه*
*_“Siapa yang menunjukkan kebaikan, maka baginya pahala orang yang melakukannya.”_* [HR. Muslim].
Ibnul Mubarok _rohimahulloh_:
*_“Aku tidak tahu derajat setelah kenabian yang lebih mulia daripada menyebarkan ilmu (agama).”_* [Tahdzibul Kamal 16/20].
Ibnul jauzi _rohimahulloh_:
*_“Siapa yang tidak ingin terputus amalnya setelah matinya, maka sebarkanlah ilmu (agama).”_* [At-Tadzkiroh 55].
Ibnul Qoyyim _rohimahulloh_:
*_“Mendermakan ilmu (agama) dan memberikannya kepada orang lain, termasuk diantara kedermawanan yang paling tinggi tingkatannya._*
*_Dermawan dengan ilmu (agama) lebih afdhal daripada dermawan dengan harta, karena ilmu (agama) lebih mulia daripada harta.”_*
[Madarijus Salikin 2/281].
Syeikh Binbaz _rohimahulloh_:
*_“Harusnya engkau berusaha untuk menyebarkan ilmu dengan seluruh semangat dan kekuatanmu. Jangan sampai para pengikut kebatilan lebih giat dlm kebatilannya”_*. [Majmu’ul Fatawa 6/67].
_“Yang disyariatkan bagi seorang muslim ketika mendengar faidah (ilmu) adalah menyampaikannya kepada orang lain._
_Begitu pula seorang muslimah, hendaknya menyampaikan ilmu yang dia dengar kepada yang lainnya._ _Sebagaimana sabda *Nabi* shallallahu ‘alaihi wasallam_ *‘sampaikanlah dariku meski hanya satu ayat’* _dan dahulu saat berkhutbah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mengatakan:_ *‘hendaknya yang hadir menyampaikan kepada yang ghaib’.”* [Majmu’ul Fatawa 4/54].
Syeikh Utsaimin _rohimahulloh_:
*_“Aku pernah diwasiati oleh seorang awam, dia mengatakan kepadaku: wahai anakku, berusahalah untuk menyebarkan ilmu, walaupun di majlis-majlis umum, seperti: kopdaran, atau makan bersama, atau yang semisalnya._*
*_Jangan tinggalkan -satu majlis pun- kecuali engkau telah menghadiahkan kepada orang-orang duduk di situ, meski hanya satu masalah._*
*_Orang itu telah mewasiatkan hal ini kepadaku, dan aku juga mewasiatkan hal yang sama kepada kalian, karena itu wasiat yang bermanfaat.”_*
[Atta’liq ala shahih muslim, hadits no: 1147, 1152,1154].
Syeikh Shalih Alu Syeikh _hafizhohulloh_:
*_“Perjuangan (jihad) yang paling besar untuk melawan musuh Allah jalla wa’ala dan setan adalah menyebarkan ilmu, maka sebarkanlah ilmu di semua tempat, sesuai kemampuanmu.”_*
[Al-Washoyal Jaliyyah: 46].
———
Maka hendaklah kita bersemangat dalam menyebarkan ilmu agama, terutama ilmu tentang Allah dan ilmu tentang Rasul-Nya.
Karena ilmu yang paling mulia adalah ilmu tentang Allah (tauhid), karena ia berhubungan dengan Allah taala, dzat yang paling mulia.. Kemudian ilmu tentang Nabi dan sunnahnya, karena beliau adalah makhluk yang paling mulia, dan sunnahnya merupakan ajaran yang paling tinggi derajatnya.
Dan ingatlah bahwa berbagi ilmu agama, tidak harus dengan membuat status sendiri, tapi bisa juga dengan menyebarkan status yang ditulis orang lain.
🌐 Sumber : BBG Al-ilmuCom
Semoga bermanfaat.
?Ditulis oleh Ust. Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى
***
0 Response to "Semangat Berbagi Ilmu Agama"
Post a Comment