KKN Reguler Ang. XXXV UNM Kec. Maritengngae Kab. Sidrap: Taushiah Hikmah Muharram
Bismillah…
Segala
puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala, Kami
memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampunan kepada-Nya,
bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri kami dan
kejelekan amal-amal kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka
tidak ada yang menyesatkannya,. Dan barangsiapa disesatkan, maka tidak ada
pemberi petunjuk kepada-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak Tuhan yang patut
disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Setelah
Pembukaan GEMA MUHARRAM III, Acara selanjut-nya adalah Hikmah Muharram, yang
dibawakan langsung oleh Ust. Pembina Remaja Mesjid Hikmat Tanete dalam ceramah
beliau. Sangat menekankan pentingnya Hijrah dari segala perbuatan buruk kita
menjadi muslim yang memiliki perbuatan yang baik, akhlak yang baik dan
ibadah yang baik pula. Kita telah
meinggalkan tahun 1437 H dan kita beralih pada tahun yang baru yaitu 1438 H,
maka sepantasnya kita mulai Niatkan untuk berubah pada tahun ini.
Karena salah satu ciri orang merugi
adalah ketika waktu berlalu begitu saja lantas tidak ada perubahan yang terjadi
pada dirinya, segala perubahan ini mesti kita mulai dari sekarang. Ibadah kita,
jikalau tahun sebelumnya ibadah kita belum disiplin maka tahun ini ibadah kita
mesti tepat waktu. Begitupula dengan aspek yang lainya. Begitu banyak nasehat
dari beliau yang bisa kita petik pelajaran darinya. Beliau juga menceritakan
kisah-kisah yang terjadi pada Bulan Muharam dan menjelaskan tentang Keutamaan
Bulan Muharram.
“Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram
(Maksudnya ialah: bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri (Maksudnya
janganlah kamu menganiaya dirimu dengan mengerjakan perbuatan yang dilarang,
seperti melanggar kehormatan bulan itu dengan mengadakan peperangan) kamu dalam
bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana
merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Taubah: 36).
Muharram merupakan bulan yang sangat
berpengaruh pada sejarah kehidupan umat Islam. Suatu bulan yang menjadi pembuka
tahun dalam kalender Islam, Hijriyah. Suatu bulan yang penuh barokah dan
rahmah, karena bermula dari bulan inilah –menurut dunia Islam- berlakunya
segala kejadian alam ini. Bulan Muharram juga termasuk salah satu dari empat
bulan yang dimuliakan Allah dalam al Qur’an (Al Taubah: 36).
Secara otomatis bulan
Muharam merupakan bulan yang menyimpan banyak sejarah dan peristiwa dalam
kehidupan umat. Di mana pada bulan itu Allah Subhanahu Wata’ala, banyak
menurunkan peristiwa yang patut dikenang bagi umat sebagai rasa syukur atas
kenikmatan yang diberikan, karena peristiwa-peristiwa yang terjadi pada bulan
tersebut dapat memberikan banyak inspirasi bagi kelangsungan hidup umat manusia
di muka bumi ini. Meskipun demikian, di sana kadang timbul pertanyaan dalam
benak kita, kenapa penetapan awal tahun dalam Islam berdasarkan hijrah Rasul
Muhammad Sallallahu
alaihi wasallam? Apakah karena dalam hijrah tadi
terdapat sesuatu yang sangat urgen untuk dikenang?.
Bukankah selain hijrah masih ada beberapa
peristiwa yang tidak kalah pentingnya dengan hijrah tadi? Seperti kelahiran
atau wafat Rasul Sallallahu alaihi wasallam,
peristiwa awal penerimaan wahyu, peristiwa Isra’ & Mi’raj yang mendatangkan
perintah shalat wajib lima waktu, di mana hal itu merupa kan tonggak atau tiang
agama (Ashsholatu ‘imaduddin). Pun tak kalah pentingnya peristiwa penaklukan
kota Mekah yang menjadi pusat persatuan dan kesatuan umat Islam, dan masih
banyak lagi beberapa peristiwa lainnya yang berpengaruh pada eksistensi Islam
di muka bumi ini. Namun, kenapa harus bersandar pada hijrah Rasul Muhammad Sallallahu alaihi wasallam, kalender
Islam itu ditetapkan?
Bulan Muharram Dalam
Sejarah
Tradisi penanggalan Hijriyah dirintis pada
masa kekhalifahan Umar Bin Khattab RA. Pada waktu itu muncul wacana
diperlukannya penanggalan yang baku dan seragam untuk berbagai urusan
kenegaraan dan kemasyarakatan. Kemudian, muncullah berbagai usulan dari para
Sahabat. Pada akhirnya disepakati bahwa peristiwa hijrah Nabi Sallallahu alaihi wasallam, dari Makkah
menuju Madinah dijadikan patokan dalam perhitungan awal tahun kelender Islam.
Dalam sejarahnya, Khalifah Umar bin Khattab
(13-23 H/634-644 M) pernah menerima surat dari Gubernurnya di Bashra Abu Musa
Al Asy’ari yang menyebutkan pada awal suratnya berbunyi: “……menjawab surat Tuan
yang tidak tertanggal…..”. Perkataan pendek yang tampaknya tidak begitu penting
telah menarik perhatian Khalifah Umar, yaitu perlunya umat Islam mempunyai
penanggalan yang pasti. Hingga akhirnya diadakan musyawarah khusus untuk
menentukan kapan awal tahun baru Islam.
Hijrah Sebagai
Penetapan Kalender Islam
Jika dicermati dengan seksama, akan kita
temui bahwa hijrah Rasul Sallallahu
alaihi wasallam, mempunyai banyak kelebihan dan pengaruh besar dalam
eksisitensi agama Islam ini. Hingga pantas hijrah Rasul dijadikan patokan
penetapan kalender Islam. Sebab, peristiwa-peristiwa penting bersejarah yang
lainnya, hampir semuanya terkandung dalam peristiwa hijrah Rasul saw. Misalkan
peristiwa Isra’ & Mi’raj, di mana beliau mendapat perintah shalat wajib
lima waktu, datang setelah + dua tahun dari hijrah, peristiwa penaklukan kota
Mekah, terjadi setelah hijrah, pun wafatnya Rasul Sallallahu alaihi wasallam, terjadi setelah hijrah, dan masih banyak
peristiwa yang lainya…
Peristiwa
Bersejarah pada 10 Muharam
1. Nabi Adam as.
Setelah
beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam as meminta ampunan dan bertobat kepada
Allah Subhanahu Wata’ala,, maka pada hari yang
bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah Subhanahu Wata’ala, telah
menerima taubat Nabi Adam as. Inilah salah satu penghormatan kepada Nabi Adam
as. Ratusan tahun bertobat.. Begitu lama sekali Nabiyullah Adam as melakukan
tobat ini.
2. Nabi Idris as.
Pada
tanggal 10 Muharam, Nabi Idris as telah dibawa ke langit sebagai tanda bahwa
Allah Subhanahu Wata’ala, telah menaikkan derajatnya beliau.
3. Nabi Nuh as.
Pada
tanggal 10 Muharam, perahu Nabi Nuh as mulai berlabuh, karena banjir yang
melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga saja yang ikut. Kita ini
merupakan anak cucu dari 40 keluarga tersebut, dan ini merupakan penghormatan
kepada Nabi Nuh as karena 40 keluarga ini saja yang selamat dan dipilih oleh
Allah Subhanahu Wata’ala,. Selain 40 keluarga itu,
mereka adalah orang-orang yang ingkar kepada Nabi Nuh as.
4. Nabi Ibrahim as.
Pada tanggal 10 Muharam, Nabiyullah Ibrahim as diangkat
sebagai kekasih Allah (khalilulah) dan juga hari dimana Nabi Ibrahim
diselamatkan dari api yang dinyalakan oleh Raja Namrud.
5. Nabi Isa as.
Pada tanggal 10 Muharam, Allah Subhanahu Wata’ala, mengangkat Nabi Isa as ke langit. Dan Allah
SWT menukar Nabi Isa as dengan Yahuza. Ini adalah suatu bentuk penghormatan
kepada Nabi Isa as dari kekejaman kaum Bani Israil.
6. Nabi Musa as dengan tongkat Membelah
Lautan.
Pada tanggal 10 Muharam, Nabi Musa as diberi mukjizat untuk
membelah lautan untuk dilalui tentara Nabi Musa as dan pada tanggal itu pula
Fir'aun ditenggelamkan di tengah lautan. Mukjizat yang dikaruniakan Allah Subhanahu Wata’ala, kepada Nabi Musa as ini merupakan satu
penghormatan kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as dengan Haman dan Qarun. Pada
tanggal 10 Muharam, doa Nabi Musa as untuk mengubur semua harta Qarun
dikabulkan oleh Allah Subhanahu
Wata’ala,.
7. Nabi Yunus as.
Pada tanggal 10 Muharam Nabi Yunus as telah dikeluarkan dari
perut ikan Nun setelah berada dalam perut ikan selama 40 hari. Allah Subhanahu Wata’ala, telah memberikan hukuman secara
tidak langsung kepada Nabi Yunus as dengan cara ikan Nun menelannya. Namun pada
akhrinya Allah Subhanahu
Wata’ala, menerima taubat beliau dan mengeluarkannya
dari perut ikan itu.
Itulah berbagai peristiwa bersejarah para nabi yang terjadi
pada bulan Muharam. Jadi sangat wajar jika umat Islam kemudian berpuasa karena
menghormati berbagai peristiwa positif tersbut. Inilah hikmah Muharram yang
dibawakan langsung oleh pembina Remaja Mesjid Hikmat Tanete dalam kegiatan GEMA
MUHARRAM III dan disaksikan langsung oleh masyarakat dan peserta, Mahasiswa KKN
Reguler Angkatan XXXV UNM Kecamatan Maritegngae Kabupaten Sidrap. Semoga Bermamfaat@...
KKN REGULER ANGKATAN XXXV UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, “DESA TANETE, TAKKALASI, ALLAKUANG, SEREANG DAN KANIE” KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP.
Terimah Kasih atas kunjungan Ta' semoga artikel ini bermamfaat... @Wassalam
0 Response to "KKN Reguler Ang. XXXV UNM Kec. Maritengngae Kab. Sidrap: Taushiah Hikmah Muharram"
Post a Comment