'

Selamat Datang di Website Resmi Muhammad Akbar bin Zaid “Assalamu Alaikum Warahmtullahi Wabarakatu” Blog ini merupakan blog personal yg dibuat & dikembangkan oleh Muhammad Akbar bin Zaid, Deskripsinya adalah "Referensi Ilmu Agama, Inspirasi, Motivasi, Pendidikan, Moralitas & Karya" merupakan kesimpulan dari sekian banyak kategori yang ada di dalam blog ini. Bagi pengunjung yang ingin memberikan saran, coretan & kritikan bisa di torehkan pada area komentar atau lewat e-mail ini & bisa juga berteman lewat Facebook. Terimah Kasih Telah Berkunjung – وَالسٌلام عَلَيْكُم

Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Problematika Ummat



     Muqaddimah
Dalam problematika ini terkandung makna kepedulian/perhatian umat islam terhadap masalah-masalah ummat islam dan kaum muslimin. Sehingga jika seorang muslim yang tidak merasa risau terhadap problematika ummat muslim.
Rasulullah bersabda : ” Siapa yang tidur di waktu malam dan tdk pernah risau dengan masalah2 dengan kaum muslimin maka pada hakikatnya dia bukan kaum Muhammad”.

·         Defenisi Problematika
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Purwodarminta:
Problematika  adalah masalah yang belum terpecahkan, belum ada solusinya
Secara istilah:
Problematika adalah perbedaan antara idealitas dengan realitas umat. Terjadinya kesenjangan antara bagaimana seharusnya umat islam dengan realita.
seperti misalnya idealnya kita selesai kuliah selama 4 tahun namun selesainya 6 tahun maka di dalamnya itu pastilah ada problema, sehingga jika terjadi perbedaan antara keduanya maka hal tersebut disebut dengan Problematika.
Untuk mengetahui bagaimana problema ummat sekarang ini maka kita terlebih dahulu harus mengetahui konsep ideal umat islam.

·         Konsep Ideal Umat Islam
Ø  Khaeru Ummah
Dari al Qur’an, telah tercermin pada genarasi salaful ummah
QS. 3 : 110  
“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Umat yang terbaik ini tertuju pada para shahabat baik dalam artian paling baik dalam pemahaman maupun dalam artian paling baik dalam pengamalan/pelaksanaan. Itulah sebabnya manhaj kita ini adalah manhaj para shahabat, manhaj salaf.

3 sifat utama yang menjadikan sahabat sebagai generasi terbaik:
-          Mereka punya semangat melakukan amar ma’ruf. Aktifitas mereka senantiasa pada koridor dari amar ma’ruf/berbuat kebaikan
-          Mereka senantiasa selalu dan tidak akan merasa tenang jiwanya jika mereka tidak mencegah terjadinya kemungkaran
-          Mereka senantiasa beriman kepada Allah

Ø  Umat wasath; umat pertengahan, moderat
-          Antara dunia dan akhirat
Mereka dijadikan ummat yang ideal karena mereka merupakan ummat yang moderat ataukah ummat yang pertengahan yaitu antara dunia dan akhirat. Dimana berbeda jauh terhadap ummat sekarang ini yang terlalu banyak mementingkan kehidupan dunia dibandingkan akhiratnya sehingga Allah menegur mereka, begitupula sebaliknya.
QS. Al Qashash:77
77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Ketika ada sebagian sahabat yang mau lebih mengutamakan akhiratnya, turun ayat ini.
Mendahulukan akhirat saja ditegur, apalagi ketika lebih mendahulukan dunia. Padahal akhirat adalah kehidupan yang abadi.

-          Dalam memenuhi unsur material dan spiritual
Yahudi = lebih berat pada sisi dunia
Nasrani = lebih berat pada sisi akhirat
QS. Baqarah:96
96. dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, Padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.

-          Antara kepentingan individu dengan social masyarakat
QS. 25 : 67
 “dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

-          Tidak terlalu melebih-lebihkan dan tidak terlalu meremehkan.

-          Tidak berlebih-lebihan dalam harta. Dalam artian mereka membelanjakan hartanya tidak berlebih-lebihan dan tidak pula terlalu kikir sehingga itu berarti mereka berbelanja sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

QS. 25 : 67, sifat ibadurrahman
67. dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Ø  Umat yang satu
-          Dalam aqidah, yaitu aqidah ahlussunnah wal jama’ah
Saat ini banyaknya bermunculan neo aqidah
-          Dalam kepemimpinan
-          Dalam jamaah

·         Kondisi Umat Saat ini
1.      At takhalluf; kemunduran, keterbelakangan
-          Tidak lagi amar ma’ruf nahyi mungkar, tetapi malah menyeru kepada kemungkaran dan mencegah kepada yang ma’ruf
-          Mengakal-akali syariat
Fenomena sekarang ini, selalu mengkritisi syari’at. Seperti misalnya Riba yang pada hakekatnya tidak dibolehkan, namun mereka menganggap itu hanya bunga biasa. Sehingga mereka selalu mengakal-akali sesuatu yang haram dan menjadikannya halal.
-          Mengikuti pola hidup orang kafir
Disebutkan dalam hadits :
”Sungguh kalian pasti mengikuti jejak-jejak orang sebelum kalian, sejengkal demi sejangkal, sehasta demi sehasta hatta/meskipun mereka masuk kelubang biawak, pastilah kalian mengikuti jua”.  (HR.Bukhari diriwayatkan oleh Imam Ahmad Attabrani dan Al Hakim) diambl dari Maktabah syamilah
Dan mengikuti jejak-jejak yang dimaksudkan dari hadits ini adalah mengikuti jejak kaum kafir. Termasuk dengan masalah ridha/puas kepada dunia dan senantiasa meninggalkan jihad.
-          Meninggalkan jihad
Senang kepada kehidupan dunia dan melupakan akhirat
Ø  Berjual beli dengan diynah
Rasulullah bersabda : ” Apabila kalian berjual beli dengan jual beli diynah maka pada hakekatnya itu adalah jual beli dengan riba”. Seperti misalnya, pada hakekatnya ia jual beli padahal ia berkedok dibelakangnya ada riba. Contohnya, Si A jual motor Rp. 10 jt, yang ternyata belum ada barangnya sehingga ia memberikan uang kepada si B dgn perjanjian 2 bln kemudian baru dibayar kepada si B , dan ternyata si B menjual kembali 8 jt kepada si A secara CASH. Berarti si B berhutang kepada si A sebanyak Rp.2 jt. Sehingga hal ini dapat dikatakan Riba.
Ø  Mengikuti ekor-ekor sapi.
Dalam artian, sibuk dengan kesibukan dunia dan tidak peduli lagi dengan urusan akhiratnya. Sehingga dalam bangunnya bukan lagi yang membangunkannya adalah shalat shubuh dan yang menidurkannya bukan lagi karena letihnya mengurus dakwah dan perjuangan dien akan tetapi karena dia sibuk dan letih mengurusi urusan duniawi belaka.

2.      At Taqlid (fenomena ikut-ikutan dlam segala hal yang berkaitan dengan:
-          Fikriyah
-          I’tiqad
-          Sulukiyah                     pedoman hidup

3.      Perpecahan
-          Jatuhnya khilafah Islamiyah
-          Perpecahan dalam hal persepsi dan pola piker
Dalam artian pola pikir umat sekarang ini berada pada pola pikir tekstual , bukan pada pola pikir konseptual sehingga segala sesuatu yang tidak berdasarkan dengan presepsi mereka itu akan dianggap pola pikir yang salah.
-          Perpecahan dalam hal aqidah dan ibadah
Dalam artian banyaknya aliran dan bentuk ibadah yang telah ada sehingga muncullah banyak dalil-dalil palsu yang menjadikan perbuatan mereka menjadi benar.

·         Penyebab Problematika Umat
Ø  Internal; dari diri umat Islam sendiri
-          Lemah aqidah dan iman
Dikarenakan oleh kurangnya komitmen ummat ini dalam menjalankan agamanya. Seperti misalnya: mantan caleg yang gagal menjadi bupati sehingga ia rugi 3 milyar karena terlalu banyaknya uang keluar untuk baliho/spanduk-spanduknya.dan yang terjadi dibelakang ia cerai dengan istri lalu bunuh diri. dan mantan anggota DPR yang mencoba bunuh diri karena dipecat.
Inilah bukti akibat kelemahan aqidah ummat islam yang tidak kuat menghadapi problematika yang terjadi.
Problematika Lemahnya aqidah dan iman disebabkan oleh 2 sebab yaitu :
o   Cinta dunia 
o   Takut akan mati dalam jihad sehingga orang yang seperti ini disebut munafik

-          Krisis ukhuwah
Prinsip/tingkatan ukhuwah :
o   Mencintai saudara melebihi diri sendiri
o   Mencintai saudara sama seperti mencintai diri sendiri
o   Hilangnya rasa iri dan dengki  kepada saudara-saudara kita
Hal terebut merupakan barometer/ukuran dari ukhuwah kita terhadap saudara kita yang lain sampai kepada sifat iri dan dengki
-          Tidak adanya pemimpin umat
Tidak ada kesatuan komando, yang ada hanya pemimpin-pemimpin lembaga
-          Fenomena kebodohan terhadap ad Dien
Salah satu sebab terjadinya kebodohan adalah tidak adanya semangat/kesadaran dan tidak adanya waktu lagi dalam hidup ini untuk belajar/menuntut ilmu/belajar islam. Sampai-sampai seseorang dapat mudah mengatakan saya tak tertarik dengan tarbiyah.

Ø  Eksternal; konspirasi musuh
            Dalam artian adanya Konspirasi musuh dalam problematika ummat Islam. Dimana sudah sunnatullah semua musuh Islam itu sasarannya adalah ummat islam. Sehingga jangan terkecoh dengan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh mereka kepada ummat ini karena hal tersebut hanyalah kedok bagi mereka untuk menjatuhkan dan menjauhkan ummat Islam dari agamanya.
-          Perang militer
Namun karena perang militer ini tidak efektif karena banyaknya tentara yang gugur siasia dan banyaknya dana yang keluar untuk membeli peralatan namun tak ada hasil, malahan untuk ummat Islam akan selalu bermunculan ummat Islam yang militan sehingga mereka beralih arah pada Peran Pemikiran/ghawzul fikri
-          Perang pemikiran
Dalam artian merusak pola fikir ummat Islam. Hal ini bersifat sangat berbahaya karena dapat memakan banyak korban ummat Islam. Salah satu media yang paling berperan dalam hal ini adalah media audio visual yaitu TV.
QS. 2 : 120
120. orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

Penyebab utama problematika umat adalah jauh dari kitabullah dan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam.
QS. 43 : 36 – 37
36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
37. dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.

Solusià Kembali kepada al Qur’an dan Sunnah à Tarbiyah Islamiyah yang berkelanjutan
QS. 62 : 2
“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka kitab dan Hikmah (As Sunnah). dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,”

Rasulullah bersabda : ”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat satu kaum dengan Al Qur’an dan Allah akan menghempaskan/melemparkan satu kaum juga dengan Al Qur’an”. Sehingga kunci kejayaan ummat ini adalah kita dekat dengan Al Qur’an.

Rasulullah bersabda : ”Mereka (ummat islam ini) tidak akan jaya sampai mereka kembali kepada Al Qur’an dan sunnah Rasulullah”.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Materi Tarbiyah Ta'rifiyah: Problematika Ummat"